Daerah penangkapan ikan Keadaan Umum Perikanan Tangkap di PPN Prigi

67 dari tahun 2009 yang berjumlah 23.571,1 ton, menjadi 7.676,2 ton pada tahun 2010. Nilai produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Prigi cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 hingga 2008, kemudian turun sedikit pada tahun 2009 dan turun drastis di tahun 2010 sebesar Rp 61.306.426.750,- akibat musim paceklik. Tabel 8 menunjukkan nilai produksi ikan di PPN Prigi periode 2000-2010. Tabel 8 Nilai produksi ikan di PPN Prigi periode 2000-2010 Tahun Nilai Produksi dalam jutaan rupiah Cakalang Layang Deles Layur Lemuru Tongkol Como Tuna Ikan Lainnya Jumlah 2000 457.20 4768.94 5.60 7.51 42.40 1150.55 7921.39 14353.57 2001 3413.66 38.14 82.08 529.65 217.64 1468.20 18455.78 24205.14 2002 12049.74 5798.71 12.73 4441.54 27.65 31.69 31473.68 53835.74 2003 900.10 4850.64 6322.50 795.15 12086.02 774.81 28738.24 54467.45 2004 4313.55 10231.85 1770.05 2055.10 30398.75 3233.80 6306.60 58309.70 2005 5918.85 6927.60 6841.50 3951.75 13755.05 7678.35 5991.40 51064.50 2006 7403.35 17391.60 834.70 9833.05 37962.00 4126.55 5934.65 83485.90 2007 5399.40 19680.80 3351.25 5888.50 52442.35 2806.25 2690.60 92259.15 2008 7282.78 25738.00 1941.35 15905.45 75836.80 2916.15 1397.10 131017.63 2009 4642.39 15974.52 4209.99 8217.09 62163.10 6671.47 5069.39 106947.95 2010 5486.30 2012.40 972.32 4700.67 23912.38 4877.05 3680.40 45641.52 Sumber: Statistik Perikanan PPN Prigi 2010 Ikan tongkol selalu memberikan nilai produksi tertinggi sejak tahun 2004 seiring dengan meningkatnya pendaratan ikan tersebut. Ikan yang memiliki harga rata-rata tertinggi pada tahun 2010 adalah tuna, layur dan cakalang yaitu Rp 9.690,-kg untuk ikan tuna, Rp 8.411,-kg untuk ikan layur dan Rp 7.188,-kg untuk ikan cakalang. Grafik perkembangan nilai produksi ikan di PPN Prigi dapat dilihat pada Gambar 15.

4.3.5 Pengolahan dan pemasaran

Hasil tangkapan ikan dari PPN Prigi dipasarkan dalam bentuk segar dan olahan. Pengolahan yang dilakukan antara lain pembekuan, pemindangan, pengeringanpengasinan, pengasapan, terasi dan tepung ikan. Ikan segar dipasarkan hanya di 3 kota yaitu Surabaya, Trenggalek dan Tulungagung. Dominansi pemasaran ikan segar yaitu kota Surabaya sebesar 2.384 ton atau sekitar 82 pada tahun 2010. Ikan yang dipasarkan ke Surabaya umumnya adalah ikan-ikan komoditi ekspor. Terbatasnya pemasaran ikan segar disebabkan ikan memiliki sifat mudah rusak, sehingga membutuhkan perlakuan ekstra dan tambahan biaya. Ikan yang dipasarkan dalam bentuk segar utamanya diperuntukkan bagi pasar ekspor, berupa ikan tuna, layur dan cakalang. Pemasaran ikan olahan lebih luas jangkauannya, yaitu Trenggalek, Tulungagung, Surabaya, Jombang, Malang dan Nganjuk. Surabaya juga mendominansi pemasaran ikan olahan dari PPN Prigi dengan total 1.602 ton atau 33,56 pada tahun 2010, disusul Tulungagung, Malang, Jombang dan Nganjuk, sedangkan Trenggalek sendiri hanya menyerap ikan olahan sebesar 1,84.