Kedudukan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
sekolah. Sehingga ketika siswa merasa kurang nyaman di rumah atau sedang mengalami suatu masalah dalam keluarganya, ini sedikit banyak
akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Begitu juga ketika siswa tidak nyaman dengan lingkungan sekolah misalnya hubungan
antar teman dan guru di sekolah yang kurang harmonis menyebabkan siswa merasa tidak semangat bersekolah yang semakin lama hal ini
mempengaruhi hasil belajarnya. Hal ini terbukti dari hasil tes pada setiap siklus pembelajaran. Peneliti bersama guru kolaborator melakukan analisis
penyebab ketidaktuntasan siswa. Jika dari materi yang belum dipahami, peneliti melakukan remedial teaching. Namun berdasarkan pengamatan
peneliti ada faktor lain yang menyebabkan siswa tidak berhasil dalam pembelajaran. Peneliti melakukan pendekatan secara personal kepada
siswa yang pendiam dan tidak berani bertanya ketika merasa kurang paham materi. Dari hasil pendekatan personal serta bantuan dari guru
kolaborator, peneliti memperoleh informasi bahwa siswa tersebut hanya tinggal bersama neneknya. Yang mana pola asuh neneknya dirasa kurang
sesuai untuk anak seusianya. Sehingga keseharian siswa ini kurang terpantau baik dari pergaulan maupun dari pendidikan dalam keluarganya.
Selanjutnya, peneliti bersama guru kolaborator berdiskusi tentang bagaimana seharusnya menangani siswa yang memiliki masalah seperti ini
sehingga siswa tersebut dapat bangkit sedikit demi sedikit dan tidak berada pada urutan terbawah dikelasnya. Dari hasil penelitian selama dua siklus
ini, memang belum terlihat hasil yang berarti. Namun, hal ini dapat
peneliti jadikan sebagai pengetahuan baru serta pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan metode praktikum pada kelas yang memiliki
masalah yang sama didunia kerja nantinya.