55
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 4. Hubungan agama dan ilmu pengetahuan
Ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh.” Maka agama memerlukan ilmu pengetahuan dalam rangka pengembangan dan pengamalannya,
dan ilmu pengetahuan memerlukan agama sebagai kontrol yang mengedalikannya. 5. Tujuan utama pengajaran agama
Terciptanya keharmonisan antara kehidupan lahir dan kehidupan batin, antara daya hidup rohani watak sejati dengan daya hidup jasmani nafsu.
•
Pedoman Pensekoran Uraian
- Poin maksimal setiap soal uraian adalah 10 - Jika semua soal terjawab dengan poin maksimal 10, maka jumlah skor adalah
50. - Jika penilaian menggunakan skala 100, maka
Nilai = Jumlah skor dikali 2 50 x 2 = 100
- Jika penilaian menggunakan skala 4, maka Nilai = Jumlah skor dibagi 25 100 : 25 = 4
N = Skor x 2
N =
Jumlah Skor 12,5
56 Buku Guru Kelas VII SMP
Daftar Istilah
Dao : Jalan Suci
Dao Jiao : Agama Tao
Edukasi : Pendidikan
Esensi : Inti
Filosois : Bersifat ilsafat
Fo Jiao : Agama Buddha
Hui Jiao : Agama Islam
Han YuZhong Wen : Bahasa Tionghoa
Jiao : Agama
Junzi : Seorang luhur budisusilawan
Ji Du Jiao : Agama Kristen
Kong Jiao : Agama Khonghucu
Li : Susila
Objektif : Penilaian yang benar-benar
bersumber dari objek yang dinilai Parameter
: Standar ukur Prioritas
: Yang diutamakan Ren
: Cinta Kasih Shang Di
: Tuhan Yang Maha Kuasa Subyektif
: Penilaian menurut pandangan dan pikiran sendiri,
Teologi : Ilmu tentang ketuhanankeagamaan.
Tian Ming : Firman Tian
Tian Zhu Jiao : Agama Katholik
Wen : Ajaran
Wu lun : Lima hubungan
kemasyarakatan Xiao
: Memuliakan hubungan Xing
: Watak Sejati Yi
: Kebenaran Zhi
: Bijaksana
57
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Bab II Sejarah dan Perkembangan
Agama Khonghucu
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pertemuan Pertama
Poin Pembelajaran:
Guru menyajikan fenomena dalam masyarakat tentang masih adanya berbagai pandangan dan persepsi tentang agama Khonghucu. Ada yang hanya menganggap
budaya, ada yang tidak mengimani namun masih menjalankan Imlek, Qing Ming dan sebagainya.
Menggali pendapat murid tentang bagaimana seorang umat Khonghucu menyikapi fenomena yang ada.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajar bab kedua, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan sejarah asal mula dan perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. 2. Menjelaskan tentang Ru Jiao sebagai istilah asli agama Khonghucu
3. Mengenal nabi-nabi besar Ru Jiao sebelum Nabi Kongzi. 4. Menjelaskan pengaruh era reformasi terhadap eksistensi agama Khongucu di
Indonesia.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Mengamati
Pada langkah mengamati, guru dapat mempersiapkan objek dalam bentuk benda atau fenomena yang relevan dengan tema pembelajaran seperti:
• Mengamati Karakter huruf Ru Jiao. • Mengamati gambar-gambar bagunan rumah ibadah sebagai bukti keberadaan
agama Khonghucu di Indonesia. • Mengamati semarak perayaan Tahun baru Imlek.
2. Menanya
Memancing siswa untuk mempertanyakan dan menganalisis, bisa dengan cara memberikan informasi yang tidak lengkap yang relevan dengan tema pembelajaran.
58 Buku Guru Kelas VII SMP
• Menanyakan arti dari Ru Jiao berdasarkan karakter huruf. • Menayakan ciri-ciri rumah ibadah umat Khonghucu.
• Menanyakan hal-hal terkait dengan pelayanan dan kesetaraan dari pemerintah
terhadap umat Khonghucu.
3. EksperimenEksplorasi
Menuliskan karakter huruf Ru Jiao. Mencari Undang-Undang atau peraturan yang merupakan pengakuan agama
Khonghucu secara Yuridis. Menuliskan isi dari perundang-undangan yang menunjukkan eksistensi agama
Khonghucu di Indonesia. Membuat rangkuman tentang perkembangan agama Khonghucu di era reformasi.
Menyanyikan lagu rohani.
4. Mengasosiasi
Memberikan potongan informasi untuk digali lebih lanjut, atau dengan memberikan pertanyaan tentang keterkaitan antar materi, sehingga peserta didik mencoba
mengasosiasikan, seperti: Menghubungkan kebijakan pemerintah terkait pelayanan dan kesetaraan bagi agama
Khonghucu dengan kepercayaan diri dan perkembangan umat Khonghucu di Indonesia.
5. Mengkomunikasikan:
Memberikan pendapat terkait pandangan beragam tentang agama Khonghucu.