Hasil Analisis Keseluruhan Aspek

beberapa kelompok pada siklus II ini ternyata tidak sesuai yang diharapkan oleh peneliti, dimana peneliti mengharapkan bisa 100 namun hasil akhirnya tetap menunjukkan adanya peningkatan persentase. Jika dibandingkan dengan siklus I, pada siklus II ini menunjukkan peningkatan hasil. Peningkatan keterampilan proses sains siswa ini terjadi dikarenakan peneliti melakukan perbaikan, serta acara praktikum yang baru juga menjadi alasan siswa untuk senang dan tidak merasa bosan dalam pelaksanaan metode praktikum. Berdasarkan hasil observasi, siswa yang kurang aktif disiklus I menunjukkan adanya perubahan menjadi sedikit lebih aktif dengan kelompok barunya. Metode ceramah saat membimbing siswa merancang percobaan disiklus II ini lebih bervariasi sehingga siswa menjadi semangat dan muncul banyak ide. Peneliti menjadi mudah untuk mengarahkan praktikum yang dikehendaki. Sebagian besar siswa sudah memahami materi praktikum sehingga tidak banyak kesulitan saat merancang praktikum hingga melaksanakannya didalam laboratorium. Saat melakukan praktikum di laboratorium, peneliti mencoba memberikan arahan terlebih dahulu mengenai kinerjanya. Baik dalam penggunaan alat dan bahan, sehingga alat dan bahan yang diambil masing-masing kelompok adalah yang akan digunakan untuk praktikum tersebut. Perbaikan-perbaikan seperti inilah yang menyebabkan kemampuan psikomotorik siswa menjadi meningkat disiklus II. Meskipun begitu, tetap saja ada kelompok yang dirasa sudah cukup baik namun ketika kelompoknya dirombak malah menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Sehingga jika ada kesempatan serta waktu masih perlu dilakukan kembali penelitian ini untuk siklus yang ke III. Setelah semua aspek psikomotorik diatas dilakukan tahap terakhir dari aspek psikomotorik adalah mengkomunikasikan hasil percobaan mereka dalam bentuk laporan praktikum. Laporan praktikum pada siklus I dikumpulkan diawal pembelajaran pada saat akan memulai siklus yang ke-II. Dalam laporan praktikum juga diperhatikan susunan penulisannya secara ilmiah. Target ketercapaian keterampilan proses sains berupa laporan praktikum siswa di kelas rata-rata ≥ 76,00 termasuk kategori tinggi. Peneliti menentukan target ketercapaian dengan nilai 76,00 dikarenakan nilai tersebut adalah KKM dari mata pelajaran Biologi. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas masing-masing adalah 16 orang, sehingga persentase ketuntasan dan ketidaktuntasan sebesar masing-masing 50 . Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 29 orang 90.625 dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 orang 9.375 . Meskipun begitu nilai rata-rata yang diperoleh siswa di kelas adalah 76.87 yang artinya sudah memenuhi kriteria ketercapaian. Rendahnya ketuntasan pada siklus I dikarenakan siswa masih belum terlalu detail dalam menyusun laporan praktikum. Dalam penyusunan laporan praktikum, peneliti memberikan pengetahuan kepada siswa tentang cara penyusunan yang benar. Jika pada siklus I siswa mengerjakannya kurang maksimal, maka untuk siklus II siswa memperbaiki kesalahannya tersebut. Ada beberapa kelompok yang memenuhi kriteria maksimal dalam penulisan laporan. Bisa juga terjadi pada beberapa kelompok

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

1 37 253

KEEFEKTIFAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MATERI LARUTAN PENYANGGA

3 49 193

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISWA (LKPS) TERINTEGRASI GUIDED INQUIRY UNTUK KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI ASAM BASA KELAS XI

0 22 161

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LAJU REAKSI.

1 1 16

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI.

1 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12