commit to user 21
meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku. Khusus mengenai tayangan televisi, McQuail 1996: 264 mengemukakan bahwa
efeknya tergantung pada tingkat kekerapan dan keunggulan nisbi dari penyajian pesan, serta perhatian yang kadang kala merupakan prasyarat
dasar atau suatu kebutuhan efek.
4. Persepsi
Persepsi adalah inti dari komunikasi, sedangkan penafsiran interpretasi adalah inti dari persepsi, yang identik dengan penyandian-balik
decoding dalam proses komunikasi. Persepsi terdiri dari tiga aktivitas yaitu: seleksi, organisasi dan interpretasi Mulyana, 2007: 180-181.
Selanjutnya Deddy Mulyana 2007: 179 mendefinisikan persepsi sebagai
proses internal
yang memungkinkan
kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.
Kartono 2003: 47 menyatakan bahwa persepsi merupakan pengamatan secara global dan belum disertai kesadaran sehingga subjek dan
objeknya belum terbedakan dari satu ke yang lainnya atau masih dalam proses memiliki tanggapan.
Persepsi dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera
mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Akan tetapi perlu dicatat bahwa apa yang dipersepsikan seseorang dapat juga berbeda dari
kenyataan yang objektif Robbins, 2002: 460.
commit to user 22
Walgito 2000 mengemukakan ada beberapa tahapan proses terjadinya persepsi, yaitu sebagai berikut:
a. Proses kealaman atau proses fisik, yaitu proses ditangkapnya stimulus untuk alat indera manusia.
b. Proses fisiologis, yaitu proses yang diteruskan stimulus yang diterima oleh alat indera ke otak oleh saraf sensoris.
c. Proses psikologis, yaitu proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima oleh reseptornya.
d. Hasil dan proses persepsi, yaitu berupa tanggapan atau perilaku. Jalaludin Rakhmat 2001: 51 juga menyebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian, faktor fungsional dan struktural. Kenneth A. Andersen dalam Rakhmat 2001: 52 menyebut perhatian
sebagai proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli yang lainnya melemah.
Perhatian ditentukan oleh dua faktor: faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi gerak, intensitas stimuli, kebaruan dan perulangan.
Sedangkan faktor internal meliputi faktor biologis dan sosiopsikologis. Faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi misalnya: kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk faktor personal. Faktor struktural berasal dari sifat-sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang
ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Stephen P. Robbins 2002: 160-163 menyebut faktor lain yang
mempengaruhi persepsi, yaitu:
commit to user 23
1. Pelaku persepsi: bila seorang individu memandang objek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individu itu. 2. Target: karakteristik-karateristik dari target yang akan diamati dapat
mempengaruhi apa yang dipersepsikan. 3. Situasi: penting untuk melihat konteks objek atau peristiwa, unsur-unsur
lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi individu. Davidoff yang dikutip dalam Walgito 1994 :54 menyebut bahwa
meskipun stimulus yang diberikan sama, namun ada kemungkinan hasil persepsi antara individu yang satu berbeda dengan individu lainnya. Hal ini
dikarenakan pengalaman, kemampuan berpikir dan kerangka acuan yang berbeda. Dengan demikian persepsi bersifat individual.
5. Kekerasan