93 tercapainya produksi ikan konsumsi sebesar 6.618,6 tonekor atau
menurun 3.62 dari produksi tahun 2000 sebesar 6.935,30 tonekor. Jumlah nelayan meningkat sebanyak 21,19 . Armada perikanan
naik sebanyak 55,70 . Kegiatan penangkapan ikan ini masih didominasi oleh penangkapan ikan pantai sehinggga ikan lepas pantai dan samudera
belum tergarap. Produksi ikan konsumsi menurun rata-rata 2,41 per tahun,
produksi benih ikanudang meningkat 56,72 per tahun, ikan hias 53,31 per tahun. Konsumsi ikan rata-rata selama 5 tahun mengalami
kenaikan sebesar 0,84 per tahun.
5. Jawa Timur
a. Lokasi dan Keadaan Geografis
Jawa Timur adalah sebuah propinsi di bagian timur Pulau Jawa. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa
2005. Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 propinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di
Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Propinsi
Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut
Jawa dan Samudera HindiaPulau Sempu dan Nusa Barung.
94 Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan
memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85 terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
b. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2005 adalah 37.070.731 jiwa, dengan kepadatan 774 jiwakm2. Kabupaten dengan jumlah
penduduk terbanyak adalah Kabupaten Malang, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya. Laju pertumbuhan
penduduk adalah 0,59 per tahun 2004.
c. Potensi Wilayah
Karakteristik Jawa timur atas dasar struktur, sifat dan persebaran jenis tanahnya diidentifikasi merupakan daerah subur, sebagian besar
wilayah Jawa Timur di aliri sungai, 2 buah sungai yang besar adalah kali Brantas sepanjang 317 Km dan Bengawan Solo sepanjang 540 Km.
Keberadaan sungai-sungai tersebut selain untuk pengairan dan prasarana transportasi antar daerah juga didayagunakan untuk bendungan,
pembangkit energi, perikanan dan wisata. Selain dari sungai-sungai tersebut, keadaan hidrologis Jawa Timur juga ditentukan oleh adanya
rawa - rawa maupun telaga, bendungan, waduk, mata air dan sumur bor. Menurut pola penggunaan kawasan hutan di Jawa Timur ada
berbagai macam, diantaranya untuk cagar alam, hutan wisata, calon taman nasional, hutan lindung, reboisasi, tumpang sari serta hutan
produksi, sedangkan produksi hutan di Jawa Timur merupakan salah satu
95 komoditas ekspor non migas. Jawa Timur mempunyai potensi perikanan