atau menyimak sosiodrama yang digunakan dalam bimbingan. Dimana sosiodrama mengangkat masalah yang sering atau pernah terjadi dalam
kehidupn sehari-hari mereka, maka remaja akan mendapatkan nilai-nilai positif yang dapat mereka gunakan.
Pendapat tersebut bedasarkan pendapat Prayitno, H, Erman Amti 1999 menyatakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang
kita dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Pendapat ini juga
bedasarkan pendapat Wina Sanjaya 2006 menyatakan bahwa sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah
remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Kedua pendapat tersebut didukung pula dengan uji hipotesis dalam
penelitian ini. Uji hipotesis menunjukan bahwa ada perbedaan aktualisasi signifikan antara bimbingan kelompok tanpa menggunakan sosiodrama
dengan bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama. Hasil penelitian ini menyumbangkan gagasan pada bimbingan dan
konseling khususnya pada bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama dapat meningkatkan aktualisasi diri. Dimana
bimbingan kelompok
menggunakan sosiodrama
dapat memberi
kesempatan remaja menemukan jati diri dan mengembangkan segala potensi dengan masalah yang diangkat dalam sosiodrama, remaja seperti
mengalami dengan masalah yang diangkat dalam sosiodrama. Pengalaman tersebut yang digunakan remaja untuk memecahkan masalah mereka.
118
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini dipaparkan kesimpulan akhir penelitian tindakan yang telah dilaksanakan, keterbatasan peneliti, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Aktualisasi diri remaja Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen tahun
20142015 dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan sosiodrama.
2. Peningkatan aktualisasi diri remaja Panti Asuhan Santo Thomas
Ngawen tahun 20142015 melalui bimbingan kelompok dengan menggunkan sosiodrama terlihat jelas dalam peningkatan jumlah
pencapaian skor aktualisasi diri remaja pada setiap siklus tindakan. 3.
Uji hipotesis antar siklus menyatakan bahwa Ho ditolak, sehingga didapatkan bahwa ada peningkatan secara signifikan aktualisasi diri
remaja Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen tahun 20142015 melalui bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama antar siklus tindakan.
B. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian tindakan bimbingan yang dilaksanakan pada remaja Santo Thomas Ngawen, antara
lain: 1.
Penelitian ini menggunakan skala yang sama pada setiap siklusnya, hal tersebut menyebabkan data yang didapat tidak terlalu valid.
2. Waktu pelitian yang terbatas dan dilaksanakan pada sore hari. Hal ini
terkadang membuat anak menjadi terlambat untuk mengikuti bimbingan dengan alasan baru pulang sekolah. Peneliti berhasil
mengumpulkan anak-anak untuk bimbingan pada sore hari berkat semangan dan kesabaran.
C. Saran
Bedasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, serta demi meningkatkan aktualisasi diri dan kualitas bimbingan kelompok yang
semakin baik maka peneliti mengemukakan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Bagi Guru BK
Guru BK diharapakan dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini, sehingga penyampaian materi bimbingan akan lebih kreatif,
inovatif, dan melibatkan anak. Guru BK juga diharapkan mampu untuk terus menghasilkan metode yang lebih variatif atau meningkatkan
keyakinan dan kesadaran bahwa aktualisasi diri remaja Panti Asuhan dapat ditingkatkan melalui upaya-upaya bimbingan.
2. Bagi Remaja Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen
Remaja diharapakan terus berproses dalam menemukan jati diri atau menjadi diri sendiri dan mengembangkan segala potensi yang
dimiliki atau masih terpendam. Menemukan jati diri atau menjadi diri, mengenali potensi, dan mengembangkan potensi adalah sebagai modal
besar dalam aktualisasi diri.
3. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti diharapkan semakin mengembangkan metode dalam bimbingan kelompok bertujuan miningkatkan kualitas kepribadian
individu. Penelitian bukan hanya sekedar pengambilan data tanpa dapat membantu subjek berkembang kearah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2005.
Psikologi Kepribadian Ed. Revisi
. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang
Arikunto, Suharsimi. 1989.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2005.
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Ed
.
Revisi
. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006.
Penelitian Tindakan Kelas
. Jakarta: PT Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2010.
Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala Sekolah , P engawas
. Yogyakarta: Aditya Media. Arsyad, Azar. 2007.
Media Pembelajaran
. Jakarta: Raja Grofindo Persada. Azwar, Syaifudin. 2003.
Reliabilitas dan Validitas
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Syaifuddin. 2011.
Penyusunan Skala Psikologis
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bernard Poduska. 1997.
4 Teori Kepribadian: Eksistensi, Behavioris, Psikoanalitik, Aktualisasi Diri
. Jakarta: Restu Agung. Boeree, George. 2004.
P ersonality
. Yogyakarta: Prima Sophie. Boeree George. 2006.
Personality Theories Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia
. Yogyakarta: Prima Sophie Brahim.1968.
Drama Dalam Pendidikan
. Jakarta: Gunung Agung. Egan Kieran. 2009.
Pengajaran Yang Imajinatif
. Jakrata: PT. Indeks. Elliot John.1991.
Action Research for Educationa l Change
. Philadelphia: Open University Press Milton Keynes.
Feist Jess Feist Gregory J. 2010.
Teori Kepribadian
. Jakarta: Salemba Humanika.
Frank G. Goble. 1987.
Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Ma slow.
Yogyakarta: Kanisius. Gunarsa D. Singgih J. Gunarsa D. Singgih. 1979.
Psikologi Remaja
. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia.
Hartini, N. 2001. Jurnal Insan Media Psikologi, “Deskripsi Kebutuhan Psikologis
Pada Anak Panti Asuhan”. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya. Hidayat, Dede Rahmat Aip Badrujaman. 2012.
Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: PT. Indeks. Hurlock B. Elizabeth. 1992.
Perkembangan Anak
. Jakarta: Erlangga. Hurlock B. Elizabeth. 2004.
Developmental Psychology
. Jakarta: Erlangga. Kartini Kartono. 1982.
P sikologi Anak
. Bandung: Penerbit Alumni. Koeswara, E. 1991.
Teori-teori Kepribadian Psikoanilitis, Behaviorisme, Humanistik.
Bandung: PT. Eresco Madya Suwarsih. 2006.
Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Action Research
. Bandung: Alfabeta.
Mappaiare Andi. 1982.
P sikologi Remaja
. Surabaya: Usaha Nasional. Marheni, AG. Krisna Indah. 2005.
Deskripsi Aktualisasi Diri Siswa-Siswi Remaja Kelas XI DI SMA II Negeri Klaten Tahun Ajaran 20042005 dan
Implikasinya Terhadap Topik-Topik Bimbingan Klasikal
. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Prayitno H. Amti Erman. 1994.
Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling
. Jakarta: Rineka Cipta.
Purnomo Bambang Hanifan. 1990.
Memahami Dunia Anak-Anak
. Bandung: Mandar Maju.
Pusat Penelitian Kependudukan. 2009.
Pola Pengasuhan Anak Di Panti Asuhan Dan Pondok Pesantren Kota Solo dan Kabupaten Solo
. LPPM UNS dengan UNICEF.
Putri, Meida Ardiana. 2010.
Deskripsi Aktualisasi Diri Siswa-Siswa Kelas XI SMK Mikael Solo Tahun Pelajaran 20092010 dan Imlikasinya terhadap
Topik-Topik Bimbingan Klasikal.
Yogyakarta: Univesitas Sanata Dharma Riduwan. 2007.
Skala Pengukuran Variable-varia bel Penelitian
. Bandung: Alfabeta.
Rifai ,S.S Melly. 1983.
P sikologi Perkembangan Remaja dari Segi Kehidupan Sosial.
Bandung: PT. Bina Aksara. Robert, Vallet. 1991.
Aku Mengembangkan Diriku.
Jakarta: Cipta Loka Caraka.