Efektivitas Isi Pendidikan Anak Jalanan

204 Berdasarkan pembahasan kedua rumah singgah, baik tenaga pendidik dan kependidikan di Rumah Singgah Ahmad Dahlan dan Rumah Singgah Anak Mandiri telah mencapai standar yang ada. Akan tetapi untuk pemahaman mengenai isi pendidikan oleh pendidik di Rumah Singgah Ahmad Dahlan belum mencapai standar, karena tenaga pendidik rumah singgah tersebut sebagian besar merupakan volunteer-volunteer dari mahasiswa bukan ahli dalam pendidikan. Sedangkan Rumah Singgah Anak Mandiri telah mencapai semua standar yang ada.

i. Efektivitas Isi Pendidikan Anak Jalanan

Isi pendidikan atau kurikulum yang digunakan pada pendidikan anak jalanan tentu saja disesuaikan dengan tujuan pendidikan anak jalanan. Kurikulum pendidikan anak jalanan lebih menekankan pada kebersamaan, kerjasama, serta interaksi yang terjadi antara sesama peserta didik, peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan lingkungan sekitar, atau pun peserta didik dengan sumber belajar lainnya. Pada dasarnya kurikulum yang digunakan tidak sekompleks kurikulum pada sekolah formal pada umumnya, mata pelajaran yang diberikan di pendidikan anak jalanan ini berfokus pada pada kemampuan membaca, menulis dan berhitumg, serta ketrampilan atau life skill. 1 Rumah Singgah Ahmad Dahlan Berdasarkan hasil penelitian yang telah olah, diketahui bahwa standar isi pendidikan di Rumah Singgah Ahmad Dahlan ini belum tercapai, karena rumah singgah ini tidak melaksanakan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, pembelajaran mata pelajaran IPS, 205 pembelajaran mata pelajaran IPA, pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran mata pelajaran matematika, serta bahasa Inggris. Rumah singgah ini hanya melaksanakan pendidikan agama, yakni dengan pembelajaran iqro’. Selain itu di rumah singgah ini tidak terdapat mata pelajaran yang berorientasni pada kecakapan hidup, ketrampilan, termasuk ketrampilan kerja, kewirausahaan, serta membuka lapangan kerja baru, serta tidak mempunyai jadwal waktu yang terorganisir. Jadi berdasarkan penjabaran pembahasan di atas dapat diketahui bahwa dalam komponen isi pendidikan di Rumah Singgah Ahmad Dahlan belum tercapai, terbukti dari ketiga standar pokok belum tercapai. Walaupun demikian rumah singgah telah mengupayakan pendidikan bagi anak, akan tetapi partisipasi anak yang sangat sedikit menjadikan pelaksanaan pendidikan tersendat. 2 Rumah Singgah Anak Mandiri Standar isi pendidikan di Rumah Singgah Anak Mandiri ini sudah tercapai, terlihat dari ketiga standar pokok yang ada dapat tercapai secara maksimal. Rumah singgah ini mempunyai mata pelajaran yang berorientasi pada pembinaan akhlak mulia dan akademik, yakni terdapat pendidikan agama, yakni pada hari Selasa, terdapat pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, yakni hari Rabu, terdapat mata pelajaran IPS, yakni hari Rabu, terdapat mata pelajaran IPA, yakni hari Rabu, terdapat mata pelajaran bahasa Indonesia, yakni hari Selasa, terdapat mata pelajaran bahasa Inggris, yakni hari Kamis, terdapat mata pelajaran matematika, yakni hari 206 Kamis. Pada hari Selasa terdapat mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Agama, dimana dalam pelaksanaannya setiap minggunya bergantian, untuk hari Selasa minggu pertama yakni pembelajaran Matematika, minggu kedua yakni Bahasa Indonesia, sedangkan minggu ketiga yakni Agama, dan selalu berputar. Sedangkan pada hari Rabu yakni mata pelajaran IPA, Pkn, dan IPS, dimana pelaksanaannya sama seperti pada pembelajarn hari Selasa. Pada hari Kamis yakni Bahasa Inggris, hari Jum’at yakni Komputer. Rumah singgah ini juga mempunyai mata pelajaran yang berorientasni pada kecakapan hidup, ketrampilan, termasuk ketrampilan kerja, kewirausahaan, serta membuka lapangan kerja baru juga sudah tercapai. yakni terdapat bimbingan agama dan etika bermasyarakat, pada hari Selasa, akan tetapi untuk bimbingan agama dan bermasyarakat selalu disisipkan pada setiap kegiatan. Terdapat pembelajaran minat dan bakat, yakni musik, kursus, serta komputer, terdapat pendidikan ketrampilan khusus dalam sektor produksi yakni membuat souvenir, membuat sarung bantal, menghias sandal, dan membuat asesoris rumah tanggah lainnya. Kemudian juga terdapat pemberdayaan ketrampilan khusus dalam sektor barang dan jasa, yakni angkringan yang berada di depan rumah singgah. Sedangkan pelaksanaan waktu pembelajaran yakni 1 minggu 4x pembelajaran, dimana dalam 1x pembelajaran selama 2x45 menit. Jadi berdasarkan penjabaran hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam komponen isi pendidikan di Rumah Singgah Anak Mandiri sudah tercapai, terbukti dari ketiga standar 207 pokok yang ada rumah singgah mampu mencapai standar ketercapaian minimal yang ada, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam komponen ini sudah efektif. Berdasarkan pembahasan isi pendidikan di masing-masing rumah singgah dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pendidikan anak jalanan Rumah Singgah Anak Mandiri sudah mencapai tujuan, terbukti dari standar ketercapaian minimal yang sudah berhasil dicapai. Sedangkan Rumah Singgah Ahmad Dahlan belum mencapai standar yang ada, dikarenakan pembelajaran yang sudah dirancang tidak dapat terlaksana karena partisipasi anak dalam pendidikan sangat minim.

j. Efektivitas Sarana Prasarana Pendidikan Anak Jalanan