Tenaga Administrasi Pekerja Sosial Ketua Kelompok Anak Jalanan

21 3. Melakukan kunjungan lapangan. 4. Melakukan monitoring kegiatan. 5. Menjadi penghubung dengan sumber yang berkaitan dengan program pelayanan. 6. Membuat laporan keuangan. Adapun tanggung jawab pemimpin rumah singgah, antara lain : 1. Kelancaran pelaksanaan manajemen rumah singgah. 2. Kelancaran pelayanan dan kegiatan. 3. Menjamin terlaksananya tugas-tugas para pekerja sosial, administrasi dan ketua kelompok anak jalanan. 4. Menjamin keadaan anak jalanan selama menjadi binaan. 5. Hubungan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah. 6. Keuangan rumah singgah.

c. Tenaga Administrasi

Tenaga administrasi mempunyai klasifikasi yakni berminat dan dapat bekerja dengan anak jalanan, pendidikan minimal SMA, dapat mengoperasikan komputer. Adapun tugas administrasi antara lain : 1. Membuat laporan kegiatan pelayanan dan keuangan. 2. Mencatat anak yang masuk dan keluar rumah singgah. 3. Membuat daftar hadir. 4. Mengerjakan tugas-tugas administrasi. 5. Melaksanakan tugas-tugas administrasi keuangan. Adapun tanggung jawab pekerja adaministrasi antara lain : 1. Kelancaran kegiatan administrasi. 2. Penggunaan dan perawatan barang-barang inventari. 3. Pengarsipan dokumentasi administrasi dan pelayanan.

d. Pekerja Sosial

Pekerja sosial memiliki kualifikasi, minimal lulusan SMA diutamakan pekerja sosial, dapat mengoperasikan komputer, berminat dan dapat bekerjasama dengan anak jalanan. Tugas pekerja sosial : 1. Mensosialisasikan rumah singgah dan menjaga hubungan dengan masyarakat. 2. Melakukan konseling dan bimbingan. 22 3. Melakukan kunjungan lapangan. 4. Mengisi formulir anak jalanan. 5. Monitoring serta mengunjungi keluarga anak. 6. Mencatat perkembangan anak. 7. Menghubungkan anak dengan sistem sumber. 8. Membuat catatatn kegiatan harian. 9. Membantu pimpinan dalam membuat laporan kegiatan. 10. Menata file anak. Taggung jawab dari pekerja sosial, antara lain sebagai berikut : 1. Kelancaran pelaksanaan pelayanan dan kegiatan. 2. Keadaan anak yang menjadi binaan, baik di dalam rumah singgah sampai di jalanan. 3. Hubungan dengan keluarga anak jalanan. 4. Menjaga file anak.

e. Ketua Kelompok Anak Jalanan

Ketua kelompok anak jalanan bisa merupakan alumnus binaan rumah singgah, atau pun individu yang pernah bekerja di LSM yang mempunyai keinginan untuk membantu anak jalanan dan bersedia tinggal di rumah singgah. Adapun tugas-tugas ketua kelompok anak jalanan sebagai berikut : 1. Menjalin komunikasi dengan anak. 2. Menjalin komunikasi dengan orang-orang di sekitar anak. 3. Memberikan informasi berkala mengenai perkembangan anak jalanan baik di rumah singgah maupun di jalanan. 4. Membantu pekerja sosial dalam memahami masalah dan potensi anak. 5. Mendampingi anak jalanan dan pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan pelayanan. Adapun tanggung jawab ketua kelompok anak jalanan adalah : 1. Keadaan seluruh anak jalanan yang masuk rumah singgah dan yang menjadi binaan. 2. Melakukan kunjungan lapangan. 3. Hubungan anak dengan masyarakat sekitar rumah singgah 4. Bersedia tinggal di Rumah singgah dan bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan, dan ketertiban. 23 Dalam melaksanakan pelayanan rumah singgah, terdapat lima tahapan, yakni penjangkauan, masuk rumah singgah, persiapan menerima kegiatan, penerimaan kegiatan, serta pengakhiran kegiatan. a. Tahap Penjangkauan Pada tahap ini dilakukan penjangkauan terhadap anak-anak jalanan, dimana tugas penjangkauan tersebut dilakukan oleh tim khusus penjangkauan. Tim khusus ini turun ke jalanan untuk bertemu, berkenalan dan melakukan pendekatan dengan anak-anak jalalan yang berada di wilayah sasaran. Dalam tahap ini tim khusus mempunyai berbagai rangkaian kegiatan, sebagai berikut : 1. Menyusun rencana penjangkauan. 2. Perkenalan dengan anak-anak jalanan. 3. Membuat pemetaan wilayah sasaran dan gambaran keadaan anak jalanan di wilayah penjangkauan. 4. Mengidentifikasi anak-anak jalanan secara kelompok. 5. Pengelompokan anak berdasarkan kegiatan dan ruang gerak anak di kantong anak jalanan. 6. Mengupayakan rumah singgah di dekat lokasi kantong anjal. 7. Mensosialisasikan manfaat rumah singgah pada anak jalan. 8. Menumbuhkan kepercayaan anak pada pekerja sosial. b. Tahap Masuk Rumah Singgah Dalam tahap masuk rumah singgah, terdiri dari : 1. Mengajak anak jalanan ke rumah singgah. 2. Memberikan kesempatan pada anak jalanan untuk mengenal lebih dekat rumah singgah dan lingkungan sekitarnya. 3. Melakukan identifikasi awal terhadap anak jalanan. 4. Menjelaskan peran yang harus dilakukan anak jalanan untuk menyesuaikan diri dengan rumah singgah. 5. Melakukan kesepakatan pelayanan yang akan diterima oleh anak jalanan. c. Tahap Persiapan Menerima Kegiatan Tahap persiapan penerimaan kegiatan terdiri dari : 24 1. Menciptakan suasana kekeluargaan dalam rumah singgah. 2. Membuat tata tertib rumah singgah bersama anak. 3. Membimbing anak untuk berperilaku normatif. 4. Menyusun jadwal pemeriksaan kesehatan bulanan. 5. Membagi penanganan anak jalanan berdasarkan masalah dan kebutuhannya. 6. Menyiapkan anak memperoleh pelayanan. d. Tahap Penerimaan Kegiatan Dalam tahap ini terdapat berbagai kegiatan, antara lain : 1. Menghubungi sistem sumber yang akan dijadikan mitra. 2. Membuat kesepakatan kemitraan dengan sistem sumber. 3. Anak memperoleh pelayanan. 4. Memonitor anak selama memperoleh pelayanan. e. Tahap Pengakhiran Kegiatan Tahap pengakhiran dilakukan setelah anak selesai mengikuti seluruh proses pelayanan, tetapi juga dapat dilakukan apabila anak pergi tanpa kabar, kembali pada keluarga, mendapatkan pekerjaan tetap, atau anak dirujuk kepada keluarga pengganti atau lembaga lain penerima rujukan. Dalam tahapan pengakhiran kegiatan ini terdapat berbagai kegiatan, antara lain : 1. Membuat kesepakatan pengakhiran pelayanan dengan anak. 2. Penyatuan anak dengan keluarga atau keluarga pengganti. 3. Melakukan kunjungan rumah pada anak jalanan. 4. Pemantauan anak jalanan yang alih kerja. 5. Memberikan rujukan ke Panti Persinggahan kepada anak yang belum menemukan alternatif yang sesuai. 6. Memberikan rujukan kepada Mobil Sahabat Anak untuk anak yang masih berada di jalanan Depsos, 2005 : 15-18. Berdasarkan beberapa kajian mengenai rumah singgah di atas, dapat diketahui bahwa rumah singgah merupakan tempat perlindungan atau tempat tinggal sementara yang diperuntukkan khusus anak jalanan 25 yang berumur dibawah 20 tahun. Rumah singgah ini sebagai sarana perantara antara anak jalanan dan pihak-pihak yang membantu mereka. Pada dasarnya rumah singgah merupakan lembaga non formal yang didirikan untuk mengatasi permasalahan anak jalanan. Dalam rumah singgah tersebut anak jalanan mendapatkan pelayanan, baik pelayanan kebutuhan dasar anak, pendidikan maupun kesejahteraan anak, dimana kegiatan pelayanan tersebut dilakukan dalam kurun waktu tertentu, yakni mencapai tahap pengakhiran pelayanan. Rumah singgah juga merupakan salah satu alternatif sarana pendidikan dan bimbingan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan pada anak dan meminimalisir jumlah anak jalanan.

B. Pendidikan Anak Jalanan 1. Pengertian Pendidikan