Tanggapan LSM terhadap Sinetron Inayah di Indosiar

commit to user 87 Mau mengadi sama Orang tuanya sudah tidak diperhatikan karena orang tua Inayah merasa berhutang budi kepad Doso karena semua hutang-hutangnya sudah dibayarkan Doso dan sebagai gantinya Doso menikahi Inayah.” Sumber: Dra. Marijati, Wawancara tanggal 25 Januari 2010 Ibu Hj. Kadiono juga berpendapat bahwa selain hanya diam, korban kekerasan memang mempunyai pembawaan bahasa tubuh yang tidak gesit dan berpikiran pendek. “Hanya diam. Inayah itu tidak pernah berontak atas kezaliman- kezaliman yang diterimanya. Inayah itu baiknya kelewat baik, melebihi malaikat, tapi pikirannya pendek, tidak pintar, dan gerakan tubuhnya lelet, tidak gesit, dan banyak bengongnya dan yang pasti kerjaannya hanya menangis saja, tidak berusaha mengadu atau melapor.” Sumber:Ibu Hj. Kadiono, wawancara tanggal 13 Februari 2010.

B. Tanggapan LSM terhadap Sinetron Inayah di Indosiar

Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa aktivis LSM, tanggapan LSM terhadap Sinetron Inayah di Indosiar terdiri dari tanggapan LSM tentang sinetron Inayah di Indosiar, tanggapan LSM tentang poligami, tanggapan LSM tentang Kekerasan, tanggapan LSM tentang kekerasan perempuan, dan Tanggapan LSM tentang kekerasan dalam poligami, dengan penjelasannya sebagai berikut:

1. Tanggapan LSM terhadap Sinetron Inayah di Indosiar

Beragam tanggapan yang dikemukakan oleh responden dalam penelitian ini, Sinetron Inayah dianggap menarik untuk ditonton karena beberapa hal. Alasannya adalah sebagai berikut: a. Aktor dan aktris yang menghayati peran commit to user 88 Aktor dan aktris yang berperan dalam sinetron Inayah dianggap oleh beberapa responden sangat menghayati perannya dan sangat sesuai memerankan karakter masing-masing. Seperti dikatakan oleh Hj. Siti Kasiyati, ketua Ketua Lembaga Hubungan Organisasi Hukum dan Advokasi Pimpinan Wilayah Aisyiah. “Kemampuan para pemerannya sangat luar biasa, akting menangisnya seperti tidak dibuat-buat. Kalau yang jahat ya bisa kelihatan jahat sekali. Memang benar-benar disiapkan untuk sinetron itu.” Sumber : Dra. Hj. Siti Kasiyati, wawancara tanggal 3 Februari 2010 . Pendapat Hj. Siti Kasiyati juga didukung oleh Vera Kartika Giyanti, salah seorang responden yang mengatakan akting para pemeran di sinetron Inayah terasa begitu wajar. “Aktingnya terasa sangat wajar, pantas sekali memerankannya. Kayaknya sangat menghayati gitu. Kita yang menonton bisa terhanyut didalamnya.” ”Sumber Vera Kartika Giyanti,SH. wawancara tanggal 25 Januari 2010 Sedangkan Natalia Maharani, seorang pendamping di LSM Pendamping Korban Yayasan Advokasi Transformasi Untuk Masyarakat juga berpendapat sama. Mengapa Sinetron Inayah diminati pemirsa salah satu faktornya karena para pemeran yang sangat menghayati perannya masing-masing. “pemain-pemainnya itu lho,menghayati sekali.Inayah juga. Kalau sudah akting memelas itu bisa seperti beneran. Peran suami juga kelihatan orang yang nyebelin sekali. Istri-isrinya juga. Salut untuk akting artis sinetron itu.” Sumber: Dra. Natalia Maharani, SH wawancara 29 Jnuari 2010. commit to user 89 b. waktu tayang yang tepat Dari hasil wawancara yang diperoleh, waktu tayang yang tepat mempengaruhi ketertarikan menonton. Seperti dikatakan Vera Kartika Giyanti,salah seorang responden yang beranggapan penayangan sinetron Inayah pada jam tayang yang tepat diyakini mampu menyedot perhatian pemirsa. “Inayah ditayangkan pada waktu yang strategis, sehingga mampu menyedot perhatian pemirsa. Iklannya sebagai target promosi juga banyak dipasang.” Sumber Vera Kartika Giyanti, SH. wawancara tanggal 25 Januari 2010 Natalia Maharani, salah seorang responden juga mendukung pendapat Vera Kartika Giyanti, dia beranggapan “kesaktian” jam tayang yang tepat menjadi strategi ampuh untuk menarik perhatian penonton. “Sinetron Inayah memang sengaja ditayangkan di jam-jam yang sering dilihat penonton. Jam tayang Inayah kan saat-saat orang habis bekerja,meluangkan waktu menonton televisi. Pantas saja penontonnya banyak.” Sumber: Dra. Natalia Maharani, SH wawancara 29 Jnuari 2010. c. Konflik yang ada didalamnya bisa dijadikan pelajaran untuk pendampingan korban Semua responden dalam wawancara yang telah dilakukan berpendapat mereka menonton sinetron itu salah satu sebabnya adalah sebagai pelajaran untuk mendampingi korban. Hj. Siti Kasiyati berpendapat di sinetron itu walaupun berlebihan tetapi kadang ada orang yang berperilaku sekasar yang di sinetron. commit to user 90 “perilaku kasar yang ada di sinetron itu juga ada lo dalam kehidupan nyata, saya pernah mendampingi korban yang berada dalam lingkungan poligami seperti itu. Konfliknya seperti dalam sinetron,dari situ saya belajar juga memahami korban dan memberi pendampingan.” Sumber : Dra. Hj. Siti Kasiyati, wawancara tanggal 3 Februari 2010 . Vera kartika Giyanti juga menguatkan pendapat Hj. Siti Kasiyati. Menurutnya konflik kekerasan dalam sinetron itu pernah ia tangani dalam kehidupan nyata. “Di sinetron itu kan ada bermacam-macam konfliknya. Terkadang dari menonton sinetron kita jadi tau bagaimana harus mendampingi korban,memberikan solusi yang tepat. Karena daam sinetron biasanya korban hanya pasrah,dari situ kita terilhami harus berbuat seperti apa.” Sumber Vera Kartika Giyanti, SH. wawancara tanggal 25 Januari 2010

2. Tanggapan LSM tentang Poligami