Rekapitulasi Tindakan Hasil Penelitian

digunakan pada tindakan I sampai tindakan IV. Data kuantitatif dan data kualitatif menunjukan adanya perbedaan dengan pra tindakan. Remaja aktif dalam bimbingan, mulai terbangun komunikasi dua arah, remaja juga mulai berani mengeluarkan pendapat atau menjawab pertanyaan dari peneliti, dan mulai menunjukan kreativitas saat memainkan sosiodrama. Remaja dapat mengambil nilai-nilai positif dari sosiodrama yang mereka mainkan. Remaja merupakan masa perubahan, perubahan yang dialami dapat menjadi masalah dalam diri mereka. Masalah tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya remaja mengaktualisasikan diri. Aktualisasi diri dapat tercapai bila adanya penerimaan diri, sedangkan masa remaja mengalami perubahan dan perlu pendampingan untuk menerima perubahan yang terjadi dalam diri mereka. Penerimaan diri yang dibutuhkan oleh remaja bukan dari diri sendiri namun juga penerimaan diri dari orang lain. Contohnya yang terjadi dalam penelitian ini, ada seorang anak yang memiliki kelebihan dapat melihat makhluk yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Kelebihan anak ini tidak diterima oleh teman- teman atau pengasuh yang ada di Panti Asuhan, akibatnya anak ini sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya. Anak ini juga merasa terganggu dengan kelebihan yang dimiliki. Penerimaan positif dari orang lain dan diri sendiri akan membawa remaja menemukan jati diri mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Rogers Alwisol, 2005: 326-327 bahwa penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap kelebihan atau kekurangan yang dimiliki. Sikap postif tersebut didapat dari orang lain dan diri sendiri. Seseorang harus memenuhi kebutuhan dicintai orang lain, baru kemudian memenuhi kebutuhan harga diri. Penerimaan diri dan harga diri merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum seseorang sampai pada kreativitas. Kreativitas dalam penelitian ini merupakan titik tertinggi dalam aktualiasasi diri. Contoh hal ini yang terjadi dalam penelitian ini, ada dua anak dari hasil data angket dan obeservasi tidak menunjukan peningkatan aktualisasi diri yang sangat meningkat. Anak yang pertama berjenis kelamin perempuan, tubuhnya tidak sebanding dengan umurnya atau pendek, umurnya 17 tahun namun dia masih duduk di bangku VII SMP. Dia sering diejek oleh teman- temannya, hal ini membuat dia menjadi pribadi yang sangat tertutup dan pendiam. Sulit untuk dia berkreativitas karena merasa malu dan tidak percaya diri, hal ini menunjukan bahwa anak ini tidak memiliki penerimaan diri dan harga diri yang baik sehingga menghambat dia untuk mengenali dan mengembangkan potensi yang dimiliki dalam bentuk kreativitas. Anak yang kedua berjenis kelamin laki-laki, berumur 14 tahun, dan satu-satunya anak yang berasal dari papua. Dia sangatlah sulit untuk menerima bahwa harus tinggal di dalam panti asuhan, dan merasa berbeda dengan teman-teman yang lain. Hal ini menyebabkan dia tidak dapat berkreativitas. Kedua contoh menunjukan bahwa penerimaan diri dan harga diri sangat dibutuhkan untuk berkeativitas sehingga dapat mencapai aktualisasi diri.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 27 73

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA PANTI ASUHAN MELALUI PELATIHAN BERSYUKUR Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Remaja Panti Asuhan Melalui Pelatihan Bersyukur.

0 1 19

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA PANTI ASUHAN MELALUI PELATIHAN BERSYUKUR Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Remaja Panti Asuhan Melalui Pelatihan Bersyukur.

0 1 19

KONSEP DIRI REMAJA BERPRESTASI YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN KONSEP DIRI REMAJA BERPRESTASI YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN.

0 0 16

Peningkatan aktualisasi diri remaja di Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen tahun 2014/2015 melalui bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama.

0 0 2

Peningkatan konsep diri remaja panti asuhan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama : penelitian tindakan bimbingan pada remaja Panti Asuhan Ghifari Turi Yogyakarta Tahun 2013.

0 1 190

Sistem informasi administrasi panti asuhan : studi kasus Yayasan Santa Maria Abdi Kristus Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen, Gunungkidul.

3 6 118

Peningkatan konsep diri remaja panti asuhan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama penelitian tindakan bimbingan pada remaja Panti Asuhan Ghifari Turi Yogyakarta

1 8 188

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN NURUL HAQ.

0 1 152

Sistem informasi administrasi panti asuhan : studi kasus Yayasan Santa Maria Abdi Kristus Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen, Gunungkidul - USD Repository

0 0 116