Komponen Pendidikan Anak Jalanan

32 Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa rumah singgah mengupayakan untuk menyelenggarakan PLK yang bersifat fleksibel, baik dari segi pendidik, proses belajar mengajar, maupun penerapan ketrampilan khusus. Sedangkan dalam pemenuhan tujuan PLK yang telah disebutkan di atas dapat melalui bentuk dan jenjang pendidikan yang telah di tentukan. Dalam PLK ini terdapat tiga bentuk dan jenjang pendidikan, antara lain pertama, penyelenggaraan PLK pada jalur pendidikan formal dimana penyelenggaraan pendidikan ini bekerjasama dengan sekolah inklusi, sekolah atau madasrah kecil, sekolah atau madrasah terbuka, atau pun melalui pendidikan jarak jauh. Kedua dengan menggunakan model guru kunjung yakni guru atau pendidik mengadakan kunjungan ke tempat peserta didik yang membutuhkan pendidikan, sedangkan ketiga dengan model layanan rumah singgah dapat berupa kerjasama dengan lembaga penyelenggara ketrampilan khusus, maupun dengan pendampingan dari perguruan tinggi.

4. Komponen Pendidikan Anak Jalanan

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen penyusun. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dari pendidikan anak jalanan tentu saja tidak akan tercapai apabila setiap komponen tidak terintegrasi dengan baik serta standar dari komponen- komponen tersebut tidak terpenuhi. Sedangkan Djudju Sudjana 2001 : 33-38 dalam Pendidikan Luar Sekolah menyebutkan bahwa terdapat tujuh komponen pendidikan luar 33 sekolah terdiri dari masukan lingkungan environmental input, masukan sarana instrumental input, masukan mentah raw input, masukan lain other input, proses, pengaruh outcome atau impact, serta keluaran output. Masukan lingkungan atau environmental input merupakan lingkungan yang menunjang berjalannya pendidikan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, atau pun lingkungan nasional yang mencakup peraturan atau kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan luar sekolah. Masukan sarana atau instrumental input merupakan keseluruhan sumber dan fasilitas yang memungkinkan seseorang atau kelompok melaksanakan proses pembelajaran, termasuk tenaga pendidik dan kependidikan, kurikulum, metode, biaya, sarana prasarana. Masukan mentah atau raw input yang dimaksud adalah peserta didik dengan segala karakteristik yang berbeda-beda. Masukan lain other input merupakan daya dukungan lainnya yang menunjang peserta didik dan lulusan dalam mengaplikasikan kemampuan yang dimilikinya untuk masa depan, termasuk modal, lapangan kerja, informasi, pemasaran, pekerjaan, koperasi, atau pun pelatihan lanjutan. Proses yang dimaksud merupakan proses pembelajaran, yakni interaksi antara pendidik dan peserta didik dimana dalam interaksi tersebut terjadi transformasi nilai dan pengalaman. Pengaruh atau outcome merupakan tujuan akhir dari pendidikan luar sekolah yang meliputi perubahan taraf hidup, membelajarkan orang lain, serta peningkatan partisipasi dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat. Keluaran atau output mencakup kuantitas lulusan yang berkualitas, yakni mencakup perubahan tingkah laku dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor. 34 Sedangkan menurut S. Eko Puto Widoyoko 2010 : 15-17 menyebutkan bahwa terdapat tiga objek dalam evaluasi program pembelajaran, yakni 1. Evaluasi Masukan yang menekankan pada karakteristik peserta didik, kesiapan pendidik, sarana-prasarana, kurikulum, strategi, maupun lingkungan; 2. Evaluasi Proses menekankan penilaian pengelolaan pembelajaran, yakni penilaiaan keefektifan media, metode maupun cara pembelajaran; 3. Evaluasi Hasil yang meliputi penilaian hasil belajar yakni penguasaan kompetensi peserta didik. Kaitannya dalam pelaksanaan Pendidikan Layanan Khusus Anak Jalanan, dalam pelaksanaan PLK tentu saja membutuhkan integrasi antar komponen-komponen penyusun pendidikan seperti yang telah dijabarkan di atas. Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti membagi komponen pendidikan dalam PLK yang didasarkan pada pedoman pelaksanaan pendidikan layanan khusus Kemendiknas, 2010 : 10-26 sebagai berikut : a. Tujuan Pendidikan Kemendiknas menyebutkan bahwa tujuan dari PLK anak jalanan diselenggarakan agar anak jalanan mendapatkan pengetahuan, kompetensi, perilaku, dan sikap mental yang mendukung untuk mengembangkan dirinya, serta memiliki kompetensi untuk hidup, sehingga anak jalanan dapat memperoleh masa depan yang lebih baik. b. Peserta Didik Peserta didik disini merupakan masukan mentah dalam pendidikan yang memiliki berbagai karakteristik yang berbeda-beda, baik karakteristik internal maupun karakteristik eksternalnya. Peserta didik pada PLK anak jalanan ini tentu saja adalah anak jalanan usia 35 sekolah, yakni usia 6 sampai dengan 20 tahun, yang meliputi penjaja koran, pedagang asongan, pengemis, kuli panggul, pengamen, dan aktivitas lainnya yang sejenis. c. Tenaga Pendidik dan Kependidikan 1. Pendidik - Bertugas membantu peserta didik yakni anak jalanan agar aktif melakukan kegiatan belajar. - Memiliki kualifikasi serta kompetensi sebagai pendidik. Tenaga pendidik dalam PLK anak jalanan dapat berasal dari pekerja sosial, kalangan akademis, Orsosmas, LSM, gurumentorfasilitator, atau bahkan anak jalanan yang telah berhasil. 2. Tenaga Kependidikan - Bertanggung jawab melaksanankan tugas-tugas administrasi untuk menunjang penyelenggaraan PLK. - Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi antara lain, berakhlak mulia, berkompeten, sabar, tekun, dedikatif, ikhlas, disiplin, memiliki etos kerja tinggi, dan berjiwa sosial. d. Isi Pendidikan Isi pendidikan mencakup kurikulum yang digunakan sesuai dengan tujuan PLK. 1. Dalam kurikulum terdapat dua kelompok mata pelajaran. - Pertama, mata pelajaran yang berorientasi pada pembinaan akhlak mulia dan akademik dimana mata pelajaran ini mencakup teori dan praktek sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik kelompok layanan. Mata pelajaran PLK ini terdiri dari Pendidikan 36 Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam IPA, dan ILmu Pengetahuan Sosial IPS. - Kedua, mata pelajaran yang berorientasni pada kecakapan hidup, ketrampilan, termasuk ketrampilan kerja, kewirausahaan, serta membuka lapangan kerja baru. Mata pelajaran PLK ini terdiri dari Pendidikan Life Skill atau Ketrampilan Khusus, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Program Muatan Lokal. Namun pada penerapannya kurikulum yang diterapkan PLK lebih menekankan pada permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Kurikulum tersebut lebih menekankan pada kebersamaan, kerjasama, serta interaksi yang terjadi antara sesama peserta didik, peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan lingkungan sekitar, atau pun peserta didik dengan sumber belajar lainnya. Sesuai dengan tujuan penerapan kurikulum PLK tersebut, maka mata pelajaran yang diberikan berfokus pada pada kemampuan membaca, menulis dan berhitumg, serta ketrampilan atau life skill. 2. Alokasi Waktu - Waktu pembelajaran pada PLK berbeda dengan pembelajaran formal, waktu pembelajaran PLK ini disesuaikan dengan kondisi dan situasi, serta karakteristik peserta didik layanan. - Alokasi waktu pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, PLK kelas I dan II setiap jam pelajaran selama 30 menit, PLK kelas III sampai dengan kelas VI 40 menit. Sedangkan pada pendidikan 37 menengah pertama dan menengah atas alokasi waktu pembelajaran selama 45 menit setiap pelajaran. - Sedangkan lama pelaksanaan PLK bagi anak jalanan disesuaikan dengan kondisi dan kasus yang dialami peserta didik yakni anak jalanan, atau pun disesuaikan dengan jenis pelayanan yang diberikan kepada kelompok sasaran. 3. Model Kurikulum PLK Dalam penerapan kurikulum terdapat tiga model yakni model kurikulum penuh, model kurikulum Program Pembelajaran Individual PPI, serta model kurikulum modifikasi. - Model Kurikulum Penuh Dalam model kurikulum penuh ini, program layanan khusus lebih difokuskan pada pembimbingan belajar, motivasi serta ketekunan belajar, dimana peserta didik mengikuti kurikulum regular sama halnya dengan teman-teman lainnya dalam satu kelas yang sama. - Model Kurikulum PPI Model kurikulum ini diterapkan untuk peserta didik yang mempunyai hambatan belajar dalam mengikuti pembelajaran kurikulum regular pada umumnya. Peran serta pendidik, orang tua, tim pengembangan, serta tenaga ahli terkait sangat diperlukan untuk mempersiapkan PPI terlebih dahulu. Pendidik mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan kurikulum yang telah dikembangkan sehingga peserta didik yang mempunyai hambatan 38 belajar dapat mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan fase perkembangan dan kebutuhannya. - Model Kurikulum Modifikasi Model kurikulum ini pendidik memodifikasi penilaian, strategi pembelajaran, mupun program tambahan dengan mengacu pada kebutuhan peserta didik. Pada model ini dapat terjadi percampuran antara kurikulum PPI dan kurikulum penuh. Sedangkan untuk penilaian, ditentukan berdasarkan kurikulum yang diterapkan PLK. PLK yang menggunakan model kurikulum penuh, maka sitem penilaiannya menggunakan sistem penilaian yang berlaku pada pendidikan regular pada umumnya. Sedangkan untuk penilaian model kurikulum regular dengan modifikasi maka penilaiannya menggunakan sistem penilaian regular yang telah dimodifikasi. Penilaian disesuaikan dengan kurikulum yang dipakai serta disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. e. Sarana-Prasarana Sarana dan prasarana merupakan keseluruhan sumber dan fasilitas yang menunjang dalam proses pembelajaran. Sarana prasarana yang harus ada yakni, tempat belajar, administrasi, serta sarana penunjang. 1. Tempat Belajar Tempat belajar merupakan lokasi atau tempat yang tersedia baik berupa tenda darurat, gedung pendidikan, balai desa, atau tempat terbuka yang memungkinkan untuk dilaksanakannya proses pembelajaran. 39 2. Sarana Administrasi Sarana administrasi digunakan untuk menunjang pelaksanaan PLK, antara lain : - papan nama PLK, - papan struktur organisasi, - kelengkapan administrasi penyelenggaraan dan pembelajaran, mencakup buku induk peserta didik, buku induk tenaga pendidik dan kependidikan, buku daftar hadir peserta didik, buku daftar nilai peserta didik, buku tanda terima ijazah, buku agenda pembelajaran, buku keuangan, buku daftar inventaris, buku surat masuk dan keluar. 3. Sedangkan sarana penunjang meliputi : - Alat ketrampilan khusus, - Perlengkapan seni, - Buku bacaanperpustakaanTIK.

C. Penelitian yang Relevan