Kompetensi Inti KI Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
23
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. Meskipun keempat aspek yang tercakup dalam Kompetensi Inti tersebut merupakan
satu kesatuan, namun dalam pengajarannya tidaklah mudah. Seseorang yang berperilaku menyimpang, belum tentu merasa telah melakukan tindakan yang
menyimpang. Perilaku tersebut pasti didasari oleh pengetahan dan pengalaman yang dimilikinya. Kematangan dan kedewasaan dalam berikir, bersikap dan berperilaku
inilah merupakan hasil yang ingin dicapai. Materi pokok umumnya kompetensi yang terkait dengan pengetahuan KI atau KD
ketiga dan keterampilan KI atau KD keempat. Hal ini dikarenakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan adalah kompetensi yang mudah diukur. Berbeda
dengan kompetensi sikap, kompetensi inti atau kompetensi dasar pertama dan kedua, relative lebih sulit diukur. Namun dalam penguasaan kompetensi ketiga dan keempat,
kompetensi pertama dan kedua sangat berpengaruh. Sebagai contoh, seseorang yang lurus menjaga kebenaran akan sungguh-sungguh
dalam mengerjakan tugas dan menghindari jalan pintasmenyontek. Karena bersungguh-sungguh, tentu penguasaan materi akan menjadi lebih baik.
Sebaliknya, pemahaman pengetahuan tentang pentingnya pengendalian diri akan lebih menguatkan sikap dan perilaku. Jadi, meskipun kompetensi sikap tidak secara
langsung tersirat dalam materi, namun dapat dilatih sebagai dampak pengiring dalam pembelajaran kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
Kompetensi sikap merupakan kemampuan dalam menginternalisasi nilai-nilai dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh implementasi
kompetensi sikap di antaranya adalah: 1. Kesungguhan dalam belajar dan menyelesaikan tugas, kejujuran, pantang
menyerah, dengan kata lain ‘belajar tidak merasa lelah.’ 2. Keterampilan memilah dan memutuskan mana yang prioritas dan mana yang
kemudian, kemampuan menunda kesenangan untuk hal yang lebih penting. 3. Kemampuan untuk saling menghormati, menghargai, toleransi, dan dapat
bekerjasama. 4. Kemampuan untuk sportifjujur, mengakui kesalahan, dan terbuka terhadap
masukan, mau mengalah dan memaafkan. Kemampuan berempati dan mendengarkan dalam berkomunikasi.
24 Buku Guru Kelas VII SMP C. Kompetensi Dasar KD
Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator
kompetensi. Kompetensi dasar untuk kelas VII meliputi: 1. Menjelaskan deinisi, makna, fungsi, dan tujuan pengajaran agama.
2. Menjelaskan sejarah asal mula dan perkembangan, agama Khonghucu di Indonesia.
3. Menceritakan hikayat suci Nabi Kongzi. 4. Menjelaskan perjalanan Nabi Kongzi sebagai Mu Duo.
5. Memahami keimanan yang pokok Chen Xin Zhi Zhi. 6. Mengenal tempat-tempat ibadah umat Khonghucu.
7. Memahami pentingnya sikap hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati, sederhana,
dan suka mengalah. • Mencari fakta-fakta, berita, informasi tentang makna, fungsi, dan tujuan
pengajaran agama. • Berpartisipasi aktik dalam kegiatan keagamaan sebagai bentuk syukur dan
terima kasih atas kebijakan pemerintah memberikan pelayanan yang setara dengan agama lain.
• Mendiskusikan sikap dan perilaku Nabi Kongzi untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
• Membuat peta dan rangkuman sikap dan kebijaksanaan Nabi Kongzi dalam pengembaraannya sebagai Mu Duo Tian Zi Mu Duo.
• Mempraktekkan Pengakuan Iman Yang Pokok Chen Xin Zhi Zhi dalam perilaku sehari-hari.
• Rutin melaksanakan kebaktian sebagai bentuk penghargaan terhadap agama yang diimani.
• Mempraktekan perilaku hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati, sederhana, dan suka mengalah.
25
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti