Ikan lemuru Sardinella lemuru Ikan layang Decapterus macrosoma

dan catch MSY 1.056,56 tontahun. Produksi aktual ikan cakalang di PPN Prigi tahun 2005 berjumlah 1134 ton dengan upaya penangkapan sebanyak 68 unit pancing tonda. Artinya walaupun upaya yang digunakan sedikit namun hasil tangkapan yang didaratkan melebihi jumlah maksimum lestari. Jumlah alat tangkap pancing tonda bertambah 6 unit dan alat tangkap gillnet bertambah 9 unit pada tahun 2006. Hal ini memberikan pengaruh terhadap penambahan alat tangkap standar menjadi 165 unit. Penambahan unit penangkapan standar yang sangat signifikan ini disebabkan tingginya FPI unit penangkapan purse seine pada tahun 2006. Penambahan jumlah upaya penangkapan ini menyebabkan penambahan produksi 193 ton atau 18 melebihi potensi lestari. Akibatnya pada tahun selanjutnya produksi ikan cakalang mengalami penurunan 2007-2010. Data aktual tahun 2005-2010 menunjukkan bahwa penangkapan ikan cakalang terindikasi mengalami kelebihan tangkap. Gambar 10 Grafik maximum sustainable yield untuk ikan cakalang.

5.2.4 Ikan lemuru Sardinella lemuru

Ikan lemuru merupakan ikan pelagis kecil yang hidup bergerombol schooling. Pukat kantong atau jaring lingkar merupakan alat penangkap ikan yang memiliki produktivitas tinggi untuk menangkap ikan pelagis bergerombol. Jumlah tangkapan ikan lemuru lebih didominasi purse seine. Alat tangkap standar yang cocok digunakan untuk menangkap ikan lemuru di PPN Prigi adalah purse 2005 2006 2007 2008 2009 2010 200 400 600 800 1000 1200 1400 50 100 150 200 250 p ro d u k si c a k a la n g to n jumlah pancing tonda unit data aktual kurva produksi surplus batas MSY seine dan payang yang masing-masing memiliki FPI 49 dan 45. Perhitungan potensi ikan lemuru dapat dilihat pada Lampiran 8. Model paling sesuai untuk menghitung MSY ikan lemuru adalah Equilibrium Schaefer. Model ini memenuhi syarat tanda sesuai persamaan, memiliki R 2 cukup tinggi sebesar 0,76 dan rata-rata nilai validasi terkecil yaitu 0,338. Berdasarkan model Equilibrium Schaefer, effort optimum untuk ikan lemuru adalah 128 unit purse seine dan catch MSY 7497,64 tontahun. Gambar 11 menunjukkan kurva MSY untuk ikan lemuru. Jumlah tangkapan ikan lemuru sejak tahun 2009 menurun seiring dengan penambahan jumlah alat tangkap. Data aktual tahun 2006-2010 menunjukkan penangkapan ikan lemuru terindikasi melebihi potensi maksimum lestari, bahkan tahun 2010 jumlah tangkapan ikan lemuru dalam kurva MSY kurang dari setengah dari tahun 2009. Gambar 11 Grafik maximum sustainable yield untuk ikan lemuru.

5.2.5 Ikan layang Decapterus macrosoma

Ikan layang tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia, dengan wilayah penangkapan terbanyak di perairan utara Jawa Simbolon 2011. Sama halnya dengan ikan lemuru, ikan layang juga tergolong ikan pelagis kecil dan bergerombol, sehingga alat tangkap yang paling banyak menangkap ikan layang adalah purse seine. Purse seine mendaratkan sekitar 94 dari total ikan layang yang didaratkan di Prigi. Alat tangkap ini menjadi alat tangkap standar untuk menangkap ikan layang dengan rata-rata nilai FPI 67. Selain itu payang juga 2006 2007 2008 2009 2010 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 50 100 150 200 250 300 p ro d u k si l e m u ru to n jumlah purse seine unit data aktual kurva produksi surplus batas MSY memiliki peran dalam menangkap ikan layang, terlihat dari nilai FPI sebesar 33. Perhitungan potensi ikan layang dapat dilihat pada Lampiran 9. Dis-equilibrium Schaefer merupakan model paling sesuai untuk menghitung MSY ikan layang. Model ini memenuhi syarat tanda sesuai dengan persamaan, memiliki R 2 tertinggi kedua yaitu 0,807 dan nilai rata-rata validasi terkecil sebesar 2,22. Model Dis-equilibrium Schaefer untuk ikan layang menunjukkan effort optimum sebanyak 103 unit purse seine dan catch MSY 5324,21 tontahun. Gambar 12 menunjukkan grafik MSY untuk ikan layang. Alat tangkap standar yang beroperasi menangkap ikan layang tahun 2005 sangat banyak, sehingga dalam kurva produksi surplus ikan layang terindikasi mengalami kelebihan tangkap. Tahun 2006-2009 produksi ikan layang meningkat seiring dengan berkurangnya jumlah alat tangkap standar, namun tahun 2010 produksi ikan layang turun hingga 90 yang salah satunya disebabkan meningkatnya jumlah alat tangkap. Berdasarkan data aktual yang tahun 2005-2010, penangkapan terhadap ikan layang terindikasi mengalami kelebihan tangkap akibat banyaknya alat penangkapan ikan yang beroperasi. Gambar 12 Grafik maximum sustainable yield untuk ikan layang. Kelima ikan unggulan di PPN Prigi telah mengalami indikasi overfishing. Perbandingan diantara kelima ikan unggulan dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa ikan tuna walaupun merupakan ikan unggulan utama ternyata memiliki persentase kelebihan tangkap yang paling 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 50 100 150 200 250 300 p ro d u k si l a y a n g to n jumlah purse seine unit data aktual kurva produksi surplus batas MSY tinggi. Sedangkan ikan cakalang memiliki persentase kelebihan tangkap yang paling kecil, disusul ikan tongkol. Tabel 10 Potensi dan presentase kelebihan tangkap untuk tiap jenis ikan Jenis Ikan E MSY unit C MSY tontahun Rata-rata C aktual 5 tahun terakhir tontahun Rata-rata kelebihan tangkap 5 tahun terakhir tontahun Persentase kelebihan tangkap terhadap potensi Tuna 56 1000,69 614,35 386,34 39 Tongkol 145 8853,01 7442,13 1410,88 16 Cakalang 106 1056,56 949,57 106,99 10 Lemuru 128 7497,64 5768,61 1729,03 23 Layang 103 5324,21 3646,61 1677,60 32

5.3 Keberlanjutan Ekonomi: Kelayakan Usaha Unit Penangkapan Ikan