c. Bagian-bagian telinga
d. Bagian-bagian lidah
e. Bagian-bagian kulit
4. Proses jalannya rangsangan pada panca indra
5. Kelainan dan penyakit pada sistem indra
F. Penerapan metode praktikum berbasis Guided Inquiry dalam materi
Sistem Indra
Bentuk bimbingan dalam guided inquiry penelitian ini, adalah mengadaptasi pikiran Herron dan Bonnstetter 1971:180, ialah guru
memberikan bimbingan pada siswa pada pengidentifikasian masalah, menggunakan panduan tertulis dan lisan. Selanjutnya guru memfasilitasi
siswa dalam hal prosedur perancangan, pelaksanaan, serta pelaporannya. Panduan tertulis diwujudkan dalam bentuk LKS LKS-2, LKS-3, LKS-5, dan
LKS-6. Permasalahan untuk percobaan telah secara implisit tercantum dalam LKS-LKS ini, namun prosedur perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
hasil percobaan diserahkan siswa untuk memilih dari referensi-referensi yang ada. Panduan lisan diwujudkan dalam bentuk pengantar di awal setiap
kegiatan dan klarifikasi di akhir kegiatan. Pemberian fasilitasi guru dilakukan ketika siswa merancang, melaksanakan, dan mengkomunikasikan hasil
percobaan.
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Malihah 2011 yaitu tentang Pengaruh Model Guided Inquiry Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa pada Konsep Laju Reaksi. Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen rata-rata =
72,6 dan simpangan baku = 11,74 lebih tinggi daripada kelompok siswa kontrol rata-rata = 60,8 dan simpangan baku = 10,53 dan setelah dilakukan
uji t diperoleh nilai t
hitung
sebesar 18,58 sedangkan t
tabel
pada taraf signifikan 0,005 sebesar 1,9886 atau t
hitung
t
tabel.
Maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H
a
diterima. Dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi. SementaraKalsum 2010dalam penelitiannya menggunakan model
yang sama, Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, menemukan hasil penelitian
dengan rata-rata penguasaan KPS siswa pada siklus I sebesar 77,76 sedangkan pada siklus II sebesar 82,26. Ketercapaian aspek KPS mencapai
rata-rata 82,26 dan sebagian besar sikap siswa positif terhadap pembelajaran guided inquiry. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan penguasaan
KPS siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik menggunakan uji t pada nilai Gain penguasaan KPS siswa, dan dihasilkan
nilai uji t sebesar 4,52 dan t
tabel
sebesar 2,00, dengan taraf signifikan 5.
Dengan demikian penerapan model pembelajaran guided inquiry dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
H. Kerangka berpikir
Seperti telah dijelaskan diawal bahwa pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam menjelajahi alam sekitar secara ilmiah. Biologi sebagai salah satu bidang IPA mempelajari konsep-konsep kehidupan
yang dapat dialami secara langsung. Pembelajaran IPA khususnya Biologi di SMA Negeri 11 Yogyakarta
jarang menggunakan metode yang dapat memberikan pengalaman langsung tersebut. Hal ini sedikit banyak berpengaruh terhadap keberhasilan
pendidikannya. Dari data hasil observasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata ulangan Biologi terendah untuk materi sistem indra terdapat pada kelas XI
IPA 2 ini yaitu 70,00 serta yang mencapai KKM untuk materi sistem indra sebesar 41,75 dari 32 siswa. Sedangkan hasil observasi mengenai
keterampilan yang dimiliki siswa, kemampuan siswa dalam hal merancang percobaan 20 , melakukan percobaan danmelaporkan hasilnya 50 dan
jumlah siswa yang baikpenguasaan konsep proses sains-nya scientific process-nya 53 . Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi
yang bersangkutan, guru mengaku cenderung memakai metode ceramah dan diskusi sebagai metode andalan. Untuk itu peneliti mencoba mengaitkan
dengan penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan oleh Memi Malihah
2011 yaitu tentang Pengaruh Model Guided Inquiry Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Laju Reaksi yang
menunjukkan hasil terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi. Penelitian lain juga dilakukan oleh Ummi Kalsum 2010 dengan judul Penerapan Model Pembelajaran
Guided Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, menunjukkan hasil terjadi peningkatan penguasaan KPS siswa.
Dari hasil penelitian-penelitian terdahulu tersebut dapat dikatakan bahwa metode guided inquiry mampu meningkatkan keterampilan proses
sains dan hasil belajar siswa. Untuk itu peneliti menerapkan metode praktikum berbasis guided inquiry dengan harapan dapat membantu
meningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Berikut ini kerangka berpikir peneliti dituangkan dalam bentuk bagan alir sebagai
berikut.
I. Hipotesa
Berdasarkan tinjauan pustaka dan beberapa hasil penelitian yang relevan, maka diperoleh hipotesis dari penelitian ini yaitu :
1.
Metode praktikum berbasis guided inquirydapat mempengaruhi keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa, dikarenakan ketika
siswa metode praktikum berbasis guided inquirymemberikan kesempatan siswa untuk menggali sendiri pemahamannya sehingga materi pelajaran
akan lama melekat dalam pikiran siswa. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa pada materi sistem indra kelas XI IPA SMA Negeri 11
Yogyakarta meningkat.
2.
Metode praktikum
berbasis guided
inquirydapat meningkatkan
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Indra Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Yogyakarta.