berjumlah 6 orang. Sama seperti yang dilakukan pada siklus I, siswa yang belum tuntas diberikan remedial teaching. Setelah
siswa merasa paham terhadap materi yang dianggap sulit, selanjutnya diberikan remedial test. Hasil yang diperoleh dari
remedial test ternyata sudah memenuhi KKM. Sedangkan untuk persentase ketuntasan mencapai 93.75 . Hal ini sudah sesuai
dengan yang diharapkan dari target ketercapaian. Untuk persentase nilai post-test yang didapat siswa dapat dilihat pada diagram.
4. Hasil Analisis Keseluruhan Aspek
Setelah dianalisa per aspek yang dinilai, tahap selanjutnya adalah menganalisa keseluruhan aspek untuk mengetahui ketuntasan klasikal di
kelas itu, dan selanjutnya dapat dikatakan berhasil atau tidaknya penelitian ini. Hal ini dilakukan karena nilai yang dihasilkan dari siswa
tidak hanya berasal dari satu macam instrumen saja, sehingga perlu dilakukan analisa hasil secara keseluruhan untuk mengetahui ketuntasan
klasikal. Lampiran 3 Tabel 13.Hasil Analisis Ketuntasan Klasikal Keseluruhan Siklus I dan II
No. Siklus
Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar setelah diperoleh nilai
akhir Ketuntasan Klasikal
P = ∑n
1 x
100 N
1. I
27 84.37
2. II
32 100
Dari data diatas dapat diketahui bahwa secara umum dari siklus I sudah menunjukkan hasil ketercapaian target. Namun setelah
dilakukan kembali disiklus II terjadi peningkatan nilai meskipun tidak banyak. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap ketuntasan klasikal
kelas dari 84.37 pada siklus I menjadi 100 pada siklus II. Sehingga dapat dikatakan penelitian ini berhasil sesuai kriteria
indikator ketercapaian yang telah ditetapkan sebelumnya.
PEMBAHASAN
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran dengan masing-masing siklus sebanyak 2 kali pertemuan.
Masing-masing siklus dilaksanakan menurut ketentuan dan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum memulai pembelajaran hendaknya terlebih
dahulu mengetahui kemampuan awal siswa yang akan diteliti. Kemampuan awal siswa dapat dilihat dengan mengadakan pre-test. Selanjutnya dilakukan
penilaian secara keseluruhan untuk keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa untuk masing-masing siklus dan dilihat perbandingan kedua
siklus tersebut.
A. Proses Sains
Proses sains yang dimaksud disini mencakup aspek psikomotorik diukur dengan lembar observasi dan aspek afektifsikap sains diukur
dengan kuesioner afektif. Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan metode praktikum berbasis guided inquiry. Praktikum yang dilakukan