Pengertian Pendidikan Layanan Khusus Anak Jalanan

29 hanya sekedar berkeliaran di jalanan, seperti menajajakan koran, menjadi pedagang asongan, kuli panggul, maupun mengamen.

3. Pengertian Pendidikan Layanan Khusus Anak Jalanan

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pada Bab VII dijabarkan mengenai penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus dimana pendidikan layanan khusus tersebut salah satunya diperuntukkan pada peserta didik yang tidak mampu dalam segi ekonomi. Salah satunya yakni anak jalanan usia sekolah. Pendidikan bagi anak jalanan atau biasanya dikenal dengan pendidikan layanan khusus anak jalanan. Pendidikan layanan khusus anak jalanan merupakan pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk anak jalanan melalui berbagai jenjang, dimana pendidikan tersebut ditujukan untuk mengembangkan potensi anak jalanan agar menjadi manusia yang bermartabat, kreatif, serta memiliki kompetensi hidup dan mandiri untuk keberlangsungan masa depannya. Sasaran pendidikan layanan khusus anak jalanan ini yakni anak jalanan yang berusia sekolah, yakni usia antara 6 sampai dengan 20 tahun. Dalam Pendidikan Layanan Khusus PLK terdapat dua prinsip, yakni prinsip umum dan prinsip khusus Kemendiknas, 2010 : 4-6. a. Prinsip Umum Prinsip umum pendidikan layanan khusus antara lain sebagai berikut : 1. Diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, serta tidak diskriminatif. 30 2. Penyelenggaraan pendidikan menyesuaikan waktu, tempat, sarana-prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan dengan kondisi kesulitan peserta didik. 3. Diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematis dan terbuka. 4. Merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 5. Memberikan keteladanan, motivasi, pengembangan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. 6. Mengembangkan budaya membaca, manulis dan berhitung dengan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. 7. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui penyelengaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. b. Prinsip khusus Prinsip khusus dalam pendidikan layanan khusus yakni : 1. Pemberdayaan masyarakat PLK diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan dan kepedulian masyarakat tentang pendidikan. 2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan PLK diselenggarakan untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak jalan usia sekolah. 3. Menumbuhkan partisipasi masyarakat Pelaksanaan PLK tentu saja membutuhkan partisipasi masyarakat, partisipasi masyarakat tersebut dapat berupa kerjasama untuk meningkatkan keberlangsungan PLK. 31 4. Kolaborasi semua pihak terkait Melalui kolaborasi semua pihak, baik dinas, instansi terkait, maupun masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan PLK. 5. Sistem pembinaan Sistem pembinaan dilakukan Pengawas PLB bersama instansi atau organisasi terkait untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan Layanan Khusus anak jalanan mempunyai tujuan, yakni menjadikan anak jalanan memiliki pengetahuan, kompetensi, perilaku dan sikap mental yang mendukung mereka untuk mengembangkan dirinya dan memiliki kompetensi untuk hidup, sehingga memiliki masa depan yang lebih baik. Adapun bagan alur penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus sesuai dalam Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Layakanan Khusus PLK untuk Anak Jalanan yakni sebagai berikut : kerjasama kerjasama Mendirikan Membentuk Pendampingan • Bidang keguruan dan pendididkan PLB • Psikologi Gambar 1. Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus Kemendiknas, 2010 : 41 Rumah Singgah TK, SD, SMP, SMA, SMK Perguruan Tinggi Lembaga Ketrampilan Khusus Sekolah kelas Layanaan Khusus - Fleksibel - Instruktur - Pendidik - PBM - Ketrampilan Khusus SekolahKelas Inklusi 32 Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa rumah singgah mengupayakan untuk menyelenggarakan PLK yang bersifat fleksibel, baik dari segi pendidik, proses belajar mengajar, maupun penerapan ketrampilan khusus. Sedangkan dalam pemenuhan tujuan PLK yang telah disebutkan di atas dapat melalui bentuk dan jenjang pendidikan yang telah di tentukan. Dalam PLK ini terdapat tiga bentuk dan jenjang pendidikan, antara lain pertama, penyelenggaraan PLK pada jalur pendidikan formal dimana penyelenggaraan pendidikan ini bekerjasama dengan sekolah inklusi, sekolah atau madasrah kecil, sekolah atau madrasah terbuka, atau pun melalui pendidikan jarak jauh. Kedua dengan menggunakan model guru kunjung yakni guru atau pendidik mengadakan kunjungan ke tempat peserta didik yang membutuhkan pendidikan, sedangkan ketiga dengan model layanan rumah singgah dapat berupa kerjasama dengan lembaga penyelenggara ketrampilan khusus, maupun dengan pendampingan dari perguruan tinggi.

4. Komponen Pendidikan Anak Jalanan