Teori Investasi Investasi Swasta

42 pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Dimana apabila pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masa berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemampuan untuk menghasilkan barang-barang dan atau jasa yang lebih besar. Sadono, 2007: 256-257

3. Jenis Investasi Swasta

Investasi Swasta terbagi dua, yaitu : a. Domestic Investment Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Modal dalam negeri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki oleh Negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang berdomosili di Indonesia. Pihak swasta yang memiliki Modal Dalam Negeri tersebut, dapat secara perseorangan dan atau merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN adalah penggunaan kekayaan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menjalankan usaha menurut ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal. Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk : - Penanaman Modal Dalam Negeri Langsung Domestic Direct Investment DDI, yaitu penanaman modal oleh pemiliknya sendiri. - Penanaman Modal Dalam Negeri Tidak Langsung Domestic Indirect Investment DII, yaitu melalui pembelian obligasi-obligasi, surat- 43 surat perbendaharaan Negara, emisi-emisi lainnya saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, serta deposito dan tabungan yang berjangka sekurang-kurangnya satu tahun. b. Foreign Investment Penanaman Modal Asing PMA. Pengertian modal asing adalah alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia. PMA hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung bedasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1967 dan yang digunakan menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Kesimpulannya, pemasukan modal asing membantu dalam industrialisasi, dalam membangun dan menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas. Modal asing tidak hanya membawa uang dan mesin, tetapi juga keterampilan tekhnik. Penanaman Modal Asing dapat dilakukan dalam bentuk : - Penanaman Modal Asing Langsung Foreign Direct Investment FDI, Dalam arti, seluruh modal yang dimiliki oleh warga Negara dan atau badan hukum asing, dengan ketentuan dalam jangka waktu paling lama 15 tahun sejak produksi komersial, sebagian saham asing harus dijual kepada warga Negara dan atau badan hokum Indonesia melalui pemilikan langsung atau pasar modal. 44 - Penanaman Modal Asing Tidak Langsung Foreign Indirect Investment, adalah usaha patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki oleh warga Negara atau badan hokum Indonesia, dengan ketentuan peserta Indonesia harus memiliki paling sedikit 5 dari modal disetor sejak pendirian perusahaan penanaman modal asing. Ketentuan usaha patungan ini bersifat wajib bagi kegiatan investasi yang dilakukan dalam Sembilan sektor publik, yaitu pelabuhan, produksi dan transisi serta distribusi tenaga listrik untuk umum, telekomunikasi, pembangkit tenaga atom, dan media masa.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi

Banyak atau tidaknya para investor swasta baik asing maupun dalam negeri yang berminat untuk menginvestasikan modalnya pada suatu usaha dalam suatu daerah, dipengaruhi oleh beberapa faktor, Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi pada suatu negara adalah sebagai berikut Sadono, 2004: 122-131: a. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis uaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang diperlukan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Swasta dan Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara

5 64 97

Analisis Pengaruh PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), Tingkat Investasi dan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Sumatera Utara

2 68 72

Analisis Pengaruh Investasi,Angkatan Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sumatera Utara

1 71 106

Analisis Pengaruh Kapasitas Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

2 44 94

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

1 35 88

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, ANGKATAN KERJA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA.

0 4 33

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 21

Pengaruh Konsentrasi Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Barat Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah.

0 0 6

Analisa Pengaruh Investasi Pemerintah, Investasi Swasta dan Kebijakan Investasi Pemerintah pada Era Otonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang.

0 1 6