Desentralisasi Fiskal Definisi Desentralisasi Fiskal dan Kapasitas Fiskal
33 pada suatu waktu dengan tingkat harga yang berbeda dan dilakukan salah
satunya adalah perbelanjaan dalam hal ini pembangunan, dan investasi pemerintah. Dapat disimpulkan bahwa, besarnya kapasitas fiskal suatu
daerah akan mempengaruhi jumlah biaya pembangunan pada APBD, dengan semakin tinggi kapasitas fiskal suatu daerah, maka kegiatan dan
rencana pembangunan daerah dapat terealisasi dengan lebih cepat, sehingga dapat mempercepat pembangunan yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi ke arah yang positif. Tujuan dari penghitungan kapasitas fiskal, selain untuk mengetahui
seberapa besar tingkat kemampuan suatu daerah dalam membiayai pembangunannya sendiri tanpa bantuan dari pemerintah pusat, juga
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar porsi DAU oleh pemerintah pusat yang akan diberikan kepada daerah-daerah propinsi
untuk membantu membiayai pembangunan daerah karena dianggap dalam sistem otonomi daerah ini, daerah propinsi belum sepenuhnya
mampu untuk mandiri. Tujuan diadakannya DAU adalah sebagai instrumen untuk mengatasi
masalah horizontal imbalances yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan Keuangan antar daerah dimana penggunaannya
ditetapkan sepenuhnya oleh daerah block grants. Konsep dasar DAU sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No 25 Tahun 1999 itu secara
implisit merupakan penjabaran dari teori governmental transfer yang berbasis pada konsepsi fiscal gap. Dengan konsepsi fiscal gap, nantinya
34 kesenjangan fiskal yang merupakan selisih negatif antara kebutuhan
fiskal dengan kapasitas fiskal dianggap sebagai kebutuhan yang harus ditutup melalui transfer Pemerintah Pusat.
Konsep DAU adalah, untuk daerah yang memiliki kapasitas fiskal relatif lebih besar dibanding kebutuhan fiskalnya, maka DAU yang
dialokasikan tidak terlalu besar. Sebaliknyan daerah yang memiliki kebutuhan fiskal relatif lebih tinggi terhadap kapasitas fiskalnya,
membutuhkan DAU yang relatif besar pula agar mereka tetap dapat menyediakan pelayanan dasar yang cukup baik. Jadi kapasitas fiskal ini
dapat dianggap sebagai wakil kemampuan suatu Daerah di dalam melaksanakan semua kewenangan wajibnya dalam pelaksanaan
pemerintahan maupun pembangunan daerahnya.