Ciri-ciri Orang Penerimaan Diri Baik
Sinta dan Ela : “mau kamu itu sie..”
Ela : “nahh… teman-teman mari kita terima kelebihan sebagai anugrah Tuhan terindah
dalam hidup kita.” Tinuk
: “makasih ya teman-teman sudah mengingatkan aku.”
================================================================
Kekurangan itu Kelebihan
Krisna : Memiliki tubuh yang pendek Santa : gagap bila berbicara di depan umum
Herman: kaki pincang Clara : Pendengarannya terganggu
Ibu dan Ayah : orang tua yang baik
Di sebuah rumah yang memiliki 2 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Suatu hari mereka duduk bersama dengan ayah dan ibu mereka.
Ayah : “kamu kenapa Clara?”
Clara diam saja
Ayah : “Clara
sambil menyolek Clara.
Kamu kenapa? Kok murung banget”
Clara : “Aku tidak apa-apa ayah”
Ayah : “Yang benar?”
Clara : “Benar ayah. Ini Clara senyum buat ayah yang ganteng”
Herman: “Bohong itu ayah” Clara
: “Mas Herman nie sok tahu deh” Herman: “Kalau aku tahu gimana?”
Clara : “Mas Herman mah gitu”
ayah dan Herman tertawa
Clara : “Kenapa ketawa sie mas sama ayah?, ada yang lucu?”
Herman: “Ada, muka kamu itu lho adikku yang manis, jadi jelek karena cemberut. Hahahahhahaha”
Clara : “iiiihhhhh… Mas Herman”
Ibu : “ada apa to anakku?, ceritalah”
Santa : “Clara tadi cerita sama aku bu yah. Dia habis diejek sama teman-temannya”
Krisna : “sama yang brani ngejek adikku yang manis ini? Siapa? Biar aku hajar nanti”
Ibu : “Weh… Krisna kamu ini seperti jagoan saja. Tidak baik seperti itu.”
Clara dan Sinta : “Iyo kui” Ayah
: “Jadi itu ceritanya Sabar ya nak, jangan membalas ejekan itu dengan perbuatan yang jahat.”
Clara : “Iya pak, itu pasti selalu aku ingat”
Ibu : “Nak, kamu jangan cemberut gitu ya. Ingat ya nak, setiap manusia punya
kekurangan” Santa
: “iya Clara, ingat tidak mbak juga punya kekurangan. Aku gagap setiap bicara di depan umum. Aku juga sering ditertawakan setiap bicara di depan umum.”
Krisna : “aku juga punya tumbuh pendek, tapi aku tidak perlu minder. Karena dengan
tubuh pendek tetap jadi team inti basket di sekolah, kata pak Anto biar bisa nyelip-
nyelip dari pemain yang tinggi”
tertawa bersama-sama
Herman: “Aku juga pincang nie Tapi aku santai aja.” Ibu
: “Nak, setiap manusia punya kekurangan. Kekurangan itu ada di fisik maupun hal lainnya”
Ayah : “ Benar kata ibumu. Ayah juga punya kekurangan, dimana ayah kurang sabar dan
mudah emosi. Yaaa.. kayak mas Krisna itu” Krisna
: “bapak ini menyamakan yang jelek saja”
tertawa berasama-sama
Clara : “iya ibu, ayah, mas, mbak tersayang. Kadang aku suka jengkel aja.”
Ayah : “Itu tandanya kamu belum bisa menerima kekurangan yang ada dalam dirimu.
Bila kamu sudah bisa menerima kekuranganmu, kamu tidak akan marah atau merasa jengkal pada orang yang mengejek kamu”
Santa : “Pasti awalnya sulit banget dek, kayak mbak dulu.”
Herman: “Pasti bisa” Ibu
: “Kekurangan itu bukan untuk menghalangi kita untuk terus maju nak. Kekurangan itu harus memacu kita untuk menunjukan bahwa kita bisa maju.”
Krisna : “Kekurangan itu kelebihan kita, iya kan bu?”
Ibu : “Benar itu”
Ayah : “Intinya menerima kekurangan tersebut dan terus maju agar kita tidak terpuruk