commit to user 30
hal ini poligami wajib dilaksanakan, tanpa adanya ikatan-ikatan dan syarat-syarat.
e. Hubungan kekeluargaan Kadang-kadang wilayah poligami itu lebih luas lagi, suami ingin
menikah lagi dengan istri yang baru, dengan maksud untuk memperkuat hubungan kekeluargaan. Suami menikah dengan seorang wanita yang
masih familinya, dalam suasana yang menampakkan kebutuhan familinya itu untuk menikah dengan laki-laki yang masih famili.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa poligami adalah perkawinan antara seorang laki-laki dengan lebih dari seorang wanita dalam
kurun waktu yang sama sebagai satu usaha untuk membimbing wanita, meningkatkan dari suasana kehidupan yang terlantar menuju kehidupan
yang mulia dimana wanita mengalami kebahagiaan di bawah naungan-Nya.
7. Persepsi Kekerasan terhadap Poligami
Kartono 2003: 47 menyatakan bahwa persepsi merupakan pengamatan secara global dan belum disertai kesadaran sehingga subjek dan
objeknya belum terbedakan dari satu ke yang lainnya atau masih dalam proses memiliki tanggapan. Riauskina, dkk 2005 mendefinisikan
kekerasan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorangsekelompok yang memiliki kekuasaan, terhadap orang lain yang
lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Selanjutnya Soemiyati 1986 mengemukakan definisi poligami dan
batasan-batasannya sebagai berikut : Poligami ialah perkawinan antara
commit to user 31
seorang laki-laki dengan lebih dari seorang wanita dalam kurun waktu yang sama. Mengawini wanita lebih dari seorang ini menurut hukum Islam
diperbolehkan dengan dibatasi paling banyak empat orang. Pembolehan kawin lebih dari satu orang ini diberikan dengan pembatasan-pembatasan
yang berat, berupa syarat-syarat dan tujuan yang mendesak. Setiap wanita dewasa pasti menginginkan suatu saat dapat melalui
pernikahan yang sah dengan seorang pria. Pernikahan yang sah secara materiil dan imateriil akan melindungi hak-hak wanita sebagai isteri. Secara
materiil sebagai seorang isteri dapat diterima di lingkungan masyarakat, kedudukan diakui oleh keluarga sebagai seorang wanita yang bersuami, dan
juga terpenuhi kebutuhan hidup. Antara laki-laki dan perempuan yang tinggal serumah diikat dalam
pertalian pernikahan merupakan kehidupan rumah tangga sesuai dengan peraturan Negara.
Tujuan dari perkawinan menurut Amini 1997 adalah : a. Menyatukan dua pribadi yang berbeda untuk mencapai satu tujuan
sebagai keluarga yang bahagia. b. Melanjutkan keturunan yang merupakan sambungan hidup dan
menyambung cita-cita. c. Menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Tuhan.
d. Menimbulkan rasa cinta antara suami dan isteri. Maksudnya keduanya saling akan tetapi, dalam kenyataan banyak ditemui pernikahan yang
commit to user 32
telah melanggar undang-undang tetapi dalam ajaran agama Islam diperbolehkan
F. Definisi Konseptual