No. Jenis Data
Hasil yang Diperoleh
6. Jumlah Siswa dengan Kategori
Cukup 41-60 -
7. Jumlah Siswa dengan kategori
Tinggi 61-80 4 orang
12.5 8.
Jumlah Siswa dengan kategori Sangat Tinggi 81-100
28 orang 87.5
Ketercapaian keterampilan proses sains aspek psikomotorik siswa pada siklus II ini sudah Sangat Tinggi dan mencapai kriteria yaitu dengan
nilai rata-rata 82.81. Nilai terendah adalah 68.75, dan nilai tertingginya adalah 93.75.Pada siklus II ini tidak ada siswa dengan kategori sangat
rendah, rendah dan cukup.Sedangkan jumlah siswa dengan kategori tinggi adalah 4 orang 12.5 , kategori Sangat Tinggi 28 orang 87.5.Perlu
diketahui bahwa pada siklus II ini dilakukan perombakan kelompok dari kelompok awal pada siklus I. Hal ini tentunya sudah peneliti konsultasikan
bersama dengan guru kolaborator.Perombakan kelompok ini dilakukan berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kemampuan siswa di kelas dan hasil
data serta refleksi pada siklus I. Meskipun begitu tetap saja ada kelompok yang dirasa sudah cukup baik namun ketika kelompokknya dirombak
malah menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.Sehingga jika ada kesempatan serta waktu masih perlu dilakukan kembali penelitian ini
untuk siklus yang ke III.
b. Hasil Laporan Praktikum
Laporan praktikum
merupakan bentuk
dari pengukuran
keterampilan proses sains siswa aspek mengkomunikasikan konsep. Berikut ini adalah hasil analisis laporan praktikum siswa pada siklus I
dan siklus II. Lampiran 3 Tabel 10. Hasil Analisis Laporan Praktikum Siklus I dan Siklus II
No. Jenis Data
Hasil yang Diperoleh pada
Siklus I Hasil yang
Diperoleh pada Siklus II
1. Nilai Terendah
65 75
2. Nilai Tertinggi
90 95
3. Nilai Rata-rata
76.87 84
4. Jumlah Siswa yang Tuntas 76
16 Orang 50
29 Orang 90.625
5. Jumlah Siswa yang Belum Tuntas
76 16 Orang
50 3 Orang
9.375
Dari hasil analisis data laporan praktikum diatas, diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dimana nilai terendah
untuk siklus I adalah 65 dan pada siklus II sebesar 75. Untuk nilai tertinggi pada siklus I sebesar 90 dan 95 pada siklus II. Sehingga untuk nilai rata-
rata pada siklus II juga meningkat dari siklus I yaitu dari 76.87 menjadi 84. Jumlah siswa yang tuntas juga meningkat pada siklus II yaitu 29 orang
dari siklus I yang hanya berjumlah 16 orang.Sehingga persentase ketuntasan menjadi 90.625 pada siklus II.
2. Hasil Analisis Sikap Sains Siswa
Sikap sains siswa diukur diakhir siklus II dengan menggunakan kuesioner. Secara umum sikap sains siswa sudah menunjukkan
ketercapaian target dari yang ditetapkan diawal. Dari hasil olah data diperoleh hasil analisis seperti dibawah ini. Lampiran 3
Tabel 11. Analisis Hasil Aspek Afektif Sikap Sains Siswa
No. Jenis Data
Hasil yang Diperoleh
1. Skor Terendah
61.25 2.
Skor Tertinggi 86.25
3. Skor Rata-rata
73.60 4.
Jumlah Siswa dengan Kriteria Tidak Baik 25-39 -
5. Jumlah Siswa dengan Kriteria Cukup Baik 40-59
- 6.
Jumlah Siswa dengan Kriteria Baik 60-79 25 Orang
78.12 7.
Jumlah Siswa dengan Kriteria Sangat Baik 80-100 7 Orang
21.87
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil sikap sains siswa diperoleh adalah Baik dan Sangat Baik, sesuai dengan target ketercapain
yang telah ditetapkan. Dimana dalam target ketercapaian persentase sikap siswa selama mengikuti pembelajaran ≥ 70 termasuk dalam kategori
tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor terendah siswa adalah 61.25.skor tertinggi siswa adalah 86.25. untuk skor rata-rata siswa adalah
73.60. Jumlah siswa yang termasuk kriteria sikap Baik sebanyak 25 orang dan sisanya 7 orang termasuk kedalam kriteria Sangat Baik.
Sehingga persentase untuk kriteria Baik sebesar 78.12 dan 21.87 untuk kriteria Sangat Baik. Semua hasil itu sudah memenuhi kriteria baik
sesuai target ketercapaian yang diharapkan dengan kategori baik.
3. Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil nilai test siswa, yang mencakup pre-test, post-test siklus I, dan post-test
siklus II. Berikut ini akan diuraikan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya.
a. Pre-Test
Pre-test merupakan cara untuk mengetahui kemampuan awal siswa menurut aspek kognitifnya, sebelum nantinya siswa belajar
dengan metode praktikum. Berikut ini adalah diagram nilai dan tabel hasil pre-test siswa. Lampiran 3
Gambar 13.1 Diagram Nilai Pre-Test Siswa
45 50 55 60 65 70 75 80 85 5
10 15
20 25
30
Nilai Siswa P
e rsen
ta se
PERSENTASE NILAI PRE-TEST
PERSENTASE NILAI PRE-TEST
Tabel 12.1 Hasil pre-test Siswa
No. Jenis Data
Hasil yang Diperoleh
1. Nilai Terendah
45 2.
Nilai Tertinggi 85
3. Nilai Rata-rata
60.15
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa masih dibawah kategori ketercapaian. Sehingga dengan hasil pre-test
ini dapat memperkuat alasan dilakukannya penelitian ini. Dari data diperoleh nilai rata-rata siswa dikelas adalah 60.15 dimana nilai
terendah adalah 45 dan tertinggi 85. Nilai rata-rata siswa di kelas masih dibawah KKM.
b. Post-Test Siklus I
Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya dilakukan post-test untuk mengetahui ketercapaian indikator
menggunakan metode yang telah ditentukan. Berikut ini adalah diagram nilai dan tabel hasil post-test siklus I.
Gambar 13.2 Diagram Nilai Post-Test Siklus I
Tabel 12.2 Hasil Post-test Siklus I
No. Jenis Data
Hasil yang Diperoleh
1. Nilai Terendah
65 2.
Nilai Tertinggi 95
3. Nilai Rata-rata
82.65 4.
Jumlah Siswa yang Tuntas 76 26 Orang
5. Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 76
6 Orang 6.
Persentase Ketuntasan 81.25
7. Persentase Ketidaktuntasan
18.75
Berdasarkan hasil nilai post-test siklus I ini dapat dikatakan sudah mencapai target yang ditentukan. Dimana diperoleh hasil nilai
rata-rata siswa mencapai 82.65, siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 orang 18.75 ,siswa yang tuntas berjumlah 16 orang 81.25 .
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
65 75 80 85 90 95
P er
sen tase
Nilai Siswa
PERSENTASE NILAI POST-TEST SIKLUS I
PERSENTASE NILAI POST-TEST
SIKLUS I
Tentu hasil ini sudah memenuhi kriteria ketercapaian target penelitian. Namun demikian peneliti masih perlu melanjutkan ke siklus II untuk
memperoleh hasil yang semakin mantap serta mengetahui kembali ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran siklus I
ini diadakan remedial teaching untuk siswa yang belum tuntas. Materi yang dibahas dalam remedial teaching adalah materi pada soal yang
masih banyak salah. Peneliti mencoba untuk memaksimalkan pendampingan. Setelah dilakukan remedial teaching kemudian
dilakukan remedial test. Dari hasil remedial test, siswa yang belum tuntas mengalami penurunan dari 6 orang menjadi 2 orang saja.
Selanjutnya 2 orang siswa yang belum tuntas pada remedial test diberi tugas khusus dan hasilnya menjadi tuntas.
c. Post-Test Siklus II
Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I dan dianalis hasilnya, maka selanjutnya dilakukan pembelajaran untuk siklus II.
Setelah itu dilakukan post-test untuk mengetahui ketercapaian indikator menggunakan metode yang telah ditentukan dan untuk
mengetahui apakah terjadi peningkatan nilai dari siklus I. Berikut ini adalah diagram nilai dan tabel hasil post-test siklus II.
Gambar 13.3 Diagram Nilai Post-Test Siklus II
Tabel 12.3 Hasil Post-test Siklus II
No. Jenis Data
Hasil yang Diperoleh
1. Nilai Terendah
75 2.
Nilai Tertinggi 100
3. Nilai Rata-rata
91.25 4.
Jumlah Siswa yang Tuntas 76 30 Orang
5. Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 76
2 Orang 6.
Persentase Ketuntasan 93.75
7. Persentase Ketidaktuntasan
6.25
Dari hasil post-test siklus II diperoleh hasil bahwa nilai rata- rata siswa mencapai 91.25 hal ini meningkat jika dibandingkan
dengan nilai yang diperoleh pada siklus I. Sementara untuk jumlah siswa yang tidak tuntas tidak lulus KKM berjumlah 2 orang saja,
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan siklus I yang
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00
75 85
95
P e
rsen ta
se
Nilai
PERSENTASE NILAI POST- TEST SIKLUS II
PERSENTASE NILAI POST-
TEST SIKLUS II
berjumlah 6 orang. Sama seperti yang dilakukan pada siklus I, siswa yang belum tuntas diberikan remedial teaching. Setelah
siswa merasa paham terhadap materi yang dianggap sulit, selanjutnya diberikan remedial test. Hasil yang diperoleh dari
remedial test ternyata sudah memenuhi KKM. Sedangkan untuk persentase ketuntasan mencapai 93.75 . Hal ini sudah sesuai
dengan yang diharapkan dari target ketercapaian. Untuk persentase nilai post-test yang didapat siswa dapat dilihat pada diagram.
4. Hasil Analisis Keseluruhan Aspek
Setelah dianalisa per aspek yang dinilai, tahap selanjutnya adalah menganalisa keseluruhan aspek untuk mengetahui ketuntasan klasikal di
kelas itu, dan selanjutnya dapat dikatakan berhasil atau tidaknya penelitian ini. Hal ini dilakukan karena nilai yang dihasilkan dari siswa
tidak hanya berasal dari satu macam instrumen saja, sehingga perlu dilakukan analisa hasil secara keseluruhan untuk mengetahui ketuntasan
klasikal. Lampiran 3 Tabel 13.Hasil Analisis Ketuntasan Klasikal Keseluruhan Siklus I dan II
No. Siklus
Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar setelah diperoleh nilai
akhir Ketuntasan Klasikal
P = ∑n
1 x
100 N
1. I
27 84.37
2. II
32 100