commit to user 23
1. Pelaku persepsi: bila seorang individu memandang objek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individu itu. 2. Target: karakteristik-karateristik dari target yang akan diamati dapat
mempengaruhi apa yang dipersepsikan. 3. Situasi: penting untuk melihat konteks objek atau peristiwa, unsur-unsur
lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi individu. Davidoff yang dikutip dalam Walgito 1994 :54 menyebut bahwa
meskipun stimulus yang diberikan sama, namun ada kemungkinan hasil persepsi antara individu yang satu berbeda dengan individu lainnya. Hal ini
dikarenakan pengalaman, kemampuan berpikir dan kerangka acuan yang berbeda. Dengan demikian persepsi bersifat individual.
5. Kekerasan
Istilah kekerasan atau kekerasan pada saat ini telah menjadi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat. Ada banyak definisi
mengenai kekerasan, terutama yang terjadi dalam konteks lain tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual. Riauskina, dkk 2005 mendefinisikan
kekerasan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorangsekelompok yang memiliki kekuasaan, terhadap orang lain yang
lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Riauskina, dkk 2005 mengelompokkan perilaku kekerasan ke
dalam 5 kategori:
commit to user 24
a. Kontak fisik langsung memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit,
mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain.
b. Kontak verbal langsung mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama name-calling, sarkasme,
merendahkan put-downs, mencelamengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.
c. Perilaku non-verbal langsung melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau
mengancam; biasanya diertai oleh kekerasan fisik atau verbal. d. Perilaku
non-verbal tidak
langsung mendiamkan
seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga
menjadi retak,
sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
e. Pelecehan seksual,kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal. Ada beberapa bentuk kekerasan yang dilakukan dalam Sinetron
Inayah: a. Kekerasan fisik : kekerasan fisik merupakan suatu bentuk kekerasan
yang dapat mengakibatkan luka atau cedera seperti memukul, menganiaya, menyekap, menjambak, dll.
b. Kekerasan psikis : kekerasan secara emosional dilakukan dengan cara menghina, melecehkan, mencela atau melontarkan perkataan yang
commit to user 25
menyakiti perasaan, melukai harga diri, menurunkan rasa percaya diri, membuat orang merasa hina, jelek, tidak berguna dan tidak berdaya.
c. Kekerasan ekonomi: kekerasan dengan cara penelantaran ekonomi, seperti tidak adil dalam memberikan materi, hanya memberikan materi
kepada isteri yang dapat menarik perhatian Romo Doso. d. Kekerasan seksual: kekerasan dengan cara memaksa berhubungan intim
padahal Inayah tidak siap melakukan, dan mengancam akan disetrum jika Inayah tidak mau berhubungan intim dengan Romo Doso.
Menurut Riauskina, dkk 2005 salah satu dampak dari kekerasan yang paling jelas terlihat adalah kesehatan fisik. Beberapa dampak fisik
yang biasanya ditimbulkan kekerasan adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada. Bahkan dampak fisik ini bisa
mengakibatkan kematian. Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka panjang adalah menurunnya kesejahteraan psikologis psychological
well-being dan penyesuaian sosial yang buruk. Dari penelitian yang dilakukan Riauskina dkk., ketika mengalami kekerasan, korban merasakan
banyak emosi negatif marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam
jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga.
Syarif 2009 berpendapat bahwa dampak-dampak kekerasan dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
commit to user 26
a. Kekerasan fisik, yaitu perbuatan yang menghabiskan mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat;
b. Ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, danatau penderitaan psikis berat pada
seseorang; c. Dampak fisik : kekerasan secara fisik mengakibatkan organ-organ tubuh
mengalami kerusakan seperti memar, luka-luka, dll. d. Dampak psikologis : trauma psikologis, rasa takut, rasa tidak aman,
dendam. menurunnya daya konsentrasi, kreativitas, hilangnya inisiatif, serta daya
tahan mental, menurunnya rasa percaya diri, inferior, stress, depresi dsb. Dalam jangka panjang, dampak ini bisa terlihat dari penurunan
prestasi, perubahan perilaku yang menetap. e. Dampak sosial : korban yang mengalami tindakan kekerasan tanpa ada
penanggulangan, bisa saja menarik diri dari lingkungan pergaulan, Mereka juga jadi pendiam dan sulit berkomunikasi. Bisa jadi mereka jadi
sulit mempercayai orang lain, dan semakin menutup diri.
6. Poligami