Jenis Investasi Swasta Investasi Swasta

44 - Penanaman Modal Asing Tidak Langsung Foreign Indirect Investment, adalah usaha patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki oleh warga Negara atau badan hokum Indonesia, dengan ketentuan peserta Indonesia harus memiliki paling sedikit 5 dari modal disetor sejak pendirian perusahaan penanaman modal asing. Ketentuan usaha patungan ini bersifat wajib bagi kegiatan investasi yang dilakukan dalam Sembilan sektor publik, yaitu pelabuhan, produksi dan transisi serta distribusi tenaga listrik untuk umum, telekomunikasi, pembangkit tenaga atom, dan media masa.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi

Banyak atau tidaknya para investor swasta baik asing maupun dalam negeri yang berminat untuk menginvestasikan modalnya pada suatu usaha dalam suatu daerah, dipengaruhi oleh beberapa faktor, Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi pada suatu negara adalah sebagai berikut Sadono, 2004: 122-131: a. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis uaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang diperlukan. 45 b. Tingkat Bunga Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang ditanam yaitu berupa persentase keuntungan netto belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar modal yang diperoleh dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan didalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu: Pertama, dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut deposito, Kedua, dengan menggunakannya untuk investasi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan di bayar. c. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan Dengan adanya ramalan tentang kondisi ekonomi dimasa depan akan dapat menentukan tingkat investasi yang akan tercipta dalam perekonomian. Apabila ramalan dimasa depan adalah baik, maka investasi akan naik, begitupun sebaliknya. d. Kemajuan teknologi Dengan adanya temuan-temuan teknologi inovasi, maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi tingkat investasi yang dicapai. 46 e. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total penerimaan agregat meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain included investment. f. Keuntungan yang diperoleh perusahaan Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para pengusaha untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperolehnya untuk investasi-investasi baru.

E. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK

Menurut Sadono 2004 :18, angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Angkatan kerja terdiri atas golongan yang bekerja, dan golongan yang menganggur yang sedang mencari pekerjaan, Sedangkan yang dimaksud dengan bukan angkatan kerja adalah mereka yang masih sekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Sedangkan, Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk dalam usia kerja. Yang dimaksud dengan penduduk usia kerja adalah penduduk yang telah berusia 15-64 tahun yang berpotensi memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas untuk kategori usia kerja lihat hasil Sensus Penduduk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Swasta dan Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara

5 64 97

Analisis Pengaruh PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), Tingkat Investasi dan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Sumatera Utara

2 68 72

Analisis Pengaruh Investasi,Angkatan Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sumatera Utara

1 71 106

Analisis Pengaruh Kapasitas Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

2 44 94

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

1 35 88

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, ANGKATAN KERJA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA.

0 4 33

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 21

Pengaruh Konsentrasi Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Barat Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah.

0 0 6

Analisa Pengaruh Investasi Pemerintah, Investasi Swasta dan Kebijakan Investasi Pemerintah pada Era Otonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang.

0 1 6