Hasil Belajar HASIL DAN PEMBAHASAN

diperoleh siswa melalui kinerja yang dilakukan sendiri akan mampu mengembangkan daya pikirnya. Hal ini melatih kemandirian serta memicu peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode praktikum berbasis guided inquiry dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa materi sistem indra kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Yogyakarta.

B. Kendala Penelitian

Secara umum penelitian berjalan dengan lancar, namun proses pembelajaran sering kurang kondusif dikarenakan waktu pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan masa persiapan UAN kelas XII. Selain itu, perhitungan waktu yang peneliti rancang diawal ternyata kurang sesuai dengan perhitungan waktu dari sekolah. Libur hari raya dan libur-libur study tour siswa sedikit menghambat waktu pelaksanaan penelitian.

C. Saran

1. Bagi guru, metode praktikum berbasis guided inquiry dapat dijadikan 1 inovasi metode pembelajaran yang menjanjikan. Proses yang terjadi dalam pembelajaran metode praktikum ini jika terus dikembangkan akan meningkatkan keterampilan proses sains siswa yang lainnya juga tidak hanya terbatas dengan yang yang diteliti oleh peneliti. Jika keterampilan siswa meningkat secara otomatis hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan, 2 perlu dilakukan juga untuk materi-materi pelajaran lainnya yang bermasalah. 2. Bagi peneliti lain, jika hendak menerapkan metode praktikum berbasis guided inquiry ini hendaknya memahami terlebih dahulu karakter siswa. Karena bisa jadi cara mengajar kita juga akan mempengaruhi proses pelaksanaan metode ini. Faktor waktu juga menjadi pertimbangan, sebaiknya mengarahkan siswa pada praktikum-praktikum yang sederhana namun semua esensi dari materi yang bermasalah tersampaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Djamarah, S. B., dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Gyamirti, B. 2010. Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Fisika Topik Getaran Dan Gelombang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Bandung : UPI. Hamalik, O. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta :Bumi Aksara. Herron, M.D. and Bonnstetter. 1971.The nature of scientific enquiry. School Review, 792, 171-212. Online article. http:edweb.sdsu.edu- wipfour_levels.htm.htm . Diakses tanggal 11 November 2014. Hilman. 2012. Revisi Taksonomi Bloom. http:www.hilman.web.idpostingblog852-revisi-taksonomi-bloom . Diakses tanggal 14 November 2014. Ibrahim, M. 2007. Pembelajaran Inkuiri. Artikel Online. http:kpicenter.orgindex.php?option=com_contenttask=viewid =37Itemid=4 . Diakses tanggal 11 November 2014. Kalsum, U. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. http:digilib.uin- suka.ac.id11571BAB201,20BAB20IV,20DAFTAR20PUSTAK A.pdf . Diakses tanggal 14 November 2014. Kuhlthau Todd. 2007. Guided Inquiry: A framework for learning through school librariesin 21st century schools. New Jersey: CISSL. Online. http:cissl.-scils.rutgers.eduguidedinquiryintroduction.-html . Diakses tanggal 11 November 2014. Kusumah dan Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Indeks. Malihah, M. 2011. Pengaruh Model Guided Inquiry Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Laju Reaksi. http:repository.uinjkt.ac.iddspacehandle1234567893004 . Diakses tanggal 14 November 2014. Pabelon J.L.and Mendoza, A. B. 2000. Sourcebook on Practical Work for Teacher Trainers : High School Physics Volume 1. Science and Math Education Manpower Development Project SMEMDP. University of The Filipin, Quezon City. Purwanto, N. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Rustaman, Nuryani. dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : IKIP Malang. Sanjaya, W. 2007. StrategiPembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Semiawan, C. dkk. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia. Silalahi, U. 2006. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press. Soewandi. 2005. Perspektif Pembelajaran Berbagai Bidang Studi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Sudjana, N. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sudjana, N. 2010. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung : Alfabeta. Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara. Sukmadinata, N. S. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Surabaya : Kencana Prenada Media Group. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: UNNES Press. Zakiyah, N. 2011. Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pernafasan Manusia. http:digilib.uinsuka.ac.id11571BAB201,20BAB20IV,20 DAFTAR20PUSTAKA.pdf . Diakses tanggal 11 November 2014. SILABUS Sekolah : SMA Negeri 11 Yogyakarta Kelas : XI IPA 2 Mata Pelajaran : Biologi Semester : Genap Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainanpenyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar Materi PokokPembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator pencapaian Kompetensi Alokasi Waktu Sumber Belajar Kognitif Afektif Psikomotorik 3.6 Menjelaskan keterkaitan struktur, fungsi, dan proses serta kelainanpeny akit yang  Sistem koordinasi  Sistem saraf 1. Sel-sel saraf neuron 2. Struktur otak 3. Sistem saraf sadar dan tak adar  Sistem indera a Praktikum b Diskusi c Tanya jawab d Ceramah  Menjelaskan pengertian sistem koordinasi  Menyebutkan apa saja yang termasuk kedalam  Melakukan kegiatan diskusi untuk merancang percobaan dengan semangat kerja sama,  Membandingkan lokasi reseptor indra pengecap  Membandingkan Nilai Olfactory Fatigue Time OFT dan Dihitung 14 x 45 Menit a Buku Paket Biologi kelas XI IPA, Penerbit ESIS b Internet

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

1 37 253

KEEFEKTIFAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MATERI LARUTAN PENYANGGA

3 49 193

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM SISWA (LKPS) TERINTEGRASI GUIDED INQUIRY UNTUK KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI ASAM BASA KELAS XI

0 22 161

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LAJU REAKSI.

1 1 16

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI.

1 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMK SABUMI PERTAMBANGAN BANJARBARU PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 0 12