Saat Bersembahyang a Qing Ming 庆明 atau sadranan, dilaksanakan setiap Tanggal 4 atau 5 April

133 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti • Sebagai hari persaudaraan dimana sebagai wujud kelanjutan hal tersebut di atas, umat Khonghucu masih ’ingat’ bahwa ada bagian dari masyarakat yang berada dalam kekurangan dan tidak cukup mampu bersiap untuk menyongsong datangnya tahun baru, maka mereka akan bergotong royong bersama dengan yang mampu untuk berbagi. Sembahyang ini dilaksanakan setiap tanggal 24 bulan 12 YinliKongzili. Dikenal juga dengan nama Er Shi Si Shang. c Dian Xiang setiap tanggal 1 dan 15 Chu Yi dan Si Wu, dilaksanakan pada petang hari sebelumnya menjelang Chu Yi atau menjelang Si Wu. d Zu Ji, atau sembahyang hari wafat leluhur, dilaksanakan pada saat Mao Shi antara pukul 05.00 – 07.00. Sajian utamanya adalah nasi putih dan sayur sawi, bila memungkinkan ditambah dengan sajian yang lain. e Chu Xi, sembahyang menjelang penutupan tahun, tanggal 29 bulan 12 Yinli Kongzili. Dilaksanakan pada saat Wei Shi antara pukul 13.00 – 15.00. Sajian lengkap. f Zhong Yuan atau Zhong Yang, dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan 7 Yinli. Sembahyang ini juga termasuk ke dalam sembahyang kepada Alam atau Zhong Yuan. Sembahyang dilaksanakan di altar keluarga. Waktu pelaksanaan pada saat Wu Shi antara pukul 11.00 – 13.00. Sajian boleh lengkap. g Jing He Ping sembahyang bagi arwah umum atau arwah para sahabat. Dilaksanakan setiap tanggal 29 bulan 7 Yinli. Untuk sembahyang ini dibuatkan altar khusus di halaman kelentengMiaoLithang atau di ruang khusus atau di rumah abu umum Zhong Ting. Sajian lengkap.

7. Altar Meja Abu Leluhur

a. Bentuk dan Nama Altar Leluhur

Bentuk meja abualtar leluhur bisa sangat sederhana, hanya dengan sebuah foto almarhumalmarhumah dilengkapi dengan tempat lilin dan Xiang Lu tempat menancapkan dupa. Namun bisa juga lengkap dengan meja untuk sajian, bahkan juga boleh diwujudkan dengan altar persembahyangan yang memadai. Tetapi utamanya dalam bersembahyang kepada leluhur adalah kesungguhan pelaksanaan sembahyang itu sendiri. Banyak nama yang dipakai untuk meja abu, dari yang umum sebagai atau dengan sebutan Xiang Wei tempat pendupaan. Ada beberapa sebutan lain yang lebih tegas, yaitu: • Ling Zuo Zi = Tempat kedudukan LingSukma • Hun Pai Zi = Papan penyebutan Hunarwah 134 Buku Guru Kelas VII SMP Kedua penyebutan atau istilah ini berhubungan dengan keyakinan tentang ”Menunggu” nya Lingsukma dan “Mengembara” nya Hunarwah. Tetapi untuk memudahkan penyebutannya, secara umum orang mengenalnya dengan “Meja Abu eluhur” Zu Wei atau Zong Wei atau sekalian Zu Zong Wei.

b. Makna Altar Leluhur

Makna meja abualtar leluhur adalah sebagai sarana persembahyangan menggenapi laku Bakti dalam kesusilaan. Mewujudkan kesadaran manusia atas makna kehidupan dunia akhirat atas daya hidup duniawi dan rohani yang menjadi kodrati manusia. Menjadi kewajiban suci manusia atas hidup dan kehidupannya yang berkesinambungan, ke atas kepada leluhur dan ke bawah kepada keturunan, dan ini semua berpangkal kepada Tuhan Khalik Semesta Alam. Ibadah persembahyangan leluhur adalah wahana peribadahan yang menjadi titik awal dan terintegrasi dengan ibadah kepada Tuhan Sang Maha Leluhur sekaligus sarana hubungan manusia dengan Tuhan.

c. Fungsi Altar Leluhur

• Tempat keluarga disatukan dalam melaksanakan peribadahan, ini menjadi semakin penting mengingat iman Khonghucu menyebutkan kepala keluarga adalah juga sebagai pimpinan rohani keluarga. • Sebagai tempat melakukan Mo Shi “melakukan renungan” agar senantiasa hidup di jalan suci sehingga tidak memalukan para leluhur yang telah mendahului menengadah tidak malu kepada Tuhan, menunduk tidak malu kepada sesama manusia, yang merupakan puncak dari laku Bakti.