proyek. Net BC merupakan perbandingan antara total nilai sekarang dari penerimaan bersih yang bersifat positif Bt–
≤Ct 0 dengan total nilai sekarang dari penerimaan yang bersifat negatif Bt – Ct 0, dengan rumus:
Net BC =
デ
稽建 伐系建 1+
件券 券
建=1
デ
系建 伐稽建 1+
件券 券
建=1
dimana: デ
稽建伐系建 1+
件
券
券 建=1
dan デ
系建伐稽建 1+
件
券
券 建=1
kriteria: Net BC 1, berarti usaha layakmenguntungkan Net BC = 1, berarti usaha pulang pokokimpas
Net BC 1, berarti usaha tidak layakrugi
3.3.4 Keberlanjutan sosial: persepsi stakeholder
Keberlanjutan secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan, menyediakan layanan sosial termasuk kesehatan, pendidikan, gender,
dan akuntabilitas politik Fauzi 2004. Keberlanjutan dalam perikanan tangkap perlu memperhatikan kesetaraan pencapaian tujuan yang diharapkan oleh
stakeholder maupun pihak pemerintah sebagai pengelola. Keberlanjutan sosial
dalam penelitian ini dikaji dengan mendeskripsikan persepsi stakeholder. Perceptual
map diperlukan
untuk mengelompokkan
dan mengetahui
kecenderungan responden berada pada kelompok yang sama atau tidak.
Analisis diskriminan ganda digunakan untuk memprediksi keanggotaan dari tiap responden yang dikategorikan berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan
dengan hasil akhir perceptual map. Perceptual map dihitung dengan software SPSS. Langkah-langkah pembuatan analisis diskriminan menurut Simamora
2005 adalah 1 merumuskan masalah; 2 mengestimasi koefisien fungsi diskriminan; 3 memastikan signifikansi determinan; 4 menginterpretasi hasil;
dan 5 menguji signifikansi analisis diskriminan. Model analisis diskriminan ganda adalah persamaan yang menunjukkan
kombinasi linier dari berbagai variabel independen. Pertanyaan yang digunakan untuk melihat persepsi stakeholder dalam atribut sosial berjumlah 7. Pertanyaan
yang diajukan yaitu mengenai: kejelasan penangkapan x1, konflik antar nelayan x2, keberadaan organisasi x3, hubungan antar stakeholder x4, kemudahan
akses pelabuhan x5, peningkatan pelayanan pelabuhan x6 dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan x7. Jumlah persamaan sama dengan jumlah
variabel dependen dikurangi 1, dengan persamaan sebagai berikut: D
1
= b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ . . . + b
k
X
k
dimana: D
1
= skor diskriminan b
= koefisien diskriminan atau bobot X
= prediktor atau variabel independen Model fungsi-fungsi yang digunakan dapat dipercaya akurat jika nilai hit
ratio proportional chance criterion. Hit ratio adalah persentase responden yang
kelompoknya dapat diprediksi secara tepat, sedangkan proportional chance criterion
adalah kesempatan klasifikasi dari setiap grup yang memiliki grup berukuran tidak sama Simamora 2005. Rumus perhitungan nilai proportional
chance criterion adalah sebagai berikut:
C
PRO
= p
1 2
+ p
2 2
+ p
n 2
dimana: C
PRO
= proportional chance criterion p
1 2
, p
2 2
, p
n 2
= proporsi responden pada tiap grup Pada persepsi berdasarkan usia, jumlah grup dibagi berdasarkan distribusi
frekuensi dari data usia responden. Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam distribusi frekuensi untuk data kuantitatif yaitu jumlah kelas, lebar kelas dan batas
kelas Supranto 2000. Jumlah kelas ditentukan dengan rumus: k = 1+3,322 log n
dimana: k = banyak kelas
n = jumlah observasi
Sedangkan rumus untuk menentukan intervallebar kelas adalah: c =
隙
券
伐隙
1
倦
dimana: c
= perkiraan lebar kelas k
= jumlah kelas X
n
= nilai observasi terbesar X
1
= nilai observasi terkecil
3.3.5 Model pengelolaan berkelanjutan