SkalaAngket Aktualisasi Diri Instrumen Penelitian

3. Pedoman Wawancara

Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara tersusun secara sistematik dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan Sugiyono 2012: 197. Alasan penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur agar wawancara berjalan tidak terlalu formal dan jawaban yang diberikan dapat mendalam dan luas. Berikut ini pedoman wawancara yang digunakan peneliti: Tabel 4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara No Aspek Pertanyaan 1. Aktualisasi Diri 1. Bagaimana menurutmu tentang aktualisasi diri yang ada dalam dirimu? 2. Ceritakan hambatan yang terjadi dalam dirimu sehingga sulit untuk beraktualisasi diri? 3. Setelah mengikuti kegiatan tadi apa yang kamu rasakan tentang aktualisasi diri? 2. Bimbingan Kelompok 1. Bimbingan kelompok ini membantu kamu dalam beraktualisasi diri? 2. Dalam hal apa saja bimbingan kelompok ini membantumu? 3. Apa yang kurang dalam bimbingan kelompok yang telah dilaksanakan? 4. Hambatan apa yang membuat kamu tidak antusias mengikuti bimbingan kelompok. 3. Sosiodrama 1. Tema yang diangkat dalam sosiodrama apakah membantumu untuk beraktualisasi diri? 2. Dari sosiodrama tersebut apa yang membuatmu sadar dan ingin merubahnya agar dapat beraktualisasi diri dengan baik?

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik untuk memperoleh gambaran visualisasi mengenai aktivitas remaja selama proses bimbingan kelompok berlangsung. Dokumentasi selama kegiatan berlangsung serta foto-foto kegiatan yang dilakukan selama bimbingan kelompok dengan menggunakan media kamera. Dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan-catatan yang dilakukan dalam penelitian. I. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas Validitas bebrarti proses untuk mengetahui instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012: 173. a. Validitas Konstruk Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts Sugiyono, 2012: 177.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji oleh ahli yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si.Dari hasil yang diperoleh melalui uji ahli tersebut dilakukan perbaikan pada butir-butir kuesioner agar setiap butir menggunakan kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami dan memiliki keterkaitan dengan aspek- aspek dalam kisi-kisi kuesioner. b. Uji Validitas Empirik Sugiyono 2012: 188 item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Bilamana korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen dinyatakan tidak valid. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: r xy = N ∑ xy - ∑ x ∑ y √ N∑ X 2 – ∑x 2 N∑y 2 – ∑y 2 Keterangan : r xy = koefisien validitas butir x = skor masing-masing butir y = skor total semua siswa N = jumlah siswa Setelah memperoleh harga dengan rumus korelasi product moment di atas kemudian dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r xy product moment dengan menentukan taraf signifikannya lebih dahulu, jika r xy ≥ r tabel , maka item tersebut dikatakan valid sebaliknya jika r xy r tabel , maka item tersebut dikatakan tidak valid.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 27 73

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA PANTI ASUHAN MELALUI PELATIHAN BERSYUKUR Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Remaja Panti Asuhan Melalui Pelatihan Bersyukur.

0 1 19

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA PANTI ASUHAN MELALUI PELATIHAN BERSYUKUR Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Remaja Panti Asuhan Melalui Pelatihan Bersyukur.

0 1 19

KONSEP DIRI REMAJA BERPRESTASI YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN KONSEP DIRI REMAJA BERPRESTASI YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN.

0 0 16

Peningkatan aktualisasi diri remaja di Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen tahun 2014/2015 melalui bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama.

0 0 2

Peningkatan konsep diri remaja panti asuhan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama : penelitian tindakan bimbingan pada remaja Panti Asuhan Ghifari Turi Yogyakarta Tahun 2013.

0 1 190

Sistem informasi administrasi panti asuhan : studi kasus Yayasan Santa Maria Abdi Kristus Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen, Gunungkidul.

3 6 118

Peningkatan konsep diri remaja panti asuhan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama penelitian tindakan bimbingan pada remaja Panti Asuhan Ghifari Turi Yogyakarta

1 8 188

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN NURUL HAQ.

0 1 152

Sistem informasi administrasi panti asuhan : studi kasus Yayasan Santa Maria Abdi Kristus Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen, Gunungkidul - USD Repository

0 0 116