139
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti e Undang-Undang No. IPNPS1965, jo. Undang-Undang No. 51967
tentang Pencegahan Penyalagunaan danPenodaan Agama. f Kepres No. 6 tahun 2000 yang mencabut Inpres No. 141967 yang
sebelumnya banyak digunakan untuk membelenggu umat, agama dan kelembagaan Khonghucu.
3. Pengaruh positif dari era Reformasi Politik di Indonesia terhadap perkembangan agama Khonghcu
a Dibukanya kran kebebasan bagi umat Khonghucu untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kenyakinannya.
b Hak-hak sipil umat Khonghucu mulai dilayani setara dengan umat agama lain. Seperti pencatatan kolom agama pada KTP, pelayanan
catatan sipil, pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang beragama Khonghucu di sekolah-sekolah.
4. Bukti-bukti sejarah tentang keberadaan agama Khonghucu di Indonesia c Keberadaan umat dan agama honghucu di Indonesia sudah ada sejak
masuknya orang Zhonghua ke Indonesia, bukti sejarah keberadaan Kelenteng dan Bio Boen BioWen Miao Surabaya yang sudah ratusan
tahun lamanya.
d Statistik yang dikeluarkan BPS pada tahun 1971 dan 1976, dimana jumlah umat Khonghucu tercatat 0,7 persen dari seluruh penduduk
Indonesia. e Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Matakin didirikan sejak
tanggal 16 April 1955.
c. Pedoman Pensekoran Uraian
- Poin maksimal setiap soal uraian adalah 10
- Jika semua soal terjawab dengan poin maksimal 10, maka jumlah skor
adalah 40. -
Jika penilaian menggunakan skala 100, maka Nilai = jumlah skor dikali dua 40 x 2,5 = 100
- Jika penilaian menggunakan skala 4, maka
Nilai = Jumlah skor dibagi 10 40 : 10 = 4
Jumlah Skor 10
N = Skor x 2,5
N =
140 Buku Guru Kelas VII SMP
Daftar Istilah
• F u-Fu : Hubungan Jalan Suci antara suami dengan istri
• Jing Tian Zun Zu : Satya beriman kepada Tian, berdoa memuliakan leluhur
• Jun Chen : Hubungan Jalan Suci antara atasan dan bawahan
• Jiao : Altar sembahyang kepada Tuhan Yang Mahaesa.
• Kong Miao : Komplek bangunan untuk kebaktian
kepada Nabi Kongzi • Litang
: Ruangan kebaktian tempat umat Khonghucu melaksanakan ibadah bersama
• KelentengMiao : Rumah ibadah kepada Tian, Nabi Kongzi dan untuk
berdoa memuliakan para malaikat dan arwah suci. • Peng You
: Hubungan Jalan Suci antara kawan dan sahabat • San Da De
: Lima perkara dan tiga pusaka • She
: Altar sembahyang bagi malaikat bumi • Tian Tan
: Tempat beribadah kepada Tuhan • Wen Miao
: Kongmiao dengan menempatkan Shen Zhu Nabi Kongzi
• Xiang Wei : Altar leluhur dan keluarga tempat umat Khonghucu
berdoa memuliakan arwah leluhur • Xiao Si
: Semangat Berbakti • Xiong Di
: Hubungan Jalan Suci antara kakak dengan adik • Zhong Miao
: Rumah abu leluhur, tempat umat Khonghucu berdoa memuliakan arwah leluhur.
141
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Bab VII Sikap dan Perilaku Junzi
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Bab Judul
Kompetensi Dasar Jumlah
Pertemuan
3
Hikayat Suci Nabi Kongzi
3.7 Memahami pentingnya sikap hati-hati, sungguh-
sungguh, rendah hati, sederhana, dan suka
mengalah.
5 JP
4.7 Memahami pentingnya sikap
hati-hati, sungguh- sungguh, rendah hati,
sederhana, dan suka mengalah.
Pertemuan Pertama Poin Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan fenomena globalisasi khususnya internet yang membawa perubahan negatif pada generasi muda.
2. Guru menggali pengalaman dan pandangan peserta didik terhadap fenomena internet.
3. Guru memberikan kemungkinan-kemungkinan dan konsekuensi- konsekuensi yang mungkin muncul dari pengalaman penggunaan internet
oleh peserta didik. 4. Memberikan landasan untuk menyadarkan peserta didik pentingnya sikap
dan perilaku hidup yang tepat. Khususnya dalam hal asmara seperti yang disabdakan Nabi Kongzi.
142 Buku Guru Kelas VII SMP
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaiakan kegiatan pembelajar bab ketiga, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan dampak dari kecanggihan dan kemajuan teknologi. 2. Memahami tentang pentingnya pendidikan Budi Pekerti
3. Memahmi pentingnya sikap hati-hati dalam setiap tindakkan dan sungguh dalam melakukan pekerjaantugas.
4. Memahmi pentingnya sikap rendah hati, sederhana, dan suka mengalah dalam pergaulan.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Mengamati
Pada langkah Mengamati, guru dapat mempersiapkan objek dalam bentuk benda atau fenomena yang relevan dengan tema pembelajaran seperti:
- Mengamati perilaku yang sesuai dan bertentangan dengan etika dan norma-norma yang berlaku.
2. Menanya
Memancing siswa untuk mempertanyakan dan menganalisis, bisa dengan cara memberikan informasi yang tidak lengkap yang relevan dengan tema pembelajaran.
Mis.
- Menayakan faktor-faktor yang menyebabkan perilaku yang tidak sesuai dengan etika dan norma yang berlaku.
- Menanyakan hal-hal terkait dengan pentingnya pendidikan budi pekerti Di Zu Gui.
3. EksperimenEksplorasi
- Mencari ayat suci yang berkaitan dengan aturan perilaku yang baik. - Membuat rangkuman tentang sikap hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati,
sederhana, dan suka mengalah. - Memperagakan dan melatih sikap hati-hati, sungguh-sungguh, rendah hati,
sederhana dalam penampilan, dan suka mengalah dalam pergaulan dengan sesama teman.
4. Mengasosiasi
- Menghubungkan pendidikan budi pekerti dengan prestasi belajar dan pembentukan
karakter yang luhur.
5. Mengkomunikasikan
- Mendiskusikan tentang dampak kecanggihan teknologi, dan bagaimana cara menyikapinya.