Asumsi yang digunakan untuk menghitung kriteria investasi sama dengan asumsi yang digunakan pada unit penangkapan pancing tonda dan ditambahkan
kenaikan harga alat tangkap gillnet dihitung sebesar 7 per tahun. Nilai NPV selama umur teknis kapal putihan 10 tahun yang telah di-discount rate dengan
tingkat suku bunga 12 sebesar Rp331.298.062,08. Tingkat keuntungan atas investasi bersih selama umur teknis gillnet IRR sebesar 50,71 jauh lebih
tinggi dibanding tingkat suku bunga yang berlaku. Artinya lebih menguntungkan menanam investasi pada usaha gillnet dibanding menyimpan pada bank dengan
tingkat suku bunga 12 per tahun. Nilai net BC 3,68 merupakan perbandingan benefit
positif dengan benefit negatif selama umur teknis kapal putihan. Berdasarkan analisis rugi-laba dan kriteria investasi, unit penangkapan gillnet
layak dijalankan karena memiliki nilai dan NPV 0, RC dan net BC 1 serta nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga. Tabel 11 menunjukkan
perbandingan kriteria kelayakan usaha dari unit penangkap ikan pelagis di PPN Prigi.
5.3.4 Unit penangkapan payang
Payang termasuk
dalam alat
tangkap jaring
kantong. Cara
pengoperasiannya dengan menggiring kawanan ikan untuk masuk dalam kantong jaring. Gambar 16 menunjukkan unit penangkapan payang. Dimensi kapal payang
di PPN Prigi memiliki ukuran panjang 15-17 m; lebar 3,5-5 m; tinggi 1,1-1,25 m dengan kekuatan mesin sekitar 70-90 PK. Panjang jaring rata-rata 50 m dengan
rata-rata panjang kantong 15 m. ABK kapal payang berjumlah 15-20 orang.
Gambar 16 Unit penangkapan payang.
Lama satu kali trip operasi payang sama seperti purse seine, hanya sekitar 12 jam. Operasi penangkapan dilakukan siang atau malam hari. Daerah
penangkapan masih terkonsentrasi di perairan teluk yaitu sekitar 10-20 mil dari pantai. Rata-rata nelayan melaut 22 hari tiap bulan pada musim puncak yaitu pada
bulan Juli-November, sedangkan pada musim paceklik Desember-Juni dalam satu bulan rata-rata nelayan melaut sekitar 10 hari.
Hasil tangkapan utama payang adalah ikan layang dan lemuru. Sistem bagi hasil antara pemilik dan ABK adalah 2:1. Pembagian hasil pada ABK berdasar
pekerjaan yang dilakukan. Juru mudi mendapat 2 bagian; juru mesin, penebar jaring, penata jaring setelah hauling mendapat 1,5 bagian dan ABK lain satu
bagian. Total investasi unit penangkapan payang sebesar Rp87.340.000,00 ; total
biaya yang
dikeluarkan Rp56.569.000,00tahun;
penerimaan sebesar
Rp14.400.000,00tahun berasal dari penjualan hasil tangkapan dengan asumsi hanya ditangkap ikan layang dan lemuru; penyusutan investasi tiap tahun sebesar
Rp11.833.333,33 dan total bagi hasil Rp25.910.333,33. Laba bersih yang diterima pemilik sebesar Rp19.137.333,33tahun. Perbandingan penerimaan dengan biaya
yang harus dikeluarkan RC adalah 1,99. Lama modal investasi akan kembali PP adalah 4,56 tahun atau setara dengan 55 bulan. Perhitungan lengkap analisis
usaha dapat dilihat pada Lampiran 13. Asumsi yang digunakan untuk menghitung kriteria investasi sama dengan
asumsi yang digunakan pada unit penangkapan purse seine. Hanya saja kenaikan harga alat tangkap payang dihitung sebesar 9 per tahun.
Nilai NPV selama umur teknis unit payang 10 tahun yang telah di- discount rate
dengan tingkat suku bunga 12 sebesar Rp32.324.561,47. Tingkat keuntungan atas investasi bersih selama umur teknis payang IRR adalah 10,08
lebih rendah dibanding tingkat suku bunga yang digunakan. Artinya lebih menguntungkan menanam investasi di bank dengan tingkat suku bunga 12
dibanding berinvestasi pada unit penangkapan payang. Nilai net BC 1,47 adalah perbandingan nilai benefit positif dengan benefit negatif selama umur teknis
payang.
Analisis cashflow dan investment criteria menunjukkan bahwa usaha perikanan payang menghasilkan keuntungan yang sedikit, perbandingan
keuntungan-biaya yang hampir mendekati impas dan pengembalian modal yang lama dibandingkan dengan unit penangkapan yang lain. Analisis kriteria investasi
menunjukkan bahwa penanaman investasi pada unit penangkapan payang tidak menguntungkan karena tingkat investasinya hanya sebesar 10,08 atau lebih
kecil dibandingkan dengan tingkat suku bunga bank yang digunakan yaitu 12. Perbandingan kriteria kelayakan usaha dari unit penangkap ikan pelagis di PPN
Prigi dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Perbandingan kriteria kelayakan usaha unit penangkap ikan pelagis di
PPN Prigi
Jenis unit penangkapan
ikan Kriteria analisis kelayakan usaha
Laba Rp
RC PP
tahun NPV
Rp IRR
Net BC
Purse seine 258.853.761,90
2,55 2,00
978.159.904,61 40,08
2,89 Gillnet
74.697.166,67 2,34
1,65 331.298.062,08
57,21 3,68
Pancing tonda 73.419.166.67
2,18 1,91
311.074.862,23 47,36
3,22 Payang
19.137.333,33 1,99
4,56 32.324.561,47
10,08 1,47
Secara keseluruhan, semua unit penangkapan ikan pelagis di PPN Prigi layak diusahakan kecuali unit penangkapan payang dengan perhitungan IRR. Unit
penangkap ikan unggulan memiliki nilai kriteria yang bervariasi, untuk itu perlu diberikan urutan prioritas. Hal ini dilakukan untuk mempermudah mengetahui
alat tangkap apa yang lebih diprioritaskan berdasarkan perhitungan kelayakan usaha.
Urutan prioritas unit penangkapan ikan berdasarkan kriteria cashflow dan investment criteria
dapat dilihat pada Tabel 12. Urutan prioritas unit penangkapan ikan pelagis berdasarkan kriteria kelayakan usaha yaitu purse seine, disusul
gillnet dan pancing tonda. Unit penangkapan payang memiliki total nilai 0 karena
dibanding unit penangkap ikan yang lain, payang memiliki nilai kelayakan usaha yang paling rendah pada semua kriteria. Hal ini menyebabkan payang di PPN
Prigi tidak mengalami perkembangan yang nyata dari tahun ke tahun.
Tabel 12 Prioritas unit penangkapan berdasarkan cashflow dan investment criteria
Jenis Alat Penangkap
Ikan V1
ヾ V2
RC V3
PP V4
NPV V5
IRR V6
Net BC Total
UP
Purse seine 1.00
1.00 0.88
1.00 0.64
0.64 5.16
1 Pancing tonda
0.23 0.34
0.91 0.29
0.79 0.79
3.36 3
Gillnet 0.23
0.62 1.00
0.32 1.00
1.00 4.17
2 Payang
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 4
5.4 Keberlanjutan Sosial: Persepsi Stakeholder