Analisis Hasil Laporan Praktikum

Data didapatkan secara kuantitatif dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dalam kuesioner dan dilakukan perhitungan sebagai berikut. � � �� = ∑ �� �� 80 × 100 Setelah skor aspek afektif diperoleh, selanjutnya dilakukan penggolongan skor dengan kriteria sebagai berikut Sudjana, 2010:136. Tabel 8.3 Penggolongan Aspek Afektif Siswa Interval Kriteria aspek Afektif Belajar Siswa 80-100 Sangat Baik 60-79 Baik 40-59 Cukup Baik 25-39 Tidak Baik

5. AnalisisKetuntasanKlasikal

Nilai dari tes, laporan praktikum,hasil observasi aspek afektif, dan hasil observasi aspek psikomotorik dianalisis menjadi nilai akhir dan menjadi data primer yang dapat menunjukkan keterampilan proses sains. Karena nilai akhir yang dihasilkan tersebut berasal dari nilai tes, laporan praktikum, hasil observasi aspek afektif, dan hasil observasi aspek psikomotorik maka keempat nilai tersebut dijumlahkan dengan memberikan bobot untuk tiap nilai tersebut. Cara analisis ini sependapat dengan cara yang dikemukakan oleh Arikunto 2010:278 bahwa jika nilai yang dihasilkan dari siswa tidak hanya berasal dari satu macam instrumen penilaian, maka harus menjumlahkan nilai yang didapat dan memberikan bobot pada tiap nilai. Ketentuan yang digunakan adalah sebagai berikut : Nilai akhir = 3 � + 2� 5 Keterangan : NT : Nilai Tes Nt : Nilai tugas nilai laporan praktikum, hasil observasi aspek afektif, dan hasil observasi aspek psikomotorik Dari perhitungan ini, nilai tes memiliki bobot yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai laporan praktikum karena tes dapat mengukur kedalaman pemikiran siswa secara individu dan jelas. Untuk menentukan ketuntasan belajar secara klasikal, rumus yang digunakan adalah : P = ∑ 1 × 100 � Keterangan : P : Nilai ketuntasan belajar klasikal ∑n1 : Jumlah siswa yang telah tuntas belajar yang mendapat nilai ≥ 76 N : Jumlah siswa seluruhnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi sistem indra kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Yogyakarta melalui penerapan metode praktikum berbasis guided inquiry. Peningkatan keterampilan proses sains terlihat dari adanya keterlibatan seluruh siswa dalam proses pembelajaran dibuktikan dengan adanya peningkatan aspek psikomotorik dan afektif siswa. Sedangkan hasil belajar terlihat dari aspek kognitif yang dibuktikan dengan meningkatnya nilai tes siswa.

A. DESKRIPSI PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Yogyakarta tahun ajaran 2014-2015 ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan 4 JP. Berikut ini akan diuraikan mengenai proses pelaksanaan penelitian beserta hasil yang diperoleh. 1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan Planning Setelah pengurusan ijin dan proposal penelitian selesai, peneliti segera melaksanakan proses pengambilan data penelitian untuk siklus 1. Karena terkendala libur untuk Ujian Sekolah dan beberapa try out siswa kelas XII, maka penelitian mundur selama 3 minggu dari jadwal yang sudah 62

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

1 37 253

KEEFEKTIFAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MATERI LARUTAN PENYANGGA

3 49 193

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISWA (LKPS) TERINTEGRASI GUIDED INQUIRY UNTUK KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI ASAM BASA KELAS XI

0 22 161

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LAJU REAKSI.

1 1 16

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI.

1 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12