Media Massa Kajian Teori 1. Komunikasi

commit to user 18 Berbagai definisi mengenai komunikasi massa tersebut memunculkan suatu karakteristik dari komunikasi massa yang menurut Ardianto dan Erdinaya 2007: 7 terdiri dari: a. Komunikator terlembagakan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya yang melibatkan lembaga dan bergerak dalam organisasi yang kompleks. b. Pesan bersifat umum Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik bagi sebagian besar komunikannya. c. Komunikannya anonim dan heterogen Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikasn anonim, karena komunikasi berlangsung dengan media dan tidak tatap muka. Selain itu, komunikan komunikasi massa adalah heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.

3. Media Massa

Media adalah suatu alat penyampaian berita yang aktif, media dapat mempengaruhi efektivitas beritanya Kertopati, 1988: 385, sedangkan massa mas pengertian mas media adalah alat atau sarana untuk menghubungkan dengan masyarakat Wiryanto, 2000, 86. Jadi, media massa mas media adalah suatu alat yang ada dalam periklanan dan commit to user 19 dipergunakan untuk menghubungkan masyarakat dengan suatu hal dapat barang atau jasa, dan lain-lan. Setiap media yang ada memiliki kesan dan kepribadian sendiri-sendiri. Ada yang lebih menonjol sebagai “prestise” seperti majalah Tempo dan Eksklusif. Ada pula yang lebih menonjol dalam “keahlian” seperti majalah Management dan Bisnis Panuju, 2001: 153. Sebagai salah satu media televisi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat mempunyai ciri-ciri, yaitu: 1 Komunikator: orang yang menyampaikan informasi. 2 Pesan: pesan yang akan disampaikan kepada pemirsa. 3 Kornunikan: sasaran masyarakat sebagai penerima pesan. 4 Efek: merupakan perubahan yang terjadi pada audience atai pemirsa setelah menerima informasi Panuju, 2001: 158. Secara ringkas Gerbner memberikan proposisi-proposisi tentang teori kultivasi sebagai berikut Kriyantono, 2007: 283-284: 1. Televisi merupakan suatu media yang unik yang memerlukan pendekatan khusus untuk diteliti. 2. Pesan-pesan televisi membentuk sebuah sistem yang koheren, mainstream dari budaya. 3. Sistem-sistem isi pesan tersebut memberikan tanda-tanda untuk kultivasi. 4. Analisis kultivasi memfokuskan pada sumbangan televisi terhadap waktu untuk berpikir dan bertindak dari golongan-golongan sosial yang commit to user 20 besar dan heterogen. 5. Teknologi baru seperti VCR memperluas daripada mengelakkan jangkauan pesan televisi. 6. Analisis kultivasi memfokuskan pada penstabilan yang meluas dan penyamaan akibat-akibat. Dijelaskan oleh Suyanto 2005: 4 bahwa guna mencapai proposisi- kultivasi diperlukan strategi merancang tayangan televisi, yaitu mencakup: 1. Strategi menetapkan audien sasaran. 2. Strategi menetapkan sasaran dan anggaran program televisi. 3. Strategi mencari keunggulan program yang ditayangkan. 4. Merancang tema program televisi. 5. Strategi merancang daya tarik program televisi. Menurut teori ini, televisi mampu menciptakan ”sindrom dunia makna”, artinya bagaimana seseorang memaknai dunia dipengaruhi oleh pemaknaan televisi. Sindrom tersebut dapat dilihat dari hasil riset kultivasi yang dilakukan Gerbner. Severin dan Tankard, 2005: 321. Pesan melalui media massa mungkin akan menghasilkan efek-efek. Rakhmat 2001: 219 menyebutkan efek-efek yang mungkin ditimbulkan oleh pesan media massa yaitu efek kognitif, afektif dan behavioral. Efek kognitif berupa perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi khalayak. Efek afektif adalah efek yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Sedangkan efek behavioral merujuk pada perilaku nyata yang diamati, commit to user 21 meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku. Khusus mengenai tayangan televisi, McQuail 1996: 264 mengemukakan bahwa efeknya tergantung pada tingkat kekerapan dan keunggulan nisbi dari penyajian pesan, serta perhatian yang kadang kala merupakan prasyarat dasar atau suatu kebutuhan efek.

4. Persepsi