50 kesejahteraan masyarakat sesuai denga kondisi dan potensi unggul daerah yang
bersangkutan, guna mencapai tujuan diselenggarakannya otonomi daerah, yaitu terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat baik antar propinsi maupun
antar pulau di Indonesia.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan oleh Novita Linda Sitompul, 2007, yang berjudul “Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera
Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Investasi, jumlah
tenaga kerja dan kondisi perekonomian Indonesia sebelum dan sesudah krisis ekonomi terhadap PDRB Sumatera Utara. Metode analisis yang
digunakan adalah Ordinary Least Square OLS. Untuk tujuan analisis, digunakan data sekunder berupa data time series tahunan 1984-2005.
Hasil penelitiannya adalah, bahwa PDRB Sumatera Utara akan semakin meningkat dengan meningkatnya investasi dan jumlah tenaga kerja. Secara
parsial, hasil analisis menunjukkan bahwa investasi PMDN tahun sebelumnya, investasi PMA tahun sebelumnya dan jumlah tenaga kerja
berpengaruh signifikan terhadap PDRB Sumatera Utara, sedangkan kondisi perekonomian tidak berpengaruh signifikan.
51 Penelitian dilakukan oleh Yon Yendrik, 2009, dengan judul “Analisis
Pengaruh Kapasitas Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui berapa besar pengaruh masing-masing komponen Kapasitas Fiskal terhadap
pertumbuhan ekonomi PDRB kabupaten Dairi periode 2001-2008. Model analisis yang digunakan adalah model ekonometrika dengan
metode Ordinary Least Square OLS. Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai R
2
sebesar 0,954 menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BH, Dana Alokasi Umum DAU,
Pendapatan ASLI Daerah PAD dan PDRBt-1 mampu menjelaskan variasi perkembangan PDRB sebesar 95,4, sedangkan sisanya dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi. Jurnal ini hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Joko Tri Haryanto, 2006,
dengan judul “Kemandirian Daerah Sebuah Perspektif Dengan Metode Path Analysis”.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menganalisa variabel apa saja yang mempengaruhi kemandirian daerah kapasitas fiskal dan untuk
menguji seperti apa hubungan variabel Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PDRBjasa dan Bagi Hasil Pajak terhadap Kapasitas Fiskal. Data yang
digunakan adalah data sekunder dan gabungan dari time series dan cross section yaitu data panel.
52 Dari hasil analisa penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan penting
antara lain: 1. Esensi utama dari pelaksanaan otonomi daerah yang sudah berjalan selama 4 tahun adalah mewujudkan kemandirian daerah; 2. Selama
ini kemandirian daerah yang kuat diukur dari struktur PAD yang antara lain terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah dan BUMD; 3. Muncul
permasalahan variabel apakah yang sebetulnya juga dapat mempengaruhi kemandirian daerah diluar struktur PAD yang sudah ada. Pada intinya
variabel yang kita ajukan haruslah suatu variabel yang benar-benar dapat mencerminkan kemampuan daerah dalam menggali semua potensi yang
mereka miliki; 4. Sebagai model awal kemudian diajukan suatu persamaan yang dapat mencerminkan kemandirian suatu daerah. Sebagai proxy dari
kemandirian daerah digunakan variabel kapasitas fiskal daerah sedangkan variabel independen yang digunakan adalah pajak daerah, retribusi daerah,
PDRB jasa dan Bagi Hasil daerah. Dari hasil olah data dengan menggunakan metode path analysis di
dapatkan hasil bahwa variabel Pajak Daerah PD dan Bagi Hasil Pajak BHP memiliki hubungan signifikan terhadap Kapasitas Fiska Daerah.
Sementara itu variabel Retribusi Daerah dan PDRB jasa tidak terbukti mempengaruhi Kapasitas Fiskal Daerah secara signifikan.