Akhir Pengembaraan Nabi Kongzi

100 Buku Guru Kelas VII SMP Di Negeri Lu, Nabi Kongzi tidak memangku jabatan lagi, Beliau melewatkan hari tuanya dengan lebih tekun membimbing murid-murid angkatan muda. Dalam perjalanan hidup Nabi Kongzi, telah memiliki 3000 orang murid yang tersebar di berbagai negeri. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Nabi saat itu. Sebuah jumlah yang sangat banyak di zamannya.

d. Akhir Kehidupan Nabi Kongzi

Pada saat itu Nabi Kongzi telah mencapai usia enam puluh tujuh tahun, ketika orang-orang seusianya telah menikmati pensiun dengan bahagia, Nabi Kongzi tetap bersemangat untuk terus berkarya. Pada akhirnya, murid Nabi Kongzi di negeri Lu memutuskan bahwa satu-satunya jawaban terbaik dalam masalah ini adalah memanggil pulang kembali guru mereka. Dengan demikian, tibalah saatnya bagi Nabi Kongzi untuk menyudahi pengembaraannya. Akhirnya Nabi Kongzi menjalani lima tahun terakhir hidupnya di negeri Lu negeri kelahirannya. Sungguh merupakan tahun-tahun yang menyedihkan. Murid kesayangannya yang paling pandai dan yang paling diharapkan untuk dapat melanjutkan harapan- harapannya yaitu Yanhui meninggal dunia. Peristiwa ini membuat Nabi Kongzi sejenak mengalami keputusasaan. ”Akhirnya, tak ada lagi orang yang bisa memahamiku.” Katanya kepada murid-muridnya yang masih ada. Beliau khawatir bahwa prinsip-prinsipnya yang penting itu tidak akan tersampaikan kepada generasi yang mendatang. Li, anak laki-laki satu-satunya, juga meninggal dunia. Nabi Kongzi menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk membaca, menyunting dan menulis berbagai catatan kitab-kitab klasik Ru Jiao serta berbagai karya yang berasal dari zaman peralihan Zhongguo. Kitab Lunyu berisi percakapan Nabi Kongzi bersama murid-muridnya menjadi bagian dari karya ini sebelum dibuat menjadi buku tersendiri pada pertengahan abad ketiga sebelum Masehi. Kitab-kitab klasik Rujiao terentang mulai dari Shi Jing yang berisi puisi-puisi juga sebagai Book of Song yang menjadi satu dengan berbagai materi legendaris tentang kehidupan Zhongguo pada zaman dahulu kala hingga kitab Yi Jing Buku tentang perubahan dan kejadian dunia. Para murid telah memberikan perawatan ketika sang guru sakit. Pada tahun 479 SM. atau pada usia 72 tahun, Nabi Kongzi sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.1 Terbunuhnya Qi Lin dalam perburuan pangeran Ai Lu Ai Gong 101 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti berpulang kembali keharibaan Kebajikan Tian. Sabda terakhir yang terekam oleh Zilu, adalah: “Gunung Tai runtuhlah, balok-balok patah. Kini selesailah riwayat sang budiman.” Nabi Kongzi dimakamkan di kota Qu Fu . Lokasi pemakaman Nabi Kongzi merupakan tempat suci dan telah lebih dari dua ribu tahunsenantiasa dikunjungi peziarah dan di dekat makam Nabi mengalir sungai Si Shui . Bila menyimak sabda terakhir, tampak jelas Nabi Kongzi menyadari tugas sucinya. Nabi Kongzi khawatir ajarannya tidak ada yang meneruskan. Karena murid terpandai yang diharapkan telah tiada. Cita-cita nabi mewujudkan Keharmonisan Agung, sebuah kehidupan ideal selaras dengan Jalan Suci, khawatir tidak ada yang melanjutkan. Sepeninggalan Nabi Kongzi, banyak bermunculan aliran yang telah mempengaruhi kemurnian ajaran Nabi Kongzi. Namun Tian berkenan melindungi ajarannya. Satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi lahir seorang pandai bijaksana bernama Mengzi . Mengzi di kemudian hari menjadi tokoh penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai diselewengkan. Dua abad setelah kematian Nabi Kongzi, berdiri Dinasti Han yang menerapkan ajaran Nabi Kongzi sehingga mencapai puncak zaman keemasannya. Pemerintahan Dinasti Han dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Rujiao atau Kongjiao merupakan agama yang bersifat universal.

4. Rangkuman

- Mu Duo Genta adalah sebuah canang yang terbuat dari logam dan dipukul dengan alat pemukul yang terbuat dari kayu. - Pada zaman dahulu, genta dipergunakan rajamuda-rajamuda untuk menyampaikan maklumat yang berisi pemberitahuan penting atau adanya suatu bahaya. - Nabi Kongzi telah diutus Tuhan Yang Mahaesa sebagai Mu Duo Genta Rohani untuk membimbing hidup manusia menempuh Jalan Suci. - Karena kondisi negeri Lu sudah tidak memungkinkan menerapkan ajarannya, maka pada usia 56 tahun Beliau memulai pengembaraannya selaku Mu Duo untuk menyebarkan Firman Tuhan Yang Mahaesa, agar manusia kembali ke Jalan Suci. Ssumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.2 Nabi Kongzi menyelesaikan penyusunan kitab-kitab