Tanggapan LSM tentang Poligami

commit to user 90 “perilaku kasar yang ada di sinetron itu juga ada lo dalam kehidupan nyata, saya pernah mendampingi korban yang berada dalam lingkungan poligami seperti itu. Konfliknya seperti dalam sinetron,dari situ saya belajar juga memahami korban dan memberi pendampingan.” Sumber : Dra. Hj. Siti Kasiyati, wawancara tanggal 3 Februari 2010 . Vera kartika Giyanti juga menguatkan pendapat Hj. Siti Kasiyati. Menurutnya konflik kekerasan dalam sinetron itu pernah ia tangani dalam kehidupan nyata. “Di sinetron itu kan ada bermacam-macam konfliknya. Terkadang dari menonton sinetron kita jadi tau bagaimana harus mendampingi korban,memberikan solusi yang tepat. Karena daam sinetron biasanya korban hanya pasrah,dari situ kita terilhami harus berbuat seperti apa.” Sumber Vera Kartika Giyanti, SH. wawancara tanggal 25 Januari 2010

2. Tanggapan LSM tentang Poligami

Keseluruhan LSM yang diamati dalam penelitian ini menentang adanya poligami dengan alasan bahwa poligami hanya menyebabkan isteri menderita dan merendahkan kedudukan wanita dalam rumah tangga. Tanggapan LSM tentang poligami beragam, mulai dari poligami menyakiti perempuan, pria tidak akan bisa berlaku adil jika berpoligami, poligami adalah salah satu alasan bagi pria untuk tidak berbuat zina, yang kesemuanya mencerminkan ketidaksetujuan lembaga LSM terhadap perilaku poligami. Beberapa pendapat yang diberikan antara lain: a. Poligami menyakiti perempuan Poligami yang dilakukan oleh laki-laki secara langsung menyakiti perempuan secara psikis. Hal ini dapat diketahui melalui pendapat Natalia Maharani, dengan kutipannya sebagai berikut: commit to user 91 “Poligaminya itu sendiri sudah merupakan bentuk penganiayaan yang menyakiti perempuan secara psikis. Ketika Doso memutuskan untuk berpoligami,maka kekerasan psikis itu sudah terjadi. Tidak mungkin seorang istri begitu saja merelakan suaminya untuk berpoligami.” Sumber: Dra. Natalia Maharani, SH wawancara 29 Jnuari 2010. Pendapat tesebut didukung oleh Vera Kartika Giyanti bahwa seorang wanita dari lubuk hatinya yang paling dalam tidak ingin suami berbagi kasih sayang dengan wanita lain. Apabila hal tersebut tetap terjadi, maka wanita tersebut akan merasa sakit hati akibat perbuatan suaminya yang menikah lagi. “Sebagian besar wanita mempunyai perasaan yang sama saat membina rumah tangga, wanita ingin suaminya hanya memberikan kasih sayang kepada satu isteri. Kenyataan sering tidak sesuai dengan harapan, di saat suaminya ingin menikah lagi, maka buyarlah harapannya untuk mendapatkan keutuhan kasih sayang suami. Akibatnya, isteri merasa sakit hati akibat suami yang menikah lagi”Sumber Vera Kartika Giyanti,SH. wawancara tanggal 25 Januari 2010 b. Pria tidak akan bisa berlaku adil jika berpoligami Sesuai ajaran agama Islam, poligami diperbolehkan bagi seseorang dengan syarat bersikap adil pada isteri-isteri yang dipoligami. Salah satu syarat yang harus dilakukan oleh pelaku poligami yaitu bersikap adil. Sikap adil terhadap isteri-isteri yang dipoligami, termasuk dalam kasih sayang. Menurut Natalia Maharani sikap adil dalam kasih sayang tidak dapat dimiliki oleh pelaku poligami, karena cinta sudah terbagi. “Tidak mungkin seorang istri begitu saja merelakan suaminya untuk berpoligami. Walaupun akhirnya dia menyetujui,tetapi kan itu ada unsur paksaan. Seperti dikatakan Rosulullah itu boleh commit to user 92 berpoligami asalkan berlaku adil.” Sumber: Dra. Natalia Maharani, SH wawancara 29 Jnuari 2010 Dikatakan oleh Vera Kartika Giyanti bahwa suami yang melakukan poligami mempunyai kehidupan yang bercukupan, tetapi tidak mampu bersikap adil “Walaupun sudah berkecukupan si suami tidak bisa adil terhadap istri, sehingga memicu kecemburuan”Sumber Vera Kartika Giyanti, SH,. wawancara tanggal 25 Januari 2010 Siti Kasiyati menambahkan bahwa perilaku adil tidak ada dalam poligami dapat menyebabkan terjadinya rasa iri pada isteri-isteri yang dipoligami. “Pada dasarnya memang karena adanya ketidakadilan. Melihat Doso melakukan poligami lagi dengan Inayah, istri-istrinya menjadi iri, pertama Doso itu begitu sayang dengan Inayah, sehingga menimbulkan kecemburuan diantara istri-istri yang lain” Sumber : Dra. Hj. Siti Kasiyati, wawancara tanggal 3 Februari 2010 . Diterangkan oleh Natalia Maharani bahwa ketidakadilan yang dilakukan oleh Romo Doso terhadap isteri-isterinya adalah ketidakadilan dalam memberikan nafkah atau masalah ekonomi. Bagi Romo Doso, uang dimanfaatkan untuk menarik wanita-wanita yang dijadikan isterinya. “Macem-macem yak arena masalah ekonomi, missal doso tidak rata dalam memberikan nafkah.. lebih banyak ke istri pertama,kemudian sama inayah disunat. Atau ketika doso itu lebih memberi uwang pada yang bisa menarik perhatian dia,kemudian menimbulkan iri istri lainnya dan antara istri satu sama istri yang lain” Sumber: Dra. Natalia Maharani, SH wawancara 29 Jnuari 2010 commit to user 93 c. Poligami adalah salah satu alasan bagi pria untuk melegalkan zina Siti Kasiyati berpendapat bahwa sebagian laki-laki yang ingin melakukan poligami dengan alasan daripada berbuat zina lebih menikah lagi, seperti dalam kutipan berikut: “Sekarang ini, banyak alasan laki-laki untuk melakukan poligami, salah satunya yaitu alasan agar dirinya tidak melakukan zina. Dengan poligami ia tidak memuaskan hasrat seksualnya kepada perempuan lain selain isteri pertamanya.” Sumber : Dra. Hj. Siti Kasiyati, wawancara tanggal 3 Februari 2010. Pendapat yang hampir sama diutarakan oleh Vera Kartika Giyanti bahwa laki-laki yang melakukan poligami dengan alasan agar tidak melakukan zina merupakan alasan yang sudah biasa dilakukan oleh para suami untuk melakukan perbuatan poligami. “Laki-laki yang melakukan poligami dengan alasan agar tidak melakukan perbuatan zina menurut saya adalah laki-laki yang ingin memuaskan kebutuhan pribadi seksualnya yang tidak puas dengan pelayanan biologis isterinya. Hanya alasan tersebut yang memungkinkan seorang isteri akan memberikan ijin kepada suaminya untuk menikah lagi.” Sumber Vera Kartika Giyanti, SH. wawancara tanggal 25 Januari 2010

3. Tanggapan LSM tentang Faktor yang mempengaruhi poligami