Akhir Kehidupan Nabi Kongzi

101 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti berpulang kembali keharibaan Kebajikan Tian. Sabda terakhir yang terekam oleh Zilu, adalah: “Gunung Tai runtuhlah, balok-balok patah. Kini selesailah riwayat sang budiman.” Nabi Kongzi dimakamkan di kota Qu Fu . Lokasi pemakaman Nabi Kongzi merupakan tempat suci dan telah lebih dari dua ribu tahunsenantiasa dikunjungi peziarah dan di dekat makam Nabi mengalir sungai Si Shui . Bila menyimak sabda terakhir, tampak jelas Nabi Kongzi menyadari tugas sucinya. Nabi Kongzi khawatir ajarannya tidak ada yang meneruskan. Karena murid terpandai yang diharapkan telah tiada. Cita-cita nabi mewujudkan Keharmonisan Agung, sebuah kehidupan ideal selaras dengan Jalan Suci, khawatir tidak ada yang melanjutkan. Sepeninggalan Nabi Kongzi, banyak bermunculan aliran yang telah mempengaruhi kemurnian ajaran Nabi Kongzi. Namun Tian berkenan melindungi ajarannya. Satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi lahir seorang pandai bijaksana bernama Mengzi . Mengzi di kemudian hari menjadi tokoh penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai diselewengkan. Dua abad setelah kematian Nabi Kongzi, berdiri Dinasti Han yang menerapkan ajaran Nabi Kongzi sehingga mencapai puncak zaman keemasannya. Pemerintahan Dinasti Han dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Rujiao atau Kongjiao merupakan agama yang bersifat universal.

4. Rangkuman

- Mu Duo Genta adalah sebuah canang yang terbuat dari logam dan dipukul dengan alat pemukul yang terbuat dari kayu. - Pada zaman dahulu, genta dipergunakan rajamuda-rajamuda untuk menyampaikan maklumat yang berisi pemberitahuan penting atau adanya suatu bahaya. - Nabi Kongzi telah diutus Tuhan Yang Mahaesa sebagai Mu Duo Genta Rohani untuk membimbing hidup manusia menempuh Jalan Suci. - Karena kondisi negeri Lu sudah tidak memungkinkan menerapkan ajarannya, maka pada usia 56 tahun Beliau memulai pengembaraannya selaku Mu Duo untuk menyebarkan Firman Tuhan Yang Mahaesa, agar manusia kembali ke Jalan Suci. Ssumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.2 Nabi Kongzi menyelesaikan penyusunan kitab-kitab 102 Buku Guru Kelas VII SMP - Di dalam pengembaraannya sebagai Mu Duo , Beliau sering mengalami suka dan duka. Akhirnya pada saat Beliau berusia 69 tahun setelah 13 tahun mengembara, Beliau kembali ke negeri Lu , sambil mendidik kembali murid-muridnya. - D. Aktiitas Pembelajaran

1. Diskusi Kelompok

Diskusikan siapa yang sering menjadi tempat berbagi sharing ketika ada masalah. Apa alasannya? Petunjuk Kegiatan Bagi peserta didik dalam kelompok kecil 5 – 6 orang, beri waktu 10 – 15 menit untuk berdiskusi. Setiap Anggota kelompok dapat menyampaikan presentasi sekitar 3 – 5 menit, setiap orang pada kelompok yang lain dapat menanggapinya. Tujuan Kegiatan Menumbuhkan kebiasaan dan keberanian peserta didik untuk berbagi atau cerita ketika menghadapi masalah.

a. Diskusi Kelompok

Ceritakan pengalaman kalian terkait dengan persembahyang Duan Yang, Zhong Qiu, dan Dongzhi

1. Petunjuk Kegiatan

Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil 5 – 6 orang, beri waktu 10 – 15 menit untuk berdiskusi. Masing-masing ketua kelompok atau yang mewakali menyampaikan presentasi sekitar 3 – 5, kelompok yang lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan, masukan atau pertanyaan.

2. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan diskusi dengan topik ‘sesajian sembahyang’ ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang makna sesajian serta dapat mengerti mana yang terkait dengan symbol keagamaan dan mana yang hanya tradisi atau budaya semata. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.3 Mengzi atau Mencius tokoh besar kedua setelah Nabi Kongzi