Inkuiri dalam Praktikum TINJAUAN PUSTAKA

terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar Basic Skills dan keterampilan-keterampilan terintegrasi Integrated Skills. Berdasarkan ungkapan diatas diperoleh bahwa keterampilan- keterampilan dasar terdiri dari 6 enam keterampilan, yaikni mengobservasi, mengklarifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan- keterampilan terintegrasi terdiri dari, mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambar hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen. Keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi saling bergantung satu sama lain. Selain itu, keterampilan-keterampilan proses merupakan keterampilan dasar yang menjadi suatu landasan untuk menguasai keterampilan-keterampilan terintegrasi. Berikut ini adalah indikator aspek keterampilan proses sains. Tabel 2. Indikator Aspek Keterampilan Proses Sains No. Keterampilan Proses Indikator 1. Observasi Menggunakan indera Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan Mencari persamaan dan perbedaan 2. Interpretasi Mencatat setiap pengamatan secara terpisah Menghubung-hubungkan hasil pengamatan Menemukan suatu pola dalam pengamatan Menarik kesimpulan sementara 3. Prediksi Mengemukakan kemungkinan apa yang akan terjadi 4. Menggunakan alat dan bahan Terampil dalam menggunakan alat dan bahan 5. Menerapkan konsep Menggunakan informasi, kesimpulan, konsep teori dalam situasi baru 6. Merencanakan percobaan Menentukan alat, bahan, dan sumber Menentukan variabel Menentukan variabel tetap dan berubah Menentukan apa yang akan diamati Menentukan langkah dan cara kerja Menentukan cara mengolah hasil pengamatan 7. Berkomunikasi Menyusun dan menyampaikan laporan Menjelaskan hasil pengamatan Menggambarkan data dalam bentuk grafik, tabel dan sebagainya. Keterampilan proses sains seperti yang dijabarkan pada tabel diatasmerupakan keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Keduanya merupakan keterampilan yang saling berhubungan dan melengkapi. Semua keterampilan diatas pada dasarnya merupakan fokus dari penelitian ini. Namun, untuk keterampilan interpretasi tidak menjadi fokus penelitian dikarenakan ketika siswa memperoleh data hasil pengamatan praktikum maka secara langsung siswa sudah bisa menarik kesimpulan sementara atas kegiatan praktikum yang dilakukan. Meskipun tidak menjadi fokus penelitian, tetap saja kemampuan prediksi tetap diamati oleh peneliti.

3. Kedudukan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains

Pembelajaran sains di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Untuk itu diperlukan suatu keterampilan yang hendaknya dimiliki oleh peserta didik. Keterampilan ini merupakan keterampilan proses yang melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Dengan mengembangkan keterampilan proses, peserta didik akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut Rustaman, 2005:12. Oleh karena itu, kedudukan keterampilan proses dalam pembelajaran sains merupakan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dalam wujud kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah atau penelitian seperti merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil penelitian dan bersikap ilmiah.

D. Hasil belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha. Bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Hasil belajar termasuk dalam kelompok aspek kognitif yang respon hasil pengukurannya tergolong pendapat atau judgment, yaitu respon yang dapat dinyatakan benar atau salah. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi dari kecakapan- kecakapan potensi atau kepastian yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya Sukmadinata, 2004:102-103. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya Hamalik, 2005:155.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto 1991:104, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 2 dua faktor yaitu faktor dari dalam dan dari luar. a Faktor dari dalam terdiri dari : - Faktor Biologis Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan.

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

1 37 253

KEEFEKTIFAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MATERI LARUTAN PENYANGGA

3 49 193

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISWA (LKPS) TERINTEGRASI GUIDED INQUIRY UNTUK KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI ASAM BASA KELAS XI

0 22 161

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LAJU REAKSI.

1 1 16

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI.

1 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12