Tujuan Pembelajaran Tempat Ibadat Umat Khonghucu

123 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

C. Ringkasan Materi Pertemuan Kedua

1. Tempat Ibadat Umat Khonghucu

Tempat ibadah umat Khonghucu adalah kelenteng atau bio miao. Selain miao, umat Khonghucu melaksanakan ibadah kebaktian di Litang. Litang adalah tempat ibadah umat Khonghucu khas Indonesia. Litang mengandung arti ruangan susila dan bisa merupakan bagian dari kelenteng ataupun berdiri sendiri. Litang biasanya dipakai untuk kebaktian sekaligus tempat pembelajaran dan pendalaman ajaran agama. Litang yang berdiri sendiri muncul karena kondisi Orde Baru yang tidak memperbolehkan segala sesuatu yang berbau China. Dengan adanya Inpres No 14 tahun 1967, nama kelenteng harus diubah menjadi vihara. Perayaan dan upacara ritual keagamaan tidak boleh dilaksanakan di muka umum termasuk kelenteng. Namun puji syukur kehadirat Huang Tian, pemerintah Indonesia presiden RI. Abdurrahman Wahid telah mencabut Inpres diskriminatif tersebut dengan Keppres No 6 tahun 2000. Bio atau miao atau kelenteng sudah dikenal sejak zaman Raja Suci Yao dan Shun 2356 – 2205 SM.. Kelenteng untuk menghormati Nabi Kongzi atau yang dikenal dengan Kong Miao, dibangun pertama kali tahun 478 SM. setahun setelah wafat Nabi Kongzi. Istilah kelenteng berasal dari bahasa Hokkian yakni Kauw Lang Teng; yang artinya Kauw = ajaranagama; Lang = orang; Teng = tempat. Jadi kelenteng mengandung arti tempat bagi orang yang beragama. Istilah Kauw Lang Teng inilah yang akhirnya menjadi kelenteng. Hal ini sama dengan istilah tofu menjadi tahu. Di dalam lembaga agama Khonghucu dikenal adanya kelembagaan Jing Tian Zun Zu satya beriman kepada Tuhan, dan berdoa memuliakan arwah leluhur. Hal ini dilandasi oleh semangat berbakti Xiao Si memuliakan hubungan dengan ayah- bunda. Sebaliknya menjadi kewajiban setiap orang tua untuk penuh kasih mendidik dan menyayangi anak-anaknya. Di dalam budaya religius Ru Jiao agama Khonghucu diajarkan adanya Lima Hubungan Kemasyarakatan Wu Lun yang dikenal juga sebagai Lima Jalan Suci Bermasyarakat Wu Da Dao. Kelima hal hubungan itu meliputi: Penting Kong Miao bersama-sama dengan Kong Fu tempat tinggal keturunan Nabi Kongzi dan Kong Lin taman makam Nabi Kongzi dan keturunannya dikenal dengan “Tiga Kong” dan merupakan warisan sejarah dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Di dalam “Tiga Kong” tersebut terdapat 460 balariung, aula, altar dan pavilion, 54 buah pintu gapura dan 1.200 pohon berusia ribuan tahun serta prasasti tulis bersejarah sebanyak lebih dari 2.000 buah.