commit to user 47
menciptakan value added bagi pemegang saham secara konsisten dan berkesinambungan di tahun-tahun mendatang.
Kesuksesan dalam mengarungi kancah pertelevisian tidak membuat Perseroan lupa pada misi sosial yang diembannya. Kegiatan
sosial “Peduli Kasih” dan “Kita Peduli” yang digalakkan dengan mengumpulkan dana dari para pemirsa secara sukarela adalah salah satu
bentuk kepedulian Perseroan terhadap penderitaan rakyat kecil. Penyaluran dana dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.
Perseroan juga turut berperan aktif membantu program pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya dalam mengarahkan dan
menyalurkan kreativitas seni melalui pendidikan broadcast yang diselenggarakan oleh Akademi Teknologi Komunikasi dan Informasi
ATKI yang berada di bawah naungan Yayasan Indosiar.
2. Isi Siaran Indosiar
PT. Indosiar Visual Mandiri IVM resmi menjalani Evaluasi Dengar Pendapat EDP dengan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat KPIP
sebagai bagian dari tahapan pengajuan Izin Penyelenggaraan Penyiaran 156. Bagi KPI, EDP ini adalah yang pertamakali diselenggarakan bagi
lembaga penyiaran swasta nasional sejak UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran UU Penyiaran diberlakukan. Sesuai dengan ketentuan dalam
Surat Keputusan KPI No. 41 tahun 2005 tentang Panduan Prosedur Administratif Izin Penyelenggaraan Penyiaran. Dalam EDP ini pihak
Indosiar diminta untuk memaparkan studi kelayakan lembaganya dalam
commit to user 48
menyelenggarakan usaha di bidang penyiaran. Isi studi kelayakan tersebut terkait dengan berbagai aspek yang diantaranya terdiri dari aspek program
siaran, teknis penyiaran, kepemilikan, manajemen, maupun keuangan. Terkait dengan komposisi isi siaran, Triandy Suyatman, Direktur
Program Indosiar menjelaskan bahwa saat ini komposisi siaran lokal dalam negeri Indosiar telah mencapai 65 persen, dan sisanya adalah
siaran asing. Ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat 2 dalam UU Penyiaran yang mengatur bahwa batas minimal siaran dalam
negeri adalah 60 persen. Sebelum ini, sebagaimana tercatat dalam annual
report IVM tahun 2005 Indosiar.com, komposisi minimal 60 persen
untuk siaran dalam negeri juga telah dilakukan Indosiar sejak tahun 2003, dan telah mencapai 65 persen pada tahun 2005.
Indosiar telah memberlakukan sensor internal terhadap isi siarannya
baik yang
diproduksi pihak
internal in
house production
maupun eksternal. Terkait dengan isu pornografi dalam isi siaran, pihak Indosiar mengharapkan adanya batasan-batasan yang lebih
jelas. Selain itu, pihak Indosiar juga menyatakan bahwa lembaganya telah mencatatkan diri sebagai lembaga yang paling disiplin untuk mengirimkan
materi siarannya kepada Lembaga Sensor Film LSF. Terbukti, menurut Handoko, Indosiar pernah mendapatkan penghargaan Satya Widya
Nugraha yakni penghargaan yang diberikan LSF kepada lembaga penyiaran TV yang disiplin mengirimkan materinya kepada LSF sebelum
ditayangkan. Selanjutnya, sesuai dengan pasal 33 ayat 4 UU Penyiaran,
commit to user 49
hasil EDP dengan Indosiar ini akan menjadi bahan evaluasi internal KPI untuk memutuskan rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran
sebelum dibawa dalam Rorum Rapat Bersama dengan Pemerintah. Sementara itu, Humas Indosiar Gufroni Sakaril menyatajan
program lisensi dari Meksiko, Akademi Fantasi Indosiar AFI yang sukses di tahun 2004 dengan rating 20 dan berlanjut tahun 2005, akan
diteruskan pada tahun 2006. Hal ini dikarenakan AFI masih meraih rating bagus. Begitu
jugaKondang In,
Lomba penyanyi
dangdut Indosiar yang masih digemari pemirsa. Program Indosiar yang mendapat penghargaan berupa Anugerah
Kebudayaan tahun lalu adalahHorison. Indosiar juga meraih penghargaan Satya Vidia Nugraha dari Lembaga Sensor Film LSF. Sedangkan
penghargaan dari Asian Television Awards, kategori Highly Commended in Life Event Coverage diberikan untuk program Misa Malam
Natal. Program stasiun
ini, The Bells-A
Christmas Concert juga
meraih Highly Commended in Best Music Programme. .
B. Tayangan Sinetron di Televisi 1. Pengertian Tayangan Sinetron di Televisi