212
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan, serta temuan  penelitian  yang  sudah  dilakukan,  maka  dapat  diambil  kesimpulan
sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pendidikan anak jalanan di rumah singgah :
a. Dalam  mengatasi  permasalahan  anak  jalanan,  Rumah Singgah Ahmad  Dahlan  dan  Rumah  Singgah  Anak  Mandiri mempunyai
tahapan yang sama yakni terdiri dari lima tahap, tahap penjangkauan, tahap  masuk  rumah  singgah,  tahap  persiapan  pendampingan,  tahap
penerimaan pendampingan, serta tahap pengakhiran pendampingan. b. Dalam  melakukan  pengelolaan, baik  pimpinan  rumah  singgah,
pekerja  sosial, pendidik maupun tenaga administrasi di Rumah Singgah Ahmad  Dahlan  dan  Rumah  Singgah  Anak  Mandiri telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. c. Rumah Singgah Ahmad  Dahlan dan Rumah Singgah Anak Mandiri
menggunakan dua bentuk penyelenggaraan pendidikan, yakni model layanan  rumah  singgah  boarding  house  dan pendidikan  melalui
jalur  formal.  Pelaksanaan  pendidikan  di  Rumah Singgah  Ahmad Dahlan
menekankan  pada  pendidikan  agama  dan  karakter, sedangkan  Rumah  Singgah  Anak  Mandiri  menekankan  pada
pendidikan formal.
213 d. Faktor  pendukung  dan  penghambat pelaksanaan pendidikan  anak
jalanan: 1.  Rumah  Singgah  Ahmad  Dahlan; Faktor  pendukung dalam  pelaksanaan  pendidikan  anak  jalanan  di rumah  singgah  ini
yakni  masih  ada  anak  yang  ingin  belajar, terpenuhinya sarana prasarana pendidikan, keterlibatan  dari volunteer,  masyarakat,
sekolah,  dan  pemerintah dalam  pelaksanaan  pendidikan  anak jalanan.  Sedangkan  faktor  penghambat  yakni  anak  belum  normatif,
mobilitas  tinggi,  motivasi  kurang,  sifat  instan  dalam  pendidikan, kemalasan anak dalam  mengikuti  kegiatan,  dan partisipasi keluarga
sangat minim. 2. Rumah Singgah Anak Mandiri; Faktor pendukung dalam  pelaksanaan  pendidikan  anak  jalanan  antara  lain  partisipasi
belajar anak  tinggi,  lingkungan  rumah  singgah yang  kondusif, terpenuhinya
sarana  prasarana pendidikan,
keterlibatan  dari volunteer, masyarakat, sekolah, serta pemerintah dalam pelaksanaan
pendidikan. Sedangkan faktor penghambat antara lain mobilitas anak tinggi, kurangnya pemanfaatan sarana prasarana, kemajemukan kelas
dalam pembelajaran, kurangnya pendanaan, dan standar pelaksanaan dari pemerintah terlalu tinggi.
2. Efektivitas pendidikan anak jalanan di rumah singgah : a. Rumah Singgah Ahmad Dahlan
Pelaksanaan  pendidikan  anak  jalanan  di  Rumah  Singgah  Ahmad Dahlan belum tercapai secara efektif, karena dari kelima komponen
pendidikan anak jalanan rumah singgah hanya mampu mencapai dua standar,  yakni  standar  tenaga  pendidik  dan  kependidikan,  serta
214 ssarana  prasarana.  Sedangkan  untuk  standar  tujuan  pendidikan,
peserta didik, dan isi pendidikan belum tercapai secara efektif. b. Rumah Singgah Anak Mandiri
Pelaksanaan  pendidikan  anak  jalanan  di  Rumah  Singgah  Anak Mandiri  sudah  tercapai  secara  efektif.  Hal  tersebut  terbukti  dari
kelima komponen pendidikan anak jalanan, yakni tujuan pendidikan, peserta  didik,  tenaga  pendidik  dan  kependidikan,  isi  pendidikan,
serta sarana prasarana sudah mampu mencapai standar ketercapaian minimal yang ada.
B. Saran