Tabel 3. Indikator Ketercapaian Penelitian
Variabel Aspek
Instrumen Data Awal
Indikator Ketercapaian
Proses Sains
Keterampilan Proses
Psikomotorik Lembar
Obsevasi   Keterampilan
mengamati = belum terukur
  Mengajukan pertanyaan =
belum terukur   Merencanakan
percobaan = 12,5 siswa didalam
kelas yang memenuhi KKM
  Menggunakan alat dan bahan =
belum terukur PersentaseKeterampilan
proses sains aspek psikomotorik
siswajikanilairata-rata di kelas
≥ 70 termasuk kedalamkategori tinggi
Laporan Praktikum
Mengkomunikasikan konsep = 50  siswa di
kelas yang memenuhi KKM
Keterampilan proses sains berupa laporan
praktikum siswajikanilairata-rata
di kelas ≥ 76,00,
dantermasukkedalam kategori tinggi
Sikap Sains Afektif
Kuesioner Belum Terukur
Persentase sikap siswa selama mengikuti
pembelajaran ≥ 70 termasuk dalam
kategori tinggi
Hasil Belajar
Kognitif Tes
  Nilai rata-rata siswa pada materi
sistem indra tahun ajaran 2013-2014
adalah 70,00   41,75   dari 32
siswa di dalam kelas yang
memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM
  Hasil belajar untuk materi
sistem indrasiswa
dikelas ≥
76,00termasuktu ntas
  Ketuntasan klasikal siswa
didal am kelas ≥
70  termasuk tinggi
F. Instrument Penelitian
Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  ada  dua  macam,  yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
a Silabus
b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c Lembar Kerja Siswa
2. Instrumen Pengumpulan Data
a Kisi-kisi soal Pre-Test
b Panduan skoring soal Pre-Test
c Soal Pre-Test
d Kunci jawaban soal Pre-Test
e Kisi-kisi soal Post-Test
f Panduan skoring soal Post-Test
g Soal Post-Test
h Kunci Jawaban soal Post-Test
i Rubrik observasi siswa
j Lembar observasi siswa
k Rubrik penilaian laporan praktikum
l Kisi-kisi kuesioner
m Lembar kuesioner
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam  penelitian  ini  menggunakan  metode  pengumpulan  data  sebagai berikut.
1. Test
Dalam  penelitian  ini,  soal  test  digunakan  untuk  meneliti  aspek kognitif kemampuan awal dan hasil belajar siswa pada materi sistem indra
pada  manusia.  Test  yang  digunakan  adalah  pretest  dan  posttest.  Pretest dilakukan  pada  awal  pembelajaran  siklus  I  bertujuan  untuk  mengetahui
kemampuan  awal  siswa,  sedangkan  posttest  dilakukan  pada  akhir pembelajaran  pada  siklus  I  dan  II  bertujuan  untuk  melihat  ada  tidaknya
peningkatan  hasil  belajar  aspek  kognitif  siswa  secara  kuantitatif  setelah diberi perlakuan.
2. Dokumen Laporan Praktikum
Laporan  praktikum  dikumpulkan  oleh  siswa  setiap  akhir  siklus secara individu.  Laporan praktikum  ini merupakan penugasan  terstruktur
sebagai  upaya  pengumpulan  data  untuk  mengetahui  aspek  keterampilan proses  sains  siswa.  Laporan  praktikum  ini  dikumpulkan  sebelum
praktikum pada siklus berikutnya. Dokumen  laporan  praktikum  ini  dapat  mengetahui  kemampuan
mengkomunikasikan  konsep  siswa.  Untuk  membuat  laporan  praktikum ini,  siswa  diajak  untuk  menuliskan  hasil  percobaan  sesuai  dengan
praktikum  yang  mereka  rancang,  mendiskusikan  hasil  percobaan  dan mengkomunikasikan dalam bentuk presentasi.
3. Observasi
Observasi  dilakukan  berdasarkan  hal-hal  yang  dapat  diamati  oleh pengamat.  Instrumen  ini  disusun  untuk  mengetahui  penguasaan  ranah
psikomotorik siswa dalam proses praktikum, yaitu meliputi aspek : a
Keterampilan mengamati b
Mengajukan pertanyaan c
Merencanakan percobaan, dan d
Menggunakan alat dan bahan Observasi dilakukan pada setiap siklus selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.  Untuk  dapat  memperoleh  data  dalam  bentuk  kuantitatif, panduan  lembar  observasi  menggunakan  model  rating  scale.  Model  ini
dipilih karena menggunakan angka-angka yang dapat memudahkan dalam pengolahan penyajian data.
4. Kuesioner
Untuk  mendapatkan  data  aspek  afektif  berupa  sikap  siswa  selama pembelajaran,  maka  digunakan  kuesioner  yang  harus  diisi  siswa  setelah
pembelajaran disemua siklus selesai. Berikut ini adalah aspek afektif yang diperhatikan selama pembelajaran :
a Ketelitian dalam pengambilan data
b Kerjasama dalam diskusi dan percobaan
c Kerja keras dalam merancang suatu percobaan
d Keseriusan dalam melakukan percobaan
e Kejujuran dalam pelaporan data
f Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
g Perhatian siswa pada guru dan sesama teman
h Sikap percaya diri dalam penyampaian pendapat dalam presentasi
i Sikap menghargai masukan dari teman
j Menerima kritik dan masukan dengan lapang dada
Kuesioner  dibuat  dengan  10  pernyataan  positif  dan  10  pernyataan negatif. Siswa menjawab kuesioner dalam bentuk checklist.
Metode pengumpulan data dapat dijabarkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Penjabaran Metode Pengumpulan Data
Prosedur Aspek
Alat Pelaku
Sumber Informasi
Pelaksanaan Cara
Analisis
Menganalisis Keterampilan
Proses Sains
Proses Sains
Psikomotorik Lembar
Observasi Observer
Siswa Selama
Proses Pembelajaran
Kuantitatif
Laporan Praktikum
Peneliti Pelaksana
Tindakan Siswa
Setiap akhir siklus
Kualitatif, kuantitatif
Sikap Sains
Afektif Kuesioner
Siswa Siswa
Setelah semua siklus
berakhir Kuantitatif
Prosedur Aspek
Alat Pelaku
Sumber Informasi
Pelaksanaan Cara
Analisis
Menganalisis Hasil Belajar
Kognitif Tes
Peneliti Pelaksana
Tindakan Siswa
Akhir Setiap Siklus
Kuantitatif
H. Validitas
Menurut  Sugiyono  2009:137,  validitas  adalah  tingkat  keandalan  dan kesahihan  alat  ukur  yang  digunakan.  Intrumen  dikatakan  valid  berarti
menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dengan
demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.
Sementara itu menurut Sudjana 2010:13, pengujian instrumen berupa soal tes dilakukan dengan memperhatikan validitas isi. Berdasarkan validitas
isi,  soal  tes  yang  dibuat  harus  mengukur  dan  mengungkapkan  isi  yang sesungguhnya  dengan  cara  membuat  kisi-kisi.  Setiap  item  soal  tes  dibuat
dengan memperhatikan taksonomi Bloom revisi dalam Hilman 2012:3 pada ranah  kognitif  sehingga  item  soal  yang  dibuat  benar-benar  mengukur
kemampuan  berpikir  siswa  sehingga  ke  level  kognitif  Bloom  yang  paling tinggi  sesuai  dengan  indikator  yang  ditetapkan.  Berikut  ini  adalah  tabel
mengenai taksonomi Bloom pada ranah kognitif revisi.