Persepsi tentang Kekerasan Poligami

commit to user 163 dipahami pria, asal melakukan poligami karena dianggap boleh oleh islam,padahal tidak memahami aturannya.

4. Persepsi tentang Kekerasan Poligami

Gibson, Ivancevich, Donnely dalam Yuliasari, 2005 berpendapat bahwa persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; 1 faktor situasi, 2 faktor kebutuhan, 3 faktor emosi, 4 faktor meniru, 5 faktor pemilihan stimulus dan gambaran diri individu tersebut. Proses persepsi juga dipengaruhi oleh keadaan psikologis seseorang dikemukakan oleh Kadarman 2004 bahwa ada dua golongan variabel yang mempengaruhi persepsi individu. Pertama yaitu variabel struktural yang terdiri dari faktor-faktor yang terkait dalam rangsang fisik dan proses neurologik. Kedua, variabel fungsional yaitu variabel yang terdapat dalam diri si pengamat seperti kebutuhan suasana hati dan pengalaman masa lalu serta sifat-sifat individu yang lain. Kesan persepsi yang diterima sangat bergantung dari pengalaman masa lalu dan faktor-faktor yang diperoleh melalui proses belajar dan proses pemecahan masalah dari seseorang yang kemudian memberikan suatu pemecahan atau pengertian terhadap objek tersebut. Ditambah oleh Leavit 1996 bahwa faktor-faktor kebutuhan berperan dalam proses persepsi seseorang terhadap lingkungan objek atau peristiwa. Faktor-faktor yang bervariasi tersebut dapatlah dipahami adanya perbedaan persepsi antara individu yang satu dengan yang lain. commit to user 164 Kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi tetapi jarang terungkap karena dianggap sebagai masalah keluarga. Anggota yang rentan terhadap tindak kekerasan dalam rumah tangga adalah anak dan perempuan. Menurut UU No. 23 tahun 2004, kekerasan dalam rumah tangga adalah suatu perbuatan yang dilakukan seseorang yang dapat menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan secara fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran rumah tangga atau merampas kemerdekaan secara melawan hukum dalam rumah tangga. Menurut pasal 28e ayat 1 UUD 1945 dinyatakan bahwa setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, berhak atas perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa setiap orang berhak atas perlindungan pribadi dan bebas dari tindak kekerasan dalam rumah tangga. Dewasa ini tindak kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran rumah tangga semakin meningkat. Tindak kekerasan dapat terjadi di mana dan kapan saja serta korban kekerasan kebanyakan kaum perempuan dan anak-anak. Mereka berada pada posisi yang lemah baik secara fisik, mental, ekonomi, dan budaya sehingga dirasa perlu untuk mendapat perlindungan. Menurut UU No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dijelaskan bahwa setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya penderitaan dan kesengsaran. commit to user 165 Penderitaan dan kesengsaran dapat dipastikan dialami oleh wanita yang menerima kekerasan dalam poligami. Seperti dalam sinetron Inayah, kekerasan terhadap perempuan terdiri dari beberapa bentuk, yaitu kekerasan terhadap fisik, kekerasan terhadap psikis, kekerasan di bidang ekonomi, dan kekerasan sosial. Kekerasan fisik yang terjadi dalam kehidupan poligami yaitu seperti memukul, menarik rambu, atau mendorong yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk melukai fisik korba, seperti yang diutarakan oleh Nur Hidayah bahwa kekerasan fisik terlihat secara jelas dalam adegan-adegan memukul, menjambak, mendorong yang dilakukan oleh Doso kepada Inayah,atau dari Istri-istrinya yang lain kepada Inayah. Bentuk kekerasan fisik ini seperti umpatan, makian, dan hinaan yang diterima korban kekerasan. Kekerasan psikis dalam sinetron Inayah ini juga dialami oleh Inayah. Ada kekerasan psikis yang tersirat, karena Doso sudah melakukan poligami, dengan begitu dia sudah melakukan kekerasan psikis. Rasa tertekan yang dialami Inayah, karena sering mendapat umpatan, makian, hinaan dari suami atau istri-istri tuanya. Kekerasan ekonomi juga terjadi dalam kehidupan poligami apabila suami tidak mampu bersikap adil. Hal ini terjadi pada Romo Doso yang tidak mampu bersikap adil dalam ekonomi. Kekerasan ekonomi, terjadi penelantaran dan ketidak adilan dalam memberikan nafkah, siapa yang dapat menarik perhatian doso itu yang akan diberi uang lebih. commit to user 166 Kekerasan seksual yang dialami oleh wanita banyak terjadi di kehidupan masyarakat, baik oleh suami atau kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki kepada perempuan. Kekerasan terhadap perempuan saat ini banyak terjadi, seperti banyaknya berita pemerkosaan. Itu sudah merupakan kekerasan seksual terberat bagi pelaku. Laki dan perempuan sedang pacaran, untuk membuktikan cinta laki-laki memaksa perempuan melakukan hubungan seksual.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi poligami