Faktor Ekonomi Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

24 2 Akumulasi Modal Faktor ekonomi penting kedua dalam pertumbuhan ialah akumulasi modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu, hal ini disebut akumulasi modal atau pembentukan modal. Pembentukan modal merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi. Di satu pihak ia mencerminkan permintaan efektif, dan di pihak lain ia menciptakan efisiensi produktif bagi produksi di masa depan. Proses pembentukan modal menghasilkan kenaikan output nasional dalam berbagai cara. Pembentukan modal diperlukan untuk memenuhi permintaan penduduk yang meningkat di negara yang bersangkutan. Investasi di bidang barang modal tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga kesempatan kerja. Pembentukan modal ini pula yang membawa kearah kemajuan teknologi. Pembentukan modal membantu usaha penyediaan mesin, alat dan perlengkapan bagi tenaga buruh yag semakin meningkat. Pembentukan modal ini pula yang membawa kearah penggalian Sumber Daya Alam, industrialisasi dan ekspansi pasar yang diperlukan bagi kemajuan ekonomi. 3 Organisasi Organisasi merupakan bagian penting dari proses pertumbuhan. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dialam 25 kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi komplemen modal, buruh dan membantu meningkatkan produktivitasnya. Dalam pertumbuhan ekonomi modern, para wiraswastawan tampil sebagai organisator dan pengambil resiko di antara ketidakpastian. Wiraswasta bukanlah manusia dengan kemampuan biasa. Ia memiliki kemampuan khusus untuk bekerja dibandingkan orang lain. menurut Schumpeter, seorang wiraswastawan tidak perlu seorang kapitalis. Fungsi utamanya ialah melakukan pembaharuan inovasi. 4 Kemajuan Teknologi Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting didalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan itu berkaitan dengan perubahan didalam metode produksi yang merupakan hasil pembaharuan atau hasil dari teknik penelitian baru. Perubahan pada teknologi telah menaikkan produktifitas buruh, modal dan faktor produksi yang lain. Simon Kuznet dalam Jhingan 2004: 72 ada lima pola penting pertumbuhan teknologi di dalam pertumbuhan ekonomi modern. Yaitu: penemuan ilmiah atau penyempurnaan pengetahuan teknik; investasi; inovasi; penyempurnaan dan penyebarluasan penemuan yang biasanya diikuti dengan penyempurnaan. Menurutnya, inovasi terdiri dari dua macam : pertama, penurunan biaya yang tidak menghasilkan perubahan apapun pada kualitas produk. 26 Kedua, pembaharuan yang menciptakan produk baru dan menciptakan perintaan baru akan produk tersebut. Yang kedua ini merupakan perubahan yang menciptakan permintaan. 5 Pembagian Kerja Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktifitas. Keduanya membawa kearah ekonomi produksi skala besar yang selanjutnya membantu perkembangan industri. Jika skala produksi luas, spesialisasi dan pembagian kerja akan meluas pula. Alhasil, jika produksi naik, laju pertumbuhan ekonomi akan melesat.

b. Faktor Non-ekonomi

Faktor non-ekonomi bersama-sama faktor ekonomi saling mempengaruhi kemajuan perekonomian. Dalam kenyataannya, faktor non-ekonomi pada umumnya, seperti organisasi sosial, budaya, dan politik, mempengaruhi faktor-faktor ekonomi. Oleh karena itu, faktor non-ekonomi juga memiliki arti penting di dalam pertumbuhan ekonomi. Berikut faktor-faktor non-ekonomi : 1 Faktor Sosial Faktor sosial dan budaya juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pendidikan dan kebudayaan barat membawa ke arah penalaran reasoning dan skeptisme. Ia menanamkan semangat yang menghasilkan berbagai penemuan baru dan akhirnya memunculkan kelas pedagang baru. Kekuatan faktor ini menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial. Orang dibiasakan 27 menabung dan berinvestasi, dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. 2 Faktor Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata tergantung pada jumlah sumber daya manusia saja, tetapi lebih menekankan pada efisieni mereka. Peningkatan GNP per kapita yang besar berkaitan erat dengan pengembangan faktor manusia sebagaimana terlihat dalam efisiensi atau produktifitas yang melonjak di kalangan buruh. Penggunaan secara tepat sumber daya manusia untuk pembangunan ekonomi dapat dilakukan dengan cara berikut. Pertama, harus ada pengendalian atas perkembangan penduduk. Sumber daya manusia dapat dimanfaatkan dengan baik apabila jumlah penduduk dapat dikendalikan dan diturunkan. Ini memerlukan keluarga berencana dan penelitian atas penduduk untuk menurunkan angka kelahiran. Kedua, harus ada perubahan dalam pandangan tenaga buruh. Perilaku sosial dari tenaga buruh merupakan hal yang penting didalam proses pembangunan ekonomi. 3 Faktor Politik dan Administratif Faktor ini juga membantu pertumbuhan ekonomi modern. Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi Negara terbelakang. Administrasi 28 yang kuat, efisien dan tidak korupsi, dengan demikian amat penting bagi pembangunan ekonomi. Dalam administrasi yang bersih dan kuat seperti itu keadilan sepenuhnya dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.

B. Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik 2004:8 yaitu jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu :

1. Metode Langsung

Penghitungan metode langsung ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Walaupun mempunyai tiga pendekatan yang berbeda namun akan memberikan hasil penghitungan yang sama. Seperti dikatakan di atas, penghitungan PDRB secara langsung dapat dilakukan melalui tiga pendekatan sebagai berikut :

a. PDRB Menurut Pendekatan Produk Neto

Produk neto memiliki arti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Dengan demikian, cara penghitungan dengan pendekatan produk neto adalah dengan menjumlahkan seluruh nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Swasta dan Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara

5 64 97

Analisis Pengaruh PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), Tingkat Investasi dan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Sumatera Utara

2 68 72

Analisis Pengaruh Investasi,Angkatan Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sumatera Utara

1 71 106

Analisis Pengaruh Kapasitas Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

2 44 94

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

1 35 88

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, ANGKATAN KERJA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA.

0 4 33

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 21

Pengaruh Konsentrasi Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Barat Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah.

0 0 6

Analisa Pengaruh Investasi Pemerintah, Investasi Swasta dan Kebijakan Investasi Pemerintah pada Era Otonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang.

0 1 6