Tindakan Siklus III Prosedur Penelitian

peningkatan aktualisasi diri melalui bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama berhasil. d. Refleksi Tahap ini, peneliti dan mitra kolaboratif melakukan diskusi agar mendapat umpan balik sebagai data akhir. Topik bimbingan dalam kegiatan setiap tindakan, disusun dalam Satuan Pelayanan Bimbingan SPB terdapat dalam lampiran 1. G. Metode Pengumpulan Data 1. Skala angket Skala atau angket dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dalam teori aktualiasai diri.Jenis skala yang diberikan adalah skala perbedaan semantik. Pada skala ini responden diminta untuk memberikan nilai dengan cara melingkari pada rentang skor 1-5, semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin positif.

2. Observasi

Observasi dilakukan oleh satu teman kolaborator yang mengamati selama proses bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiap tindakan. Observasi dilakukan dengan bantuan lembar panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Observer memberikan peneliti sesuai dengan lembar observasi, serta menuliskan apa saja yang terjadi pada tiap tindakan, sebagai catatan untuk peneliti dalam refleksi serta merencanakan tindakan selanjutnya.

3. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu.Wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan, dilakukan oleh peneliti kepada beberapa remaja Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen. Wawancara dilakukan bedasarkan hasil observasi pada remaja yang terlihat tidak mengikuti bimbingan dengan baik seperti bicara sendiri, tidak berpartisipasi dalam bimbingan, mengganggu teman, tidak berpendapat, dan lain-lain.Wawancara juga dilakukan pada remaja yang tidak menunjukan peningkatan aktualisasi diri yang signifikan dari hasil olah data kuesioner.

H. Instrumen Penelitian

1. SkalaAngket Aktualisasi Diri

Sukardi 2003;194 menjelaskan bahwa penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan satu alat atau lebih. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skalaangket.Skala yang disusun peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala semantic defferensial . Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang Sugiyono 2012: 140. Berikut contoh garis kontinum: 1 2 3 4 5 Gambar 1 Garis Kontinum Skala ini disusun oleh peneliti bedasarkan aspek-aspek Menurut Maslow 1970 Gregory dan Jess, 2010: 351 yaitu penerimaan diri, penghargaan, humor, hubungan interpersonal, dan kreativitas. Berikut ini adalah kisi-kisi skala aktualisasi diri: Tabel 2 Instrument Aktualisasi Diri No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Positif Negatif 1 Penerimaan Diri 1.1 Menerima Kelebihan 1 2 2 1.2 Menerima Kekurangan 3 4 2 2 Penghargaan 2.1 Penghargaan akan diri sendiri 5,6,7 3 2.2 Penghargaan akan orang lain 8,9 10 3 3 Humor 3.1 Humor Sebagai informasi 11, 12, 13 3 3.2 Diri sendiri menjadi bahan humor 14, 15 2 4 Hubungan Interpersonal 4.1 Hubungan dengan keluarga orang yang lebih tua 16, 17, 18 3 4.2 Hubungan dengan teman sebaya 19, 20, 21 3 5 Kreativitas 5.1 Mengenali potensi 22, 23, 24 3 5.2 Mengembangkan potensi 25 26 2 Jumlah 22 4 26

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 27 73

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA PANTI ASUHAN MELALUI PELATIHAN BERSYUKUR Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Remaja Panti Asuhan Melalui Pelatihan Bersyukur.

0 1 19

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA PANTI ASUHAN MELALUI PELATIHAN BERSYUKUR Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Remaja Panti Asuhan Melalui Pelatihan Bersyukur.

0 1 19

KONSEP DIRI REMAJA BERPRESTASI YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN KONSEP DIRI REMAJA BERPRESTASI YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN.

0 0 16

Peningkatan aktualisasi diri remaja di Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen tahun 2014/2015 melalui bimbingan kelompok menggunakan sosiodrama.

0 0 2

Peningkatan konsep diri remaja panti asuhan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama : penelitian tindakan bimbingan pada remaja Panti Asuhan Ghifari Turi Yogyakarta Tahun 2013.

0 1 190

Sistem informasi administrasi panti asuhan : studi kasus Yayasan Santa Maria Abdi Kristus Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen, Gunungkidul.

3 6 118

Peningkatan konsep diri remaja panti asuhan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama penelitian tindakan bimbingan pada remaja Panti Asuhan Ghifari Turi Yogyakarta

1 8 188

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN NURUL HAQ.

0 1 152

Sistem informasi administrasi panti asuhan : studi kasus Yayasan Santa Maria Abdi Kristus Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen, Gunungkidul - USD Repository

0 0 116