134 Buku Guru Kelas VII SMP
Kedua penyebutan atau istilah ini berhubungan dengan keyakinan tentang ”Menunggu” nya Lingsukma dan “Mengembara” nya Hunarwah. Tetapi untuk
memudahkan penyebutannya, secara umum orang mengenalnya dengan “Meja Abu eluhur” Zu Wei atau Zong Wei atau sekalian Zu Zong Wei.
b. Makna Altar Leluhur
Makna meja abualtar leluhur adalah sebagai sarana persembahyangan menggenapi laku Bakti dalam kesusilaan. Mewujudkan kesadaran manusia
atas makna kehidupan dunia akhirat atas daya hidup duniawi dan rohani yang menjadi kodrati manusia.
Menjadi kewajiban suci manusia atas hidup dan kehidupannya yang berkesinambungan, ke atas kepada leluhur dan ke bawah kepada keturunan,
dan ini semua berpangkal kepada Tuhan Khalik Semesta Alam. Ibadah persembahyangan leluhur adalah wahana peribadahan yang menjadi titik awal
dan terintegrasi dengan ibadah kepada Tuhan Sang Maha Leluhur sekaligus sarana hubungan manusia dengan Tuhan.
c. Fungsi Altar Leluhur
• Tempat keluarga disatukan dalam melaksanakan peribadahan, ini menjadi semakin penting mengingat iman Khonghucu menyebutkan kepala
keluarga adalah juga sebagai pimpinan rohani keluarga. • Sebagai tempat melakukan Mo Shi “melakukan renungan” agar senantiasa
hidup di jalan suci sehingga tidak memalukan para leluhur yang telah mendahului menengadah tidak malu kepada Tuhan, menunduk tidak malu
kepada sesama manusia, yang merupakan puncak dari laku Bakti.
135
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Skema Altar Leluhur
Keterangan Gambar:
A. Shenzhu atau Foto Leluhur B. Xiang Lu
E. Jeruk F. Pisang
G. Gui Gao kue kura H. Fa Gaokue mangkok
I. Wajik J. Zhu Tai tempat lilin
K. Zhuo-wei C. Cha Liao
1. Teh 2. Arak
3. Manisan
D. Nasi, Sayur dll.
136 Buku Guru Kelas VII SMP
Catatan: a. Foto leluhur Shenzhu bisa juga diletakkan di dalam rumah-rumahan yang
disebut Gan atau Shenzu Gan. b. Sajian nasi, sayur sawi dll. boleh lengkap sesuai keinginan keluarga atau
menurut tradisi setempat, boleh sederhana, sekedar makanan yang disukai leluhur almarhumalmarhumah.
8. Nilai-nilai Utama Kelenteng
1. Nilai Agamis, karena senantiasa ada persembahyangan, ritual agama, dan pembelajaran rohani.
2. Nilai Budaya, sebab di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya seperti seni bangunan dan seni budaya lainnya yang tumbuh subur di dalamnya termasuk seni
kaligrai, Barong Say, wayang Potehi, dan sebagainya. 3. Nilai Sosial Kemasyarakatan, karena menjadi wadah kegiatan sosial khususnya
pelayanan umat dan masyarakat umum. Sesuai dengan PP No 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan
Pasal 46 disebutkan bahwa Sekolah Minggu Khonghucu dan Diskusi Pendalaman Kitab Suci merupakan kegiatan belajar-mengajar nonformal yang dilaksanakan di
Xuetang, Litang, Miao dan Klenteng, yang dilaksanakan setiap minggu dan tanggal 1 serta 15 penanggalan lunar. Hal ini menunjukkan nilai-nilai utama kelenteng secara
nilai agamis.
a. Nilai-nilai Utama Kelenteng
• Peran sentral Kong Miao, berbagai Kelenteng, dan Kong Miao Litang merupakan rumah ibadah pemeluk agama Khonghucu untuk sujud beriman kepada Tian
Yang Mahaesa. Di dalam tuntunan rohani Nabi Besar Kongzi, umat memuliakan para Malaikat dan Tokoh Suci Shenming. Disamping itu juga untuk berdoa
memuliakan arwah para pendahulu, para leluhur yang telah mewariskan sebuah tuntunan agama kepada generasi kita di saat ini maupun masa mendatang.
• Tata ibadah besar dengan melaksanakan San Gui Qiu Kou di sebuah Kong Miao merupakan standar beribadah sebagaimana tertulis di dalam Kitab Tata Agama
dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu. Kitab Tata Agama inilah acuan setiap agamawan pemeluk agama Khonghucu, dan dipergunakan oleh semua
Kongjiao Litang Majelis Agama Khonghucu Indonesia Makin dan Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Matakin di tanah air
Indonesia.
137
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
D. Aktiitas Pembelajaran
a. Tugas Madiri
Peserta didik didorong untuk memberikan atau mengungkapkan pendapat terkait fenomena umat lain yang ikut melaksanakan upacara persembahyang umat
Khonghucu, seperti tahun baru Imlek, sembahyang Qing Ming.
1 Petunjuk Kegiatan
Peserta didik didorong untuk memberikan atau mengungkapkan pendapat terkait fenomena umat lain yang ikut melaksanakan upacara persembahyangan agama
Khonghucu, seperti tahun baru Imlek, sembahyang Qing Ming.
2 Tujuan Kegiatan
Tujuan untuk kegiatan diskusi dengan topik fenomena umat lain yang ikut melaksanakan upacara persembahyangan agama Khonghucu, untuk menumbuhkan
rasa menghargai terhadap ajaran dan budaya yang ada dalam agama Khonghucu. Bagaimana tidak, sementara umat lain bahkan ikut melaksanakanmenjalankannya,
meskipun hanya melihat dari sisi budayanya saja.
b. Tugas Kelompok
Membuat tabel tentang sejarah perkembangan agama Khonghucu.
1 Petunjuk Kegiatan
Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca literatur tentang kedatangan tentara Tar-Tar ke Nusantara untuk menghukum Kertanegara raja Singosari yang tidak mau
tunduk kepada kerajaan Monggol yang sedang berkuasa di Zhongguo.
2 Tujuan Kegiatan
Peserta didik dapat mengetahui awal mula kedatangan nenek orang Zhonghua yang membawa ajaran Khonghucu.
c. Tugas Kelompok
Mencari undang-undang yang menunjukkan eksistesi agama Khonghucu di Indonesia.
1 Petunjuk Kegiatan
Peserta didik diarahkan untuk mencari dengan menayakan kepada para tokoh Khonghucu, atau mencari pada buku yang memuat undang-undang danatau
peraturan-peraturan yang terkait dengan keberadaan agama Khonghucu di Indonesia.
2 Tujuan Kegiatan
Peserta didik dapat lebih menyakini tentang eksistesi Khonghucu di Indonesia. Peserta didik megetahui tentang pengakuan dan pelayanan pemerintah terhadap
agama Khonghucu.