peningkatan aktualisasi diri melalui bimbingan kelompok
menggunakan sosiodrama berhasil.
d. Refleksi
Tahap ini, peneliti dan mitra kolaboratif melakukan diskusi agar mendapat umpan balik sebagai data akhir.
Topik bimbingan dalam kegiatan setiap tindakan, disusun dalam Satuan
Pelayanan Bimbingan SPB terdapat dalam lampiran 1. G.
Metode Pengumpulan Data 1.
Skala angket
Skala atau angket dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dalam teori aktualiasai diri.Jenis skala yang
diberikan adalah skala perbedaan semantik. Pada skala ini responden diminta untuk memberikan nilai dengan cara melingkari pada rentang
skor 1-5, semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin positif.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh satu teman kolaborator yang mengamati selama proses bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiap tindakan.
Observasi dilakukan dengan bantuan lembar panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Observer memberikan peneliti sesuai dengan
lembar observasi, serta menuliskan apa saja yang terjadi pada tiap tindakan, sebagai catatan untuk peneliti dalam refleksi serta
merencanakan tindakan selanjutnya.
3. Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun
melalui saluran media tertentu.Wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan, dilakukan oleh peneliti kepada
beberapa remaja Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen. Wawancara dilakukan bedasarkan hasil observasi pada remaja
yang terlihat tidak mengikuti bimbingan dengan baik seperti bicara sendiri, tidak berpartisipasi dalam bimbingan, mengganggu teman,
tidak berpendapat, dan lain-lain.Wawancara juga dilakukan pada remaja yang tidak menunjukan peningkatan aktualisasi diri yang
signifikan dari hasil olah data kuesioner.
H. Instrumen Penelitian
1. SkalaAngket Aktualisasi Diri
Sukardi 2003;194 menjelaskan bahwa penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan satu alat atau lebih. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skalaangket.Skala yang disusun peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala
semantic defferensial
. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak
pilihan ganda maupun
checklist,
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak dibagian kanan garis,
dan jawaban yang “sangat negatif” terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya
skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang Sugiyono 2012: 140. Berikut contoh
garis kontinum:
1 2
3 4
5
Gambar 1 Garis Kontinum
Skala ini disusun oleh peneliti bedasarkan aspek-aspek Menurut Maslow 1970 Gregory dan Jess, 2010: 351 yaitu penerimaan diri,
penghargaan, humor, hubungan interpersonal, dan kreativitas. Berikut ini adalah kisi-kisi skala aktualisasi diri:
Tabel 2 Instrument Aktualisasi Diri
No Aspek
Indikator Nomor Item
Jumlah Positif Negatif
1 Penerimaan
Diri 1.1 Menerima Kelebihan
1 2
2 1.2 Menerima Kekurangan
3 4
2 2
Penghargaan 2.1 Penghargaan akan diri
sendiri 5,6,7
3 2.2 Penghargaan akan orang
lain 8,9
10 3
3 Humor
3.1 Humor Sebagai informasi 11,
12, 13 3
3.2 Diri sendiri menjadi bahan humor
14, 15 2
4 Hubungan
Interpersonal 4.1 Hubungan dengan
keluarga orang yang lebih tua
16, 17, 18
3 4.2 Hubungan dengan teman
sebaya 19,
20, 21 3
5 Kreativitas
5.1 Mengenali potensi 22,
23, 24 3
5.2 Mengembangkan potensi 25
26 2
Jumlah 22
4 26