Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
52 Dari hasil analisa penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan penting
antara lain: 1. Esensi utama dari pelaksanaan otonomi daerah yang sudah berjalan selama 4 tahun adalah mewujudkan kemandirian daerah; 2. Selama
ini kemandirian daerah yang kuat diukur dari struktur PAD yang antara lain terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah dan BUMD; 3. Muncul
permasalahan variabel apakah yang sebetulnya juga dapat mempengaruhi kemandirian daerah diluar struktur PAD yang sudah ada. Pada intinya
variabel yang kita ajukan haruslah suatu variabel yang benar-benar dapat mencerminkan kemampuan daerah dalam menggali semua potensi yang
mereka miliki; 4. Sebagai model awal kemudian diajukan suatu persamaan yang dapat mencerminkan kemandirian suatu daerah. Sebagai proxy dari
kemandirian daerah digunakan variabel kapasitas fiskal daerah sedangkan variabel independen yang digunakan adalah pajak daerah, retribusi daerah,
PDRB jasa dan Bagi Hasil daerah. Dari hasil olah data dengan menggunakan metode path analysis di
dapatkan hasil bahwa variabel Pajak Daerah PD dan Bagi Hasil Pajak BHP memiliki hubungan signifikan terhadap Kapasitas Fiska Daerah.
Sementara itu variabel Retribusi Daerah dan PDRB jasa tidak terbukti mempengaruhi Kapasitas Fiskal Daerah secara signifikan.
53 Jurnal ini hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Jurnal ini hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Putu Purbadharmaja, 2003, dengan judul “Implikasi Variabel Pengeluaran dan Investasi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Bali” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan dan
menganalisis variabel-variabel ekonomi yang mempengaruhi PDRB Propinsi Bali dan menginterpretasikan implikasi variabel-variabel ekonomi
yang memberikan kontribusi utama terhadap PDRB Propinsi Bali. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa data deret
waktu dari tahun 1999 sampai dengan 2002. Data deret waktu diuji kestasioneritasnya dengan menggunakan autocorrelation function metode
correlogram. Setelah itu dilakukan uji analisis faktor metode principal component analisys PCA untuk membentuk satu set variabel ortogonal
yang bebas autokorelasi dan multikolinieritas. Dari variabel yang terbentuk lewat PCA kemudian dilihat bentuk model regresi bergandanya dengan
melakukan uji mckinnon-white and davidson MWD apakah model berbentuk linier atau log linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel ekonomi yang berpotensi mempengaruhi PDRB Propinsi Bali diidentifikasikan sebagai
variabel pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, nilai tukar rupiah terhadap US dollar, jumlah kredit modal
kerja, ekspor netto, nilai hasil produksi pertanian, investasi swasta domestik, investasi swasta asing, jumlah angkatan kerja, dan jumlah wisatawan asing.
54 Setelah melewati metode PCA dan MWD diperoleh model berbentuk linier
dengan hasil menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap PDRB adalah variabel pengeluaran dengan nilai t statistik sebesar 19.79
signifikan, sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi PDRB secara nyata adalah variabel investasi dengan nilai t statistik sebesar 0.75 tidak
signifikan. Variabel investasi tidak signifikan terhadap PDRB disebabkan oleh investasi yang dilakukan di Bali tidak efisien. Interpretasi terhadap
implikasi variabel ekonomi dalam model menunjukkan bahwa variabel ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB
Propinsi Bali adalah nilai tukar rupiah terhadap US dollar. Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya pola pikir dollar minded dalam
masyarakat di Bali. Pengeluaran konsumsi pemerintah daerah yang tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan keuangan pemerintah daerah pada
pemerintah pusat. Jurnal ini hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Jamzani Sodik Didi
Nuryadin, 2005, dengan judul “Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Studi Kasus Pada 26 Propinsi di Indonesia, Pra dan Pasca
Otonomi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh investasi
terhadap pertumbuhan ekonomi regional di 26 propinsi ebelum dan sesudah otonomi daerah periode tahun 1998-2003 menggunakan metode GLS
General Least Square. Variabel bebas yang digunakan adalah PMA,
55 PMDN, tenaga kerja, tingkat inflasi dan tingkat keterbukaan ekonomi
ekspor impor daerah propinsi. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan ekonomi regional untuk
tahun 1998-2003 dipengaruhi oleh PMA, Tenaga Kerja dan Tingkat keterbukaan ekonomi daerah propinsi. Namun, PMDN dan tingkat inflasi
tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional. Tetapi pada tahun 1998-2000 sebelum otonomi PMA dan tingkat keterbukaan ekonomi
daerah propinsi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Periode 2000-2003 sesudah otonomi tingkat inflasi dan tingkat keterbukaan ekonomi daerah
propinsi mempengaruhi pertumbuhan eknomi regional. Jurnal ini hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Patrick L.Akpan, 2009.
Dengan judul “Governance and Gross Domestic Investment In Developing Economies : Issues In Exchange Rate Instability In Nigeria”.
Makalah ini menelaah tentang pemerintahan, kebijakan publik, dan nilai tukar ketidakstabilan terkait dengan investasi domestik bruto dalam
pengembangan ekonomi fokus kepada Nigeria. Mengadopsi tekhnik Metode OLS Ordinary Least Square dengan menggunakan data timeseries pada
ketidakstabilan nilai tukar, produk domestik bruto, investasi domestik bruto, tingkat bunga, nilai tukar dan inflasi. Ketidakstabilan nilai tukar diukur
dengan tiga tahun pergerakkan rata-rata standar deviasi pada kurs riil. Sumber Data Studi ini meliputi jangka waktu 34 tahun 1970-2004.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diturunkan dari bank sentral Nigeria buletin statistik dan bullion, kantor federal statistik,
56 Publikasi dari Dana Moneter Internasional IMF, Bank Sentral Nigeria
CBN Jurusan ekonomi, keuangan dan perbankan indikator dan berbagai isu-isu Laporan Pembangunan Bank Dunia.
Makalah ini menyatakan bahwa pemerintahan yang baik harus mendorong kestabilan nilai tukar dalam perekonomian serta menarik
investasi sektor swasta terutama didalam lingkungan ekonomi global saat ini. Lebih lanjut, menganjurkan bahwa rezim terbaik pemerintahan dan
kebijakan public adalah salah satu yang menstabilkan kinerja
makroekonomi dalam hal mengurangi ketidakstabilan dalam output, konsumsi, harga domestik, dan variabel-variabel makroekonomi penting
lainnya. Pemerintah yang tidak mengakui dan menjaga stabilitas nilai tukar, dikatakan, menjadi pemerintahan yang mampu melakukan
fatamorgana dalam hal penekanan investasi dan kekayaan ekonomi Negara. Jurnal ini hasil dari penelitian yang dilakukan oleh P.P.A Wasantha
Athukorala, 2003. Dengan judul “The Impact of Foreign Direct Investment for Economic Growth : A Case Study in Sri Lanka”.
Pada penelitian ini, Investasi Asing Langsung FDI diasumsikan untuk menguntungkan negara miskin seperti Sri Lanka, tidak hanya dengan
melengkapi investasi domestik, tetapi juga dalam hal penciptaan lapangan kerja, alih teknologi, peningkatan kompetisi domestik dan eksternalitas
positif lainnya. Sri Lanka menawarkan peluang investasi yang menarik bagi
perusahaan-perusahaan asing dan telah mengadopsi sejumlah kebijakan
57 untuk menarik investasi langsung asing ke negara dan negara tampaknya
menawarkan mungkin salah satu yang paling liberal rezim FDI di Asia Selatan.
Alat analisis yang digunakan adalah Error correction model ECM dan menggunakan metode Engle-Granger sebagai teknik alternatif estimasi
untuk melihat arah kausalitas sebagai langkah terakhir. Penelitian ini didasarkan pada data time series 1959-2002 dan tanggapan dari masyarakat
sipil dan perusahaan asing. Hasilnya, FDI tidak berpengaruh terhadap petumbuhan ekonomi. Pada hubungan sebab-akibat juga tidak menunjukkan
arah positif. Tetappi dapat dilihat bahwa DIN dan TP berpengaruh positif terhadap PDB. Dan sikap masyarakat sipil terhadap FDI pun positif.
Jurnal ini hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Reyadh Y. Faras, dan Khalifa H. Ghali, 2009. Dengan judul “Foreign Direct Investment and
Economic Growth: The Case of the GCC Countries”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi literatur
empiris pada hubungan antara masuknya investasi asing langsung FDI dengan pertumbuhan ekonomi di negara tujuan. Penelitian ini menjadi lebih
menarik dan berawawasan dikarenakan negara-negara GCC memiliki keunggulan yaitu sebagai negara penghasil minyak.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah literature yang terdahulu dalam dua aspek. Pertama,
penelitian ini menawarkan analisis masalah yang paling signifikan pada negara-negara observasi. Oleh karena itu, hasil dalam penelitian ini lebih
58 tepat dalam mengatasi masalah khusus negara-negara, dalam kaitannya
dengan FDI. Kedua, penelitian ini menggunakan teknik kointegrasi berdasarkan pendekatan lag autoregresif didistribusikan ARDL yang
dikembangkan oleh Pesaran dan Shin 1995, 1998 yang terbukti berkinerja lebih baik dari model lainnya. Teknik kointegrasi konvensional, khususnya
dalam sampel kecil seperti halnya untuk negara GCC. Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan diantara
keenam negara observasi dalam kontribusi arus masuk FDI nya terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut.