Efektivitas Peserta Didik Pendidikan Anak Jalanan 1 Rumah Singgah Ahmad Dahlan

195 Sedangkan untuk anak mendapatkan kompetensi hidup untuk memperoleh masa depan yang lebih baik telah tercapai, yakni dapat mengimplementasikan hasil belajar dan ketrampilan yang didapat, terlihat dari anak dapat menjawab dan menerangkan hasil belajar serta dapat bermain musik dan mengoperasikan komputer. Selain itu, anak juga mampu berwirausaha yakni dengan mengelola angkringan di depan rumah singgah. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa anak telah mendapatkan pendidikan dan ketrampilan untuk masa depan anak yang lebih baik, sesuai dengan tujuan pendidikan anak jalanan. Dalam pencapaian standar tujuan pendidikan anak jalanan Rumah Singgah Anak Mandiri sudah berhasil tercapai. Berdasarkan pembahasan kedua rumah singgah di atas, yakni Rumah Singgah Ahmad Dahlan dan Rumah Singgah Anak Mandiri telah berusaha mencapai tujuan pendidikan anak jalanan. Rumah Singgah Ahmad Dahlan belum berhasil mencapai tujuan karena masih terdapat 3 standar ketercapaian minimal yang yang belum terpenuhi. Rumah Singgah Anak Mandiri telah berhasil mencapai tujuan pendidikan anak jalanan dengan berhasil mencapai semua standar yang ada.

g. Efektivitas Peserta Didik Pendidikan Anak Jalanan 1 Rumah Singgah Ahmad Dahlan

Berdasarkan data yang telah diolah diketahui bahwa untuk peserta didik di Rumah Singgah Ahmad Dahlan memiliki akhlak dan 196 budi pekerti luhur tidak tercapai, karena pada kenyataannya anak masih berbohong, belum menunjukkan sikap amanah, serta belum bertanggung jawab. Selain itu, anak juga belum sepenuhnya dapat mematuhi norma agama dan norma hukum yang ada, seperti anak masih kembali di jalanan untuk mengamen, bahkan terdapat salah satu anak yang melakukan pencurian. Terlepas dari belum tercapainya semua standar yang ada, anak sudah mengalami perubahan selama berada di rumah singgah, salah satunya yakni anak sudah mematuhi norma sosial dengan tidak mengganggu atau meresahkan masyarakat, menghormati jam malam yang ada di masyarakat, serta tidak membuat gaduh. Selain itu, anak juga sudah berpakaian bersih, rapih, dan layak, dalam berbicara pun anak sudah mampu menunjukkan nilai positif, akan tetapi terkadang anak berkata kasar. Anak juga sudah berinteraksi dengan baik, menghargai orang, menghargai orang tua dengan tidak berkata kasar dan mendengarkan nasihat yang disampaikan. Pada standar memiliki kecerdasan, ketrampilan khusus, tidak tercapai secara maksimal, karena anak masih belum dapat menerima pembelajaran dengan baik, seperti pada pembelajaran dasar seperti membaca anak masih mengalami kesulitan. Selain itu anak juga tidak mempunyai ketrampilan khusus. Sedangkan untuk standar anak terbebas dari minuman dan obat terlarang atau sejenisnya sudah tercapai, anak sudah terbebas dari minuman dan obat terlarang, walaupun masih terdapat satu anak yang masih kecanduan lem, namun keseluruhan anak sudah terbebas. 197 Pada standar anak memiliki kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi belum tercapai. Hal tersebut dikarenakan anak tidak mempunyai motivasi untuk belajar, terlihat dari minimnya partisipasi anak dalam kegiatan pembelajaran. Minimnya partisipasi anak dalam pembelajaran tersebut juga berdampak pada tingkat pendidikan anak, karena pada dasarnya motivasi belajar anak sangat minim, ketertarikan anak pada pendidikan juga sangat sedikit, sehingga sebagian besar anak binaan Rumah Singgah Ahmad Dahlan hanya lulusan SMP, bahkan masih terdapat anak putus sekolah pada jenjang SD, akan tetapi masih ada anak yang sampai pada jenjang SMA. Selain itu, orientasi anak bukan kepada sekolah, tetapi ekonomi, karena pada dasarnya sebagian besar anak turun ke jalanan karena permasalahan ekonomi. Pada standar anak memiliki karakter, jiwa persatuan dan kesatuan sudah tercapai. Anak mempunyai rasa cinta tanah air terbukti dari pengetahuan anak mengenai Indonesia dan cita-cita anak untuk bangsa. Selain itu, anak juga memiliki solidaritas dan sikap toleransi yang baik. Sedangkan pada standar anak dapat hidup mandiri dalam masyarakat telah tercapai. Anak dapat berinteraksi dengan masyarakat, berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat. Ketercapaian tersebut tentu tidak lepas dari keterbukaan masyarakat untuk menerima anak jalanan di tengah-tengah masyarakat. Pada standar anak mempunyai sikap yang normatif belum tercapai, karena anak belum dapat menaati sepenuhnya peraturan yang ada, anak belum bersikap disiplin, mentaati peraturan sekolah 198 atau pun rumah singgah. Sedangkan untuk standar anak kembali pada keluarga belum tercapai karena pada dasarnya 70 anak yang berada di rumah singgah sudah tidak dianggap oleh keluarga mereka. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa komponen peserta didik di Rumah Singgah Ahmad Dahlan belum tercapai. Hal tersebut dikarenakan partisipasi dan motivasi anak yang rendah, sehingga pendidikan yang dilaksanakan di rumah singgah ini tersendat, pada akhirnya tujuan untuk menciptakan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan anak jalanan jauh dari kata sukses. 2 Rumah Singgah Anak Mandiri Berdasarkan data yang telah diolah mengenai peserta didik di Rumah Singgah Anak Mandiri dapat dikatakan sudah tercapai. Peserta didik memiliki akhlak dan budi pekerti luhur, peserta didik memiliki kecerdasan, ketrampilan khusus, kesehatan jasmani dan rohani, peserta didik memiliki kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, peserta didik memiliki karakter, jiwa persatuan dan kesatuan, serta peserta didik mempunyai sikap yang normatif. Sedangkan untuk standar peserta didik dapat hidup mandiri dalam masyarakat belum tercapai. Anak binaan rumah singgah ini telah memiliki kecerdasan, ketrampilan khusus, terlihat dari kemampuan anak dalam menerima pembelajaran, anak mampu menjelaskan kembali pengetahuan yang di dapatkannya, selain itu anak juga merespon pertanyaan dari tutor dengan memberikan jawaban. Selain itu, motivasi belajar anak sangat tinggi terlihat dari partisipasi anak dalam kegiatan 199 pembelajaran sangat baik, terbukti dari setiap jadwal pelajaran selalu ada anak yang belajar. Anak juga mempunyai ketrampilan khusus seperti bermusik, seni, komputer, maupun ketrampilan mengolah barang bekas. Dan yang terpenting anak sudah normatif, anak sudah terbebas dari minuman dan obat terlarang, anak mampu mengikuti peraturan yang ada, mempunyai kedisiplinan, dan yang terpenting adalah anak tidak kembali ke jalan dan kembali kepada keluarga, anak mulai meninggalkan semua kegiatan di jalanan, karena pada dasarnya waktu anak sudah tersita untuk belajar. Walaupun demikian masih terdapat anak yang turun ke jalanan, namun sebagian besar anak sudah berhenti melakukan kegiatan jalanan. Terlepas dari ketercapaian standar di atas, pada standar anak dapat hidup mandiri dalam masyarakat tidak tercapai, karena pada dasarnya anak kurang berinteraksi dengan masyarakat, anak juga jarang dilibatkan dalam kegiatan masyarakat. Akan tetapi terlepas dari kurangnya interaksi antara anak dengan masyarakat, anak dapat hidup berdampingan dengan masyarakat terlihat dari keterbukaan masyarakat pada rumah singgah khususnya anak jalanan. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk standar peserta didik dapat tercapai, terlihat ketercapaian standar peserta didik. Ketercapaian tersebut tidak lepas dari tingginya partisipasi dan motivasi anak dalam kegiatan pendidikan dan usaha yang telah dilakukan rumah singgah untuk memotivasi dan memfasilitasi pendidikan anak. 200 Berdasarkan pembahasan kedua komponen peserta didik di Rumah Singgah Ahmad Dahlan dan Anak Mandiri dapat diketahui bahwa Rumah Singgah Ahmad Dahlan belum berhasil mencetak peserta didik yang sesuai dengan standar yang ada. Hal tersebut dikarenakan parisipasi dan motivasi anak dalam pendidikan sangat rendah, selain itu orentasi anak bukan kepada pendidikan tetapi ekonomi. Sedangkan Rumah Singgah Anak Mandiri berhasil menciptakan peserta didik sesuai dengan standar yang ada, karena pada dasarnya anak binaan Rumah Singgah Anak Mandiri mempunyai motivasi tinggi dalam pendidikan, sehingga keberhasilan dalam melampaui standar tercapai.

h. Efektivitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan