Analisis Hasil Tes Validitas

No. Pernyataan STS TS S SS 7. Saya tidak pernah mencari referensi dalam merancang suatu percobaan 8. Saya selalu memperhatikan setiap langkah kerja saat praktikum 9. Saya sering memanipulasi data hasil pengamatan 10. Saya suka dengan praktikum dipelajaran Biologi 11. Saya selalu mencatat apa adanya hasil pengamatan 12. Saya sering menyerah dan bosan jika praktikum saya gagal 13. Saya selalu menanggapi materi yang disampaikan guru 14. Saya grogi saat ditunjuk mempresentasikan hasil praktikum 15. Saya tidak pernah memperhatikan teman kelompok lain saat presentasi 16. Saya yakin dengan semua yang saya tulis dalam presentasi 17. Saya tidak pernah mendengarkan pendapat teman saat presentasi 18. Saya menjadi malas saat hasil praktikum saya salah dan tidak sesuai teori 19. Saya selalu mencatat pertanyaan teman lain dan mencoba mencari jawabannya saat presentasi 20. Saya senang jika ada pendapat berbeda dari teman kelompok lainnya Data dianalisis dengan mengkategorikan pernyataan positif dan negatif, kemudian masing-masing jawaban yang telah dipilih siswa diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut. Tabel 8.2 Pedoman Penskoran Kuesioner Aspek Afektif Siswa Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Data didapatkan secara kuantitatif dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dalam kuesioner dan dilakukan perhitungan sebagai berikut. � � �� = ∑ �� �� 80 × 100 Setelah skor aspek afektif diperoleh, selanjutnya dilakukan penggolongan skor dengan kriteria sebagai berikut Sudjana, 2010:136. Tabel 8.3 Penggolongan Aspek Afektif Siswa Interval Kriteria aspek Afektif Belajar Siswa 80-100 Sangat Baik 60-79 Baik 40-59 Cukup Baik 25-39 Tidak Baik

5. AnalisisKetuntasanKlasikal

Nilai dari tes, laporan praktikum,hasil observasi aspek afektif, dan hasil observasi aspek psikomotorik dianalisis menjadi nilai akhir dan menjadi data primer yang dapat menunjukkan keterampilan proses sains. Karena nilai akhir yang dihasilkan tersebut berasal dari nilai tes, laporan praktikum, hasil observasi aspek afektif, dan hasil observasi aspek psikomotorik maka keempat nilai tersebut dijumlahkan dengan memberikan bobot untuk tiap nilai tersebut. Cara analisis ini sependapat dengan cara yang dikemukakan oleh Arikunto 2010:278 bahwa jika nilai yang dihasilkan dari siswa tidak hanya berasal dari

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

1 37 253

KEEFEKTIFAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MATERI LARUTAN PENYANGGA

3 49 193

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISWA (LKPS) TERINTEGRASI GUIDED INQUIRY UNTUK KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI ASAM BASA KELAS XI

0 22 161

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LAJU REAKSI.

1 1 16

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI.

1 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12