27 yakni  memaksimalkan  potensi-potensi  yang  ada  pada  individu,  sehingga
individu tersebut
mendapatkan kemampuan
untuk melestarikan
kehidupannya  serta  dapat  berguna  dan  bermanfaat  bagi  masyarakat maupun  individu  tersebut.  Proses  pendidikan  sendiri  sebenarnya  tidak
terbatas  ruang  maupun  waktu,  pendidikan  dapat  dilaksanakan  kapan  saja dan dimana saja serta oleh siapa saja.
2. Pengertian Anak Jalanan
Berdasarkan  Undang-undang  RI  nomor  23  tahun  2002  tentang perlindungan  anak,  menyebutkan  bahwa  “anak  adalah  seseorang  yang
belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”. Dalam  Undang-undang  RI  Nomor  4  Tahun  1979  tentang
kesejahteraan  anak  juga  disebutkan  bahwa  “anak  adalah  seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah. Batas 21 tahun
ditentukan  karena  berdasarkan  pertimbangan  usaha  kesejahteraan  sosial, kematangan  pribadi,  dan  kematangan  mental  seorang  anak  dicapai  pada
usia tersebut”. Sedangkan dalam Undang-undang RI nomor 13 tahun 2003 tentang  ketenagakerjaan,  menyebutkan  bahwa  “Anak  adalah  setiap  orang
yang berumur dibawah 18 delapan belas tahun”. Adapun latar belakang anak turun ke jalanan, antara lain:
a.
Kondisi ekonomi keluarga Ketidakmerataan  kesejahteraan sosial  maupun  ekonomi,  serta
kemiskinan  keluarga  dimana  orangtua  tidak  mampu  memenuhi kebutuhan  dasar  sandang,  pangan,  papan  dari  anggota  keluarganya
memaksa  anak  untuk  turun  ke  jalan.  Anak  dipaksa  oleh  kondisi
28 lingkungannya untuk bekerja di jalanan sebagai salah satu upaya untuk
melangsungkan kehidupannya.
b.
Konflik dengan orangtua keluarga Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga mempunyai andil yang
besar dalam pembentukan watak, kepribadian, maupun pola pikir anak. Selain  faktor  ekonomi,  perselisihan  dengan  orangtua  atau pun
antarorangtua disharmoni  keluarga, ketidaknyamanan  anak  dalam keluarga menjadikan salah satu alasan anak turun ke jalan.
c.
Mencari pengalaman Tidak  jarang  anak  melakukan  aktivitas di  jalan  dengan  alasan
mencari pengalaman  untuk  memperoleh  penghasilan  sendiri.
Kebanyakan dari mereka berpendidikan rendah dan berasal dari daerah kurang  berkembang  untuk  mencari  pengalaman  baru  dan  kehidupan
baru yang lebih baik di daerah perkotaan. Berdasarkan uraian anak  jalanan di  atas,  dapat  diketahui bahwa
anak jalanan merupakan individu yang berumur kurang dari 21 tahun yang menghabiskan  sebagian  besar  waktunya  di  jalan  dikarenakan  kondisi
ekonomi  keluarga,  putus  sekolah,  adanya  konflik  dengan  keluarga,  serta pengaruh  lingkungan. Anak  jalananan  merupakan  anak  yang  berkeliaran
dan  tidak  jelas  kegiatannya  dengan  status  pendidikan  masih  sekolah  dan ada  pula  yang  tidak  bersekolah,  serta  ada  yang  masih  berkomunikasi
dengan keluarga maupun sudah tidak berkomunikasi dengan keluarganya. Anak jalanan pada dasarnya sama dengan anak pada umumnya, hanya saja
anak  jalanan  menghabiskan  sebagian  besar  waktunya  untuk  bekerja  atau
29 hanya sekedar berkeliaran di jalanan, seperti menajajakan koran, menjadi
pedagang asongan, kuli panggul, maupun mengamen.
3. Pengertian Pendidikan Layanan Khusus Anak Jalanan