Menjadi Kepala Dinas Peternakan

86 Buku Guru Kelas VII SMP penipuan, bahkan barang-barang yang jatuh di jalan tidak ada yang mengambilnya. Demikian daerah Zhong Dou menjadi daerah teladan. Dalam hal ini Nabi Kongzi dibantu oleh murid-muridnya berhasil membina dan memajukan daerah Zhong Dou sebagai daerah teladan, pendidikan, pembangunan dan kesejahteraan dengan sangat pesat meningkat. Kesadaran moral dan mental menempuh Jalan Suci, menjunjung kebajikan sangat nyata di dalam kehidupan rakyatnya.

4. Menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Kehakiman

Pada saat Nabi Kongzi menjabat sebagai Gubernur Zhong Dou, terjadi persoalan antara negeri Lu dengan Qi yang perlu segera diselesaikan. Maka ditetapkan akan diadakan musyawarah antara kedua rajamuda negeri itu di lembah perbatasan yang bernama Kiap Kok . Dalam musyawarah itu akan dibicarakan masalah kedua Negara yang mengalami keretakan. Permasalah kedua negara itu akibat Negeri Qi merampas beberapa daerah Negeri Lu. Tempat musyawarah itu berupa panggung dari tanah yang mempunyai beberapa anak tangga. Para menteri berdiri di bawah panggung. Tatkala mereka bermusyawarah, tiba-tiba muncul rombongan penari-penari suku Lai yang memang telah disiapkan orang-orang Negeri Qi untuk mengacau musyawarah dengan tari-tarian perang. Dalam suasana yang gaduh itu Rajamuda Negeri Lu hendak dipaksa memberi beberapa konsesi kepada Negeri Qi. Melihat kecurangan itu, Nabi Kongzi tanpa mengindahkan ketentuan upacara lagi, langsung naik ke panggung musyawarah itu. Kepada Rajamuda Negeri Qi diperingati agar tidak mengingkari risalah permusyawarahan ini. Karena malu atas perbuatan orang-orangnya, Rajamuda Negeri Qi menegaskan bahwa maksud permusyawarahan ini sekedar mengharap Rajamuda Negeri Lu bersedia bersetia kawan dan membantu negeri Qi bila menghadapi kesulitan. Nabi Kongzi meminta agar dalam perjanjian persahabatan itu ditetapkan empat kota dan daerah Bun yang diduduki Negeri Qi dikembalikan ke negeri Lu, dan permintaan Nabi Kongzi disetujui oleh negeri Qi. Karena keberhasilan NabiKongzi dalam musyawarah itu, Beliau diangkat menjadi Menteri Pekerjaan Umum. Setahun kemudian ditingkatkan pula menjadi Menteri Kehakiman. Menurut tradisi negeri Lu, Menteri Kehakiman merangkap Perdana Menteri, maka Nabi Kongzi menjabat kedudukan tertinggi di bawah Rajamuda negeri Lu . Ketika menerima jabatan itu, dari wajahnya tampak kegembiraan. Melihat itu Zilu bertanya, “Murid mendengar, bahwa seorang Susilawan tidak takut menghadapi bahaya dan tidak gembira dalam saat beruntung. Mengapa Guru nampak gembira menerima kedudukan ini?”Dengan tersenyum, Nabi Kongzi bersabda,“Engkau benar, tetapi apakah kegembiraan menerima kedudukan tinggi inipun tidak mempunyai arti? Bukankah dalam kedudukan ini orang dapat banyak mengabdi kepada sesamanya?”